6 Cara Sukses Berkarier Jadi Freelance Writer, Kamu pun Pasti Bisa!

Hobi menulis saja tidak cukup membuktikan kalau kamu bisa dengan mudah meniti karier sebagai penulis. Hal pertama yang harus kamu miliki adalah ilmu dan pengetahuan yang cukup tentang dunia tulis menulis. Hal ini mencakup teori dan juga kemampuan menulis yang sudah kamu coba praktikkan selama ini.

Selanjutnya, tentukan bidang atau kategori apa yang paling kamu kuasai dan lebih mudah kamu tulis, misalnya tentang kuliner, perjalanan, atau KPop yang lagi trending. Nah, dengan mempersiapkan kemampuan yang matang jelas akan lebih membantu kamu menghasilkan tulisan yang layak dipublikasikan.

Sudah cukup ilmu dan bidang yang ingin kamu tulis? Langkah berikutnya adalah mencari media yang tepat sebagai target untuk menampung tulisan. Nah, sangat penting untuk mengetahui visi dan misi suatu media agar bisa menyesuaikan tulisan apa yang cocok dikirim pada media tersebut. Biar gak salah sasaran!

Cari tahu lebih detail mengenai laman atau media daring yang membuka peluang untuk penulis lepas. Ada begitu banyak situs lokal dan luar negeri yang siap membayar hasil karya tulismu asal sesuai dengan syarat tulisan yang mereka butuhkan.

Pertimbangkan juga untuk mulai berkarier secara mandiri sebagai penulis buku. Bisa juga fokus menulis di blog pribadi.

Tidak bisa dimungkiri zaman sekarang kebutuhan manusia sangat tinggi terhadap teknologi. Hal ini pun tidak lepas dari kegiatan tulis-menulis yang memang membutuhkan banyak sarana dan gawai canggih.

Laptop, smartphone, tablet, hingga koneksi internet yang memadai adalah alat yang dibutuhkan untuk melancarkan pekerjaan menulis. Terhubung dengan akun media sosial juga bisa jadi wadah untuk membantumu promosi karya tulis.

Mulai, deh, cicil dari sekarang. Semakin lengkap teknologi canggih yang kamu miliki, akan semakin memudahkan akses ke berbagai media di penjuru dunia yang bakal mendongkrak kariermu sebagai penulis.

Seorang penulis lepas bekerja tidak terikat dengan waktu dan bisa kerja kapan saja. Asyik, 'kan? Namun, tunggu dulu. Jika kamu tidak bisa mengatur kapan waktu bekerja dan bersenang-senang, pekerjaan menulismu jadi terlantar, loh. Penting sekali mengatur waktu yang tepat untuk menyelesaikan sejumlah tulisan baru mengambil jeda untuk beristirahat.

Soal kapan dan berapa durasi dalam menuntaskan sebuah tulisan, semua tergantung pada kemampuan diri sendiri. Buatlah tenggat pribadi agar tulisan tuntas pada waktu yang tepat. Jika kamu gagal mengatur waktu, bisa dipastikan hasilnya juga akan kacau. Bisa-bisa target pun tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan.

Satu hal yang menarik tentang penghasilan seorang freelance writer adalah tidak sama dengan sistem gajian staf di kantor. Penulis lepas bisa mendapat fee lebih cepat, misalnya hanya butuh satu minggu dan nilainya juga tidak terduga.

Menggiurkan memang saat tiba-tiba honor dikirim ke rekening tanpa harus menunggu waktu satu bulan. Akan tetapi, penghasilan yang tidak jelas kapan waktunya ini bisa berbahaya jika kamu tidak bisa mengatur keuangan dan buru-buru membelanjakannya semuanya.

Jadi sangat penting memiliki kecerdasan finansial agar bisa terhindar dari utang atau krisis keuangan. Aturlah keuangan sebaik mungkin dan selalu persiapkan tabungan untuk kebutuhan darurat. Pahami sistem dan jeda waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan honor dari proyek tulisan selanjutnya.

Ini adalah bagian yang paling sulit dan sering kali menjadi penyebab banyak penulis pemula gagal di awal karier. Selain mempersiapkan ilmu dan sarana yang memadai untuk meniti karier sebagai penulis lepas, kamu juga dituntut harus siap mental dengan beberapa situasi yang bisa dipastikan sering terjadi dalam proses berkarya:

• Tulisan ditolak;
• Menghadapi kemacetan dalam menulis (writer's block);
• Penghasilan kecil.

Jangan putus asa ketika mengalami situasi seperti di atas. Teruslah memperbaiki tulisan, mencari ide segar, dan menghasilkan karya yang lebih baik serta lebih banyak lagi. Untuk sukses berkarier sebagai freelance writer memang harus bermental baja dan berkomitmen tinggi. Nah, kamu siap gak menghadapi tantangannya?