7 Cara Bangun Personal Branding Media Sosial bagi Para Freshgrad

Profil media sosialmu adalah wajah dari personal branding yang kamu bangun, jadi pastikan untuk mengoptimalkannya sebaik mungkin. Gunakan foto profil yang profesional dan relevan dengan bidang yang kamu pilih.

Selain itu, tulislah bio yang jelas dan ringkas, yang menggambarkan siapa kamu, apa yang kamu lakukan, dan apa yang bisa audiens harapkan dari kontenmu. Sertakan juga link ke portofolio atau situs web pribadimu untuk memberikan informasi lebih lanjut dan menunjukkan profesionalisme. Manfaatkanlah sosial media sebagai bagian dari proses rekrutmen ketika kamu ingin melamar ke suatu tempat yang bisa kamu realisasikan dengan aplikasi LinkedIn. 

“LinkedIn adalah alat bantu bagi para pencari kerja. LinkedIn dapat membantu prospek dan apa yang mereka lakukan. Mereka dapat meningkatkan personal branding mereka dan nilai bagi perusahaan mereka saat ini dan perusahaan di masa depan,” ucap Luan Wise, Konsultan Pemasaran, Pembicara dan Pelatih Media Sosial, dikutip Digital Marketing Institute.

Online presence atau ketersediaan informasi adalah pemaparan informasi mengenai dirimu di dunia maya. Online presence penting untuk membuat audiens semakin terhubung dan menggaet khalayak lain untuk mengenal dirimu lebih lanjut.

Ada banyak cara yang bisa anda lakukan untuk membangun online presence, dimulai dari memanfaatkan sosial media, forum-forum online, dan yang paling populer adalah membangun website. Mulailah dengan membersihkan profil media sosial untuk memastikannya selaras dengan personal branding yang ingin kamu bangun. Gunakan juga platform seperti LinkedIn untuk memamerkan keahlian, pengalaman, dan pencapaian yang kamu miliki.

Konsistensi adalah kunci dalam membangun personal branding yang kuat. Buatlah jadwal posting yang teratur dan patuhi jadwal tersebut untuk menjaga keberadaanmu di mata audiens. Misalnya, kamu bisa memutuskan untuk memposting tiga kali seminggu atau setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.

Konsistensi ini menunjukkan profesionalisme dan dedikasi, serta membantu audiensmu mengetahui kapan mereka bisa mengharapkan konten baru darimu. Jangan lupa untuk selalu mengedepankan kualitas daripada kuantitas dalam setiap postingan.

"Postingan Twitter sekali seminggu atau foto Instagram bulanan tidak akan menghasilkan banyak hal, bahkan tidak akan menghasilkan apa-apa. Untuk alasan ini, yang terbaik adalah fokus pada dua atau tiga jejaring sosial yang dipilih dengan cermat dan mencoba aktif di dalamnya," jelas Michael Noice, pendiri Entrepreneur Coach, dikutip Digital Marketing Institute. 

Gunakan alat analytics yang tersedia di platform media sosial untuk memahami performa kontenmu. Analisis ini akan memberimu wawasan tentang jenis konten apa yang paling disukai audiens, kapan waktu terbaik untuk memposting, dan bagaimana cara meningkatkan engagement.

Berdasarkan data ini, kamu bisa terus mengembangkan strategi kontenmu agar lebih efektif dan sesuai dengan tujuan personal branding yang ingin dicapai. Analytics adalah alat yang sangat berguna untuk memastikan bahwa upaya yang kamu lakukan menghasilkan hasil yang diinginkan. 

Buatlah konten yang mengeksplorasi masalah dan menjawab pertanyaan. Informasi tentang kehidupan pribadi dan unggahan media sosial yang menginspirasi dapat menjadi bagian dari strategi konten yang kamu punya.

Kamu juga dapat membagikan konten orang lain. Namun saat melakukan hal ini, sebaiknya kamu menambahkan komentar yang menjelaskan kepada pengikutmu mengapa konten tersebut menarik perhatianmu. JIka kamu berniat untuk melakukan ini, bangunlah ciri khas orisinil yang yang menarik perhatian target audiens.

“Personal branding adalah tentang membangun reputasi dan memberikan dampak dengan membagikan pemikiran, pengalaman, keahlian, dll. Dengan demikian, membuat dan menerbitkan konten berkualitas tinggi yang disukai banyak orang adalah kunci untuk membangun merek pribadi yang kuat,” tutur Vice President Marketing dari Prevailion, Kathleen Booth, dikutip situs pengembangan diri Claire Bahn Group.

Mengikutsertakan pengikut sosial media adalah salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan dengan mereka. Hal ini bisa membantumu untuk menemukan komunikasi dua arah dan feedback yang membuat followers menjadi setia.

“Untuk sukses di dunia maya, tunjukkan kepada pengikut bahwa mereka memiliki hubungan baik dengan kamu melalui interaksi. Kamu bisa melakukan ini dengan membalas komentar, menjawab pertanyaan, dan bahkan menanggapi kritik dengan sopan,” tambah Booth.

Strategi personal branding yang baik di media sosial adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada para pengikut dan “mendengarkan” jawaban dari mereka. Kamu dapat bertanya kepada mereka apa pendapat mereka tentang isu tertentu yang menjadi perhatian nasional/regional. Kamu juga dapat menanyakan apa yang ingin mereka lihat dari konten yang kamu bagikan.

Visual yang menarik sangat penting dalam dunia media sosial yang serba cepat. Pastikan setiap konten yang kamu bagikan dilengkapi dengan gambar atau video yang berkualitas tinggi dan relevan.

Ini tidak hanya membuat kontenmu lebih menarik, tetapi juga meningkatkan engagement dari audiens. Kamu bisa menggunakan alat desain grafis seperti Canva atau Adobe Spark untuk membuat visual yang profesional tanpa harus menjadi seorang desainer grafis. Ingat, visual yang menarik dapat membuat audiens berhenti dan memperhatikan kontenmu di tengah-tengah banyaknya informasi yang ada di media sosial.

Membangun personal branding di media sosial bagi para fresh graduate memerlukan konsistensi, kreativitas, dan pemahaman yang baik tentang audiens. Selamat mencoba dan tetap semangat dalam membangun identitas profesionalmu di dunia digital!