3 Bentuk Korupsi Waktu dalam Bekerja, Kebiasaan yang Merugikan

- Korupsi waktu bisa merugikan pekerjaan dan perusahaan
- Jam kerja harus diikuti dengan disiplin, hindari datang terlambat dan pulang lebih awal
- Mengambil jeda saat bekerja seharusnya untuk menyegarkan pikiran, bukan untuk aktivitas lain yang tidak produktif
Banyak orang mengira korupsi identik dengan usaha untuk menyelewengkan uang negara untuk kepentingan pribadi. Hal ini kerap kali dilakukan oleh mereka yang punya jabatan tinggi. Jika sampai terjadi kasus seperti ini, maka akan muncul hujatan, karena perbuatan tersebut memang sangat merugikan.
Namun, ternyata korupsi ada banyak wujudnya. Salah satu yang paling sering disepelekan adalah korupsi waktu, terutama untuk urusan pekerjaan. Parahnya, tidak perlu menunggu sampai punya jabatan berlevel tinggi dulu, setiap orang berpotensi, bahkan tanpa sadar kerap melakoninya.
Nah, supaya kebiasaan buruk yang merugikan seperti ini tidak terus terjadi, kenali beberapa bentuk korupsi waktu berikut agar dapat lekas mengevaluasi diri. Hindari kebiasaan buruk yang merugikan ini, ya!
1.Kerap datang terlambat, tetapi pulang lebih awal

Mayoritas pekerjaan memiliki jam kerja tertentu yang harus dipatuhi. Sudah sepantasnya bila siapa pun yang menyanggupi untuk melaksanakan kerja tersebut mengikuti aturan yang berlaku. Datang sebelum jam kerja dimulai dan baru pulang setelah waktu selesai adalah hal yang selayaknya terjadi. Dengan begini, waktu bekerja bisa digunakan secara optimal.
Sayangnya, masih banyak ditemukan orang-orang yang melakukan korupsi waktu. Mereka kerap datang terlambat tanpa alasan yang dapat dimaklumi. Parahnya, mereka akan sangat disiplin untuk urusan pulang. Belum sampai pada jam pulang kerja saja sudah bersiap-siap meninggalkan kantor.
Jika dihitung, jam kerja orang-orang seperti ini menjadi lebih pendek dari mereka yang patuh dengan aturan, padahal nominal gaji yang diterima tidak berubah. Duh, ngeselin banget, kan?
2.Menggunakan jam kerja untuk aktivitas lain

Tidak dapat dimungkiri bahwa berkutat dengan pekerjaan, terutama yang mengharuskan untuk banyak duduk di depan layar komputer, memang rentan menimbulkan rasa jenuh. Lelah duduk terlalu lama, menatap deretan huruf dan angka, menyelesaikan beragam laporan, dan sebagainya, terasa begitu membosankan. Kalau sudah begini, rasanya perlu mengambil jeda sejenak untuk kembali menyegarkan pikiran.
Namun, alih-alih mengambil waktu seperlunya untuk sekadar bikin kopi atau teh dan menghabiskan secepatnya, banyak orang malah melakukan aktivitas lain yang terbilang lama. Sebut saja curi-curi kesempatan untuk bergosip dengan rekan kerja atau malah main game sesuka hati. Ingat, ini sudah merupakan bentuk korupsi waktu karena jam kerja yang seharusnya dimanfaatkan untuk melaksanakan tanggung jawab pekerjaan, malah digunakan untuk hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan tugas. Kalau kamu punya kebiasaan seperti ini, segera hentikan, ya!
3.Mengulur waktu istirahat terlalu lama

Waktu istirahat adalah momen yang sangat ditunggu kedatangannya. Pasalnya, bekerja tanpa henti jelas melelahkan, sehingga fokus menurun dan membuat performa tidak prima. Oleh sebab itu, beristirahat seperlunya sangat dibutuhkan untuk mengisi tenaga agar mampu kembali melanjutkan pekerjaan dengan kondisi terbaik.
Kendati sudah ada aturan yang jelas mengenai durasi jam istirahat, tetapi pada kenyataannya masih banyak yang mengulur waktu. Ambil contoh diberi kesempatan beristirahat selama maksimal satu jam, di mana itu sudah sangat cukup untuk ibadah, makan siang, dan bersantai sejenak, malah menambah ekstra sekian menit karena terlalu asyik mengobrol. Sekilas ini tampak remeh, tetapi beberapa menit tersebut seharusnya sudah bisa digunakan untuk mulai bekerja kembali, kan?
Korupsi waktu dalam bekerja adalah hal yang sangat negatif, tetapi masih kerap disepelekan. Oleh sebab itu, setiap orang wajib lekas mengevaluasi diri agar tidak lagi melakukan keburukan yang dapat menimbulkan kerugian besar. Miliki integritas yang tinggi, baru kesuksesan akan mengikuti.