Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Meyakinkan Diri Sendiri untuk Pindah Karier

ilustrasi perempuan sedang bekerja (unsplash.com/Brooke Cagle)
ilustrasi perempuan sedang bekerja (unsplash.com/Brooke Cagle)
Intinya sih...
  • Jujurlah pada diri sendiri kenapa kamu ingin pindah karier.
  • Lihat potensi sukses dalam dirimu, bukan kemungkinan gagal.
  • Kumpulkan data dan uji coba sebelum pindah total.

Pernahkah kamu merasa gak semangat kerja? Bangun pagi rasanya berat dan tugas harian jadi rutinitas yang membosankan. Kamu jadi bertanya-tanya apakah ini benar-benar jalan yang akan kamu tempuh sampai tua nanti? Kalau ya, bisa jadi kamu sebenarnya butuh perubahan arah karier. Sayangnya, pindah jalur karier itu gak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak pertimbangan, ketakutan, dan keraguan yang bisa bikin kita maju mundur untuk melangkah.

Padahal, ada kalanya pindah karier justru jadi langkah terbaik untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Namun, biar kamu bisa benar-benar yakin mengambil keputusan ini, kamu butuh lebih dari sekadar dorongan semangat dari teman atau motivasi dari TikTok. Kamu butuh keyakinan yang datang dari dalam diri sendiri. Nah, kali ini, kita akan mengupas cara-cara agar kamu bisa lebih yakin dan mantap untuk memulai langkah baru dalam hidup tanpa drama serta lewah pikir (overthinking) berlebihan.

1. Jujur pada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya kamu mau

ilustrasi seseorang sedang merenung (pexels.com/Vanessa Garcia)
ilustrasi seseorang sedang merenung (pexels.com/Vanessa Garcia)

Langkah pertama yang paling penting ialah bicara pada diri sendiri dengan jujur. Tanyakan pada diri sendiri, "Kenapa aku pengen pindah karier?" Apakah karena gak berkembang pada pekerjaan sekarang, gak bahagia, atau justru menemukan renjana (passion) baru yang bikin kamu lebih semangat hidup?

Kadang, kita menemui kebuntuan bukan karena gak punya pilihan, melainkan karena terlalu takut mengakui kalau pilihan yang sekarang sudah gak cocok lagi. Dengan mengenali akar masalahnya, kamu bisa lebih yakin dengan alasan kenapa kamu butuh perubahan. Ingat, valid, kok, kalau kamu berubah pikiran soal apa yang kamu mau dalam hidup.

2. Lihat potensi dalam dirimu

ilustrasi dua orang sedang bekerja (pexels.com/Anamul Rezwan)
ilustrasi dua orang sedang bekerja (pexels.com/Anamul Rezwan)

Wajar banget kalau kamu berpikir, “Nanti kalau gagal gimana?” Namun, coba ubah sudut pandangnya. Daripada fokus ke kemungkinan gagal, kenapa gak lihat potensi sukses yang bisa kamu raih?

Bayangkan kamu kerja di bidang yang kamu suka, bangun pagi dengan semangat, dan pulang kerja gak dengan perasaan hampa. Hidup seperti ini bukan mimpi, tapi kemungkinan yang bisa terjadi kalau kamu berani ambil langkah. Risiko pasti ada, tapi potensi kebahagiaan dan pertumbuhan jauh lebih berharga.

3. Kumpulkan data sebagai bekal diri sebelum pindah jalur karier

ilustrasi profil LinkedIn (unsplash.com/Nathana Rebouças)
ilustrasi profil LinkedIn (unsplash.com/Nathana Rebouças)

Salah satu cara untuk membuat diri lebih yakin ialah dengan punya rencana cadangan. Kamu gak harus langsung lompat tanpa parasut. Coba pelajari dulu industri yang kamu incar, mulai dari tren, kebutuhan pasar, skill yang harus dimiliki, sampai peluang kerja di bidang tersebut.

Kamu juga bisa mulai dari hal kecil. Sebagai contoh, kamu bisa ikut webinar, baca artikel, atau ngobrol sama teman yang lebih dulu berkiprah di bidang tersebut. Semakin banyak informasi yang kamu punya, semakin kecil rasa takut yang kamu rasakan.

4. Uji coba dulu sebelum pindah total

ilustrasi freelancer sedang bekerja (pexels.com/Canva Studio)
ilustrasi freelancer sedang bekerja (pexels.com/Canva Studio)

Kalau masih ragu, kamu bisa coba cek ombak dulu. Kalau kamu pengen pindah ke dunia desain, misalnya, coba dulu buka jasa kecil-kecilan sebagai pekerja lepas. Contoh lain, kalau kamu kepikiran jadi penulis, coba bikin blog atau menulis di media sosial. Dengan uji coba ini, kamu bisa tahu apakah kamu benar-benar suka dan mampu di bidang itu. Ditambah, ini juga jadi cara bagus untuk mengumpulkan portofolio dan pengalaman sebelum benar-benar resign dari pekerjaan lama.

5. Ingat, hidup itu dinamis sehingga gak akan lurus terus

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kita hidup pada zaman saat pindah karier itu bukan hal aneh. Banyak orang yang dulunya kerja kantoran sekarang jadi pebisnis. Ada juga yang awalnya kuliah hukum, tapi akhirnya sukses di dunia kuliner. Gak ada yang salah dengan itu.

Hidup bukan lomba siapa yang paling cepat sampai tujuan, melainkan soal siapa yang paling bahagia di jalan yang dia pilih. Jadi, jangan merasa gagal kalau kamu merasa harus memutar arah. Itu bukan mundur, melainkan manuver yang lebih cerdas.

Akhirnya, keputusan untuk pindah karier itu gak cuma soal logika, tapi juga intuisi. Kadang, hati kamu udah teriak-teriak, tapi kamu masih ngeyel bertahan karena takut. Padahal, keberanian untuk berubah bisa jadi titik balik paling indah dalam hidup kamu.

Jadi, kalau kamu cukup jujur, riset sudah dilakukan, dan hati kamu makin yakin, mungkin sekarang saatnya melangkah. Kadang, satu keputusan berani bisa membawamu ke tempat yang selama ini cuma bisa kamu bayangkan. Coba renungkan lagi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us