Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bekerja dari rumah (unsplash.com/Windows)
ilustrasi bekerja dari rumah (unsplash.com/Windows)

Intinya sih...

  • Ngobrol dengan diri sendiri untuk mengetahui keinginan dan nilai hidup yang penting bagi kamu.

  • Identifikasi skill yang kamu punya dan tambahkan sesuai dengan karier yang kamu incar.

  • Intip dunia kerja yang kamu taksir sebelum resmi memulai jalur karier.

Mungkin saat ini kamu sedang merasa gak semangat bekerja atau mulai berpikir untuk pindah jalur karier, tapi gak tahu harus mulai dari mana? Tenang, kamu gak sendirian. Banyak orang mengalami hal serupa. Bahkan, di usia 30-an pun, banyak yang baru menemukan karier impiannya.

Pindah karier bukan keputusan kecil. Namun, bukan berarti harus ditakuti. Asal punya tekad dan tahu strategi yang tepat, kamu bisa menemukan jalan baru yang lebih sesuai. Nah, berikut ini beberapa tips untuk menentukan karier baru yang cocok buat kamu.

1. Ngobrol dengan diri sendiri

ilustrasi perempuan sedang bercermin (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Sebelum coba-coba melamar pekerjaan baru, coba duduk sebentar dan ajak ngobrol dirimu sendiri. Coba tanyakan:

  • Hal apa yang bikin aku semangat bangun pagi?

  • Aktivitas apa yang bikin aku lupa waktu?

  • Nilai hidup apa yang paling aku pegang?

Kadang, kita terjebak di karier yang menurut orang-orang bagus atau gajinya tinggi, tapi ternyata gak bikin hati bahagia. Jadi, penting banget untuk tahu apa yang sebenarnya kamu cari dalam hidup. Passion itu penting, tapi jangan lupa pertimbangkan skill dan peluangnya juga.

2. Identifikasi skill yang kamu punya dan perlu ditambah

ilustrasi orang sedang bekerja (freepik.com/pressfoto)

Coba tulis semua kemampuan yang kamu punya, baik hard skill maupun soft skill. Misalnya, desain grafis, coding, public speaking, berbahasa asing, leadership, teamwork, dan kreatif. Lalu, bandingkan dengan karier yang kamu incar. Kira-kira skill mana yang sudah kamu kuasai, dan mana yang masih perlu diasah?

Misalnya, kamu jago ngomong dan pengen jadi content creator tapi belum jago ngedit video, berarti itu jadi PR kamu ke depannya. Jangan khawatir, banyak banget kelas online atau komunitas yang bisa bantu kamu belajar skill baru, bahkan gratis!

3. Intip dunia kerja yang kamu taksir

ilustrasi bekerja dari rumah atau WFH (freepik.com/tirachardz)

Sebelum resmi lompat jalur karier, kamu wajib banget “ngintip” dulu dunia kerja yang kamu incar. Caranya bisa dengan ikutan bootcamp, ngobrol dengan orang yang terjun di bidang itu, ikut webinar, atau sekadar stalking LinkedIn mereka. Gali informasi sebanyak mungkin, seperti gimana job desk-nya, tantangannya apa, prospeknya ke depan, dan tentu saja, kisaran gajinya.

Kadang, ada karier yang kelihatannya keren di media sosial. Namun, itu ternyata gak sesuai sama ekspektasi kita. Jadi, sebelum jatuh cinta terlalu dalam, pastikan kamu udah kenal luar dan dalam.

4. Uji coba dulu lewat proyek kecil

ilustrasi perempuan sedang bekerja dari rumah (pexels.com/Monstera Production)

Sebelum resign dan banting stir total, mending coba dulu lewat proyek kecil. Misalnya, kamu tertarik untuk terjun ke dunia digital marketing, coba ikutan bootcamp dan ambil proyek magang kecil-kecilan. Bisa juga ikutan magang remote, jadi gak akan ganggu kerjaan yang sekarang. Dari situ kamu bisa tahu, apakah karier tersebut beneran cocok dengan gaya kerja dan kepribadianmu? Ini juga bisa jadi cara untuk tambah-tambah portfolio dan pengalaman, supaya waktu kamu resmi pindah karier, kamu sudah punya modal yang oke.

5. Jangan takut gagal, tapi siapkan rencana

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Saat pindah karier, kamu harus siap mulai dari nol. Gaji mungkin lebih kecil dari sebelumnya, status sosial juga bisa beda. Namun, jangan jadikan itu halangan untuk meraih karier impian. Selama kamu punya rencana dan kesiapan mental, semua bisa dijalani.

Bikin rencana transisi yang realistis. Misalnya, atur tabungan untuk biaya hidup beberapa bulan ke depan, cari side job kalau perlu, atau pertimbangkan kerja hybrid untuk bantu proses peralihan. Ingat, gagal itu bagian dari proses belajar. Justru dari situ kamu jadi tahu apa yang mesti dihindari dan diperbaiki.

Menentukan karier baru bukan soal insting semata, tapi gabungan antara logika, keberanian, dan kesiapan diri. Kamu gak harus buru-buru, tapi juga jangan terlalu lama mikir sampai lupa gerak. Ambil waktu buat kenal diri sendiri, pelajari bidang yang kamu taksir, lalu ambil langkah kecil pertama.

Karier ideal itu bukan yang paling tinggi posisinya atau paling besar gajinya, tapi yang bikin kamu merasa hidupmu punya makna. Yuk, berani melangkah ke karier baru yang lebih kamu banget!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha