Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ujian (pexels.com/ Jessica Lewis)

Bagi para pencari kerja, mungkin kamu familiar dengan tes koran. Tes koran terdiri dari tes Pauli dan tes Kraepelin. Kedua tes tersebut kerap dipakai saat menjalani psikotes rekrutmen kerja atau tes-tes yang lain.

Baik tes Pauli dan tes Kraepelin sekilas tampak serupa tetapi memiliki cara pengerjaan yang berbeda, lho. Penasaran gak, jadi, apa itu tes koran? Simak penjelasan lengkapnya di sini.

1. Penjelasan tes koran

ilustrasi menulis (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Tes koran merupakan salah satu tes psikologi yang digunakan untuk mengukur beberapa aspek kognitif. Disebut koran karena lembaran kertas yang lebar seperti koran. Tes Pauli dan Kraepelin merupakan tes koran.

Ada banyak konstruk psikologi yang diukur dengan tes koran, seperti emosi, adaptasi, stabilitaas, kemauan melakukan suatu hal, hingga bagaimana keuletan seseorang dalam menghadapi permasalahan. 

Tes koran identik dengan deretan angka yang tersusun secara vertikal. Tes ini membuat seseorang harus mengoperasikan bilangan sederhana seperti penjumlahan.

2. Tes Pauli

Ilustrasi contoh soal tes Pauli. (Pinterest/ Oyiis Nur Khaerunnisa)

Tes pauli tidak bisa terpisahkan dengan tes Kraepelin. Pasalnya, awal mula kemunculan tes Pauli berasal dari tes Kraeplin yang diperbaharui. Dilansir Test Inventory Pauli & EPPS oleh Eryanti Novita, S. Psi, M. Psi, tes Pauli dikembangkan oleh Prof. Dr. Richard Pauli.

Tes Pauli banyak digunakan sebagai tes diagnostik. Namun, tes ini juga bisa menyelidiki kestabilan emosi, ketelitian, dan lain-lain. Tes Pauli dikerjakan dengan menjumlahkan angka dari atas ke bawah dalam batas waktu 60 menit. Sebabnya, tes ini tergolong speed test.

3. Tes Kraeplin

tampilan depan tes Kraeplin (dok. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga)

Sebelum kemunculan tes Pauli, sudah ada tes Kraepelin yang dikembangkan oleh Emil Kraepelin pada 1893. Semula tes ini digunakan untuk penelitian seputar mental illness.

Namun, kini tes Kraepelin berkembang di berbagai setting psikologi baik itu klinis maupun industri-organisasi. Jika tes Pauli dikerjakan selama 60 menit, tes Kraeplin dikerjakan dengan cara yang sedikit berbeda.

Deretan angka yang tersusun secara vertikal dihitung dari bawah ke atas dalam waktu 15 detik saja. Dimulai dari kolom paling kiri dan apabila ada aba-aba garis atau pindah maka individu harus berpindah menghitung ke kolom sebelah kanan.

Tes Kraepelin menjadi salah satu tes yang sering digunakan dalam psikotes rekrutmen kerja. Tujuannya untuk mencari tahu kecepatan, ketelitian, keajegan kerja, sekaligus ketahanan kerja seseorang.

Demikian informasi singkat seputar apa itu tes koran serta perbedaan Pauli dan Kraepelin. Semoga membantu, ya!

Editorial Team