5 Alasan Orang Suka Bekerja Sendirian, Cari Sepi atau Biar Lebih Cuan?

Buat banyak orang, bekerja itu mesti melibatkan tim. Tidak terbayangkan untuk mereka dapat bekerja seorang diri atau hanya memerlukan sedikit bantuan dari orang lain. Namun, ada pula orang yang justru nyaman bekerja sendirian.
Bisa sekadar ia selalu memisahkan diri dari teman-teman di kantor selama mengerjakan sesuatu atau memang seseorang yang bekerja secara mandiri. Misalnya, dengan bekerja lepas tanpa membentuk tim. Meski aneh di mata orang lain, nyatanya pekerjaannya tetap jalan, kok. Inilah beberapa alasan yang bikin dia lebih nyaman bekerja sendirian.
1. Kepribadiannya introvert

Seseorang yang introver mudah lelah jika dikelilingi orang banyak. Sebaliknya, energinya justru terasa penuh saat sendirian. Ini bikin mereka lebih maksimal bila bekerja di luar kelompok.
Ketika orang ekstrovert jadi mengantuk dan kehilangan semangat tanpa tim, pribadi introvert justru di puncak performanya. Dia dapat bertahan bekerja dalam sunyi sepanjang hari. Ia pun menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan baik ketika sendirian.
2. Minim gangguan sehingga bisa lebih fokus

Bahkan orang yang ekstrovert pun sesekali perlu menepi demi mendapatkan fokus terbaik dalam bekerja. Biasanya saat suatu tugas menuntutnya untuk berpikir lebih keras. Banyak detail yang harus diperhatikan dan sedikit gangguan dapat mengacaukan konsentrasinya.
Kalau dia terus berada di tengah teman-teman, pasti ada saja gangguannya. Entah mereka mengajaknya mengobrol, dokumen yang tertukar, dan sebagainya. Nanti jika tugas penting yang membutuhkan fokus lebih telah selesai, ia bisa kembali berada di dekat teman-teman.
3. Bebas mengeluarkan dan mewujudkan gagasan

Kali ini bukan sekadar menyendiri secara fisik, tetapi seseorang memang bekerja secara individual. Keuntungan dari bekerja tanpa tim adalah kebebasan yang tak terbatas dalam menggali ide. Gagasannya tidak terganjal oleh gagasan orang lain.
Cara kerja individual ini cocok sekali untuk mereka dengan kreativitas tinggi. Tentu tidak berarti ia sepenuhnya tak memerlukan orang lain. Akan tetapi, bantuan dari mereka baru dibutuhkan selepas ide-idenya dieksekusi. Orang lain tinggal membantu memoles atau menjualnya.
4. Jenis pekerjaannya malah lebih sulit kalau dikerjakan ramai-ramai

Contoh, pekerjaan menulis. Pekerjaan ini masih bisa dilakukan dengan kolaborasi. Hanya saja menyatukan dua pemikiran secara pas tidaklah mudah. Meski garis besar naskah telah disepakati bersama, hasil kerja dua orang atau lebih kadang kurang nyambung.
Bahkan jika pembaca tak melihat ada yang kurang dari karya yang dihasilkan, penulis yang berkolaborasi terkadang merasa kurang puas. Ia tidak leluasa mewujudkan karya persis seperti keinginannya. Masing-masing penulis punya pandangan yang tak dapat sepenuhnya disamakan.
5. Penghasilan gak perlu dibagi-bagi

Alasan lain seseorang suka bekerja sendiri adalah penghasilan yang akan utuh masuk ke kantongnya. Tentu ini hanya berlaku bagi dia yang memang bekerja secara mandiri, seperti freelancer. Selama pekerjaan masih dapat digarap sendiri, uangnya juga gak perlu dibagi dengan orang lain.
Namun, bekerja sendiri juga ada minusnya. Kalau seseorang terlalu kaku menolak kerja sama, bisa-bisa hasil kerjanya malah tidak maksimal. Kemampuan orang kan terbatas. Perlu orang lain dengan skill berbeda untuk menyempurnakan hasil kerja.
Lebih suka bekerja sendirian bagi sebagian orang memang bisa meningkatkan konsentrasi maupun memaksimalkan penghasilan. Namun, terpenting gak mengubah seseorang menjadi antisosial, ya. Orang-orang di sekitarnya mesti belajar memahami kebutuhannya bila dengan cara itulah ia mampu menjaga kualitas hasil kerjanya.