Biar Gak Makan Hati, 5 Sikap Bijak untuk Hadapi Atasan yang Pemarah
unsplash.com/JESHOOTS.COM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehidupan di kantor tak lepas dari yang namanya deadline, stres, dan atasan. Ketiga hal tadi sangat berkaitan satu sama lain. Segalanya makin rumit jika kamu punya atasan yang pemarah. Pasti sangat menyulitkanmu dalam menyelesaikan pekerjaan. Bertatap muka saja sudah bikin deg-degan apalagi kalau atasan sedang dalam mode 'mengamuk' yang bikin satu kantor kelimpungan.
Lalu, bagaimana menghadapi atasan yang suka marah-marah? Nah, kamu harus pandai mengatur sikap dan gak boleh sembrono. Agar tak salah langkah, berikut ini lima sikap bijak yang bisa kamu coba untuk menghadapi atasan dengan amarah yang meledak-ledak.
1. Hati-hati dalam berucap. Jangan meluapkan amarahmu di sosial media
unsplash.com/William IvenSaking kesalnya dimarahi atasan, kadang kita suka kelepasan menjadikan apapun sebagai pelampiasan, termasuk mempostingnya di sosial media. Rasanya kamu ingin melupakan kemarahan karena kesal setengah mati.
Meski begitu, baiknya tetap hati-hati dalam berucap ya. Jangan marah-marah sembarangan apalagi memposting sesukamu sosmed. Bukannya membaik, malah membuatmu posisimu semakin sulit dan menimbulkan masalah baru. Nantinya, kamu malah kerepotan sendiri lho.
2. Sabar, tenangkan dirimu agar bisa berpikir jernih
unsplash.com/sean KongSekesal-kesalnya kamu, tetaplah tenang agar berpikir jernih. Kuasai dirimu agar bisa mengendalikan amarah dengan baik. Ikut marah-marah malah bikin kamu gak produktif. Pekerjaanmu semakin terbengkalai karena perasaan kesal yang tak kunjung hilang. Sabar, kamu pasti bisa mengatasinya kok. Pokoknya harus tetap tenang agar suasana hatimu lekas membaik.
Baca Juga: 5 Alasan Penting Kenapa Pegawai dan Atasan Harus Sering Komunikasi
3. Atasan marah pasti ada alasannya. Coba introspeksi dirimu sendiri
unsplash.com/Eli DeFariaEditor’s picks
Tak mungkin kalau atasan marah tanpa sebab, pasti ada pemicunya kok. Bisa jadi karena kamu memang melakukan kesalahan. Coba introspeksi dirimu baik-baik. Jika benar kamu salah, segera perbaiki agar masalahnya tak semakin berlarut.
Gak usah takut, wajar kok kalau melakukan kesalahan, yang terpenting kamu mau bertanggung jawab. Dengan begitu atasan akan melihatmu sebagai sosok yang penuh integritas pada pekerjaan.
4. Jangan sakit hati, tapi jadikan pemacu agar kamu bekerja semakin baik
unsplash.com/JESHOOTS.COMSetiap kali atasan marah, kuasai dirimu dengan cepat agar gak sakit hati. Iya, paham kok kamu manusia biasa yang tetap saja punya perasaan. Tapi, kamu selalu punya pilihan, mau terus sakit hati atau memperbaiki kinerjamu agar semakin baik.
Sugesti pikiranmu dengan hal positif. Bekerjalah dua kali lipat lebih keras sampai atasan mengakui prestasimu. Jadikan itu sebagai acuan untuk meningkatkan level kualitasmu. Dari yang dianggap remeh, buktikan kalau kamu juga patut diperhitungkan.
5. Ambil cuti untuk refreshing sejenak. Kamu harus mengistirahatkan pikiran agar santai dan rileks
unsplash.com/Max VertsanovKalau fisik sudah lelah, hati dan pikiranmu juga demikian lebih baik ambil cuti agar bisa istirahat. Ya, kamu pun harus menyayangi dirimu juga. Jangan memaksakan diri karena kamu berhak untuk senang-senang.
Daripada stres akibat atasan dan pekerjaan, baiknya kamu cuti untuk liburan. Jadikan liburan ini sebagai 'pelarian' agar hati dan pikiran sinkron lagi. Setelah segalanya membaik, kamu bisa kembali kerja dengan mood yang lebih segar.
Menghadapi atasan yang pemarah memang harus sabar dan menyiasatinya dengan pintar. Kamu pun harus bijak dalam menentukan sikap agar tidak merugikan diri sendiri. Tetap semangat ya!
Baca Juga: 7 Cara Jitu Bikin Presentasimu Mengesankan Bagi Atasan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
