Career Break karena Menikah, Apa yang Perlu Dipertimbangkan?

- Pastikan career break adalah pilihan pribadi, bukan karena tekanan sosial atau pasangan.
- Pikirkan dampak finansial dan diskusikan pembagian tanggung jawab keuangan dengan pasangan.
- Tetap bekerja dengan baik, bangun hubungan profesional, dan jaga komunikasi selama jeda karier.
Menikah sering dianggap sebagai momen besar dalam hidup. Namun, di balik euforia tersebut, banyak orang, terutama perempuan, ingin mengambil career break menjelang pernikahan. Keputusan ini biasanya diambil karena orang tersebut ingin fokus membangun rumah tangga pada awal pernikahan, apalagi jika harus pindah kota, menyesuaikan ritme hidup dengan pasangan atau sedang merencanakan kehadiran buah hati.
Akan tetapi, mengambil jeda dari dunia kerja bukanlah keputusan remeh. Karier yang sudah dibangun bertahun-tahun bisa terpengaruh. Belum lagi ada dampaknya pada kondisi finansial dan mental. Oleh sebab itu, sebelum buru-buru menyerahkan surat resign, penting sekali untuk mempertimbangkan berbagai aspek secara matang. Yuk, kita bahas hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan mengambil career break menjelang pernikahan.
1. Kenali alasan pribadi dan bukan tekanan sosial

Sebelum mengambil keputusan, pastikan bahwa career break adalah pilihan pribadi, bukan karena tekanan sosial. Jadi, sebelum buru-buru mengajukan resign, tanya dulu ke diri sendiri apakah ini benar-benar yang kamu mau? Apakah kamu merasa harus berhenti kerja karena menurut masyarakat istri seharusnya berada di rumah?
Menikah bukan berarti kamu harus memadamkan mimpimu. Kalau kamu merasa burnout atau ingin fokus pada hubungan, itu valid. Namun, kalau keputusan itu muncul karena tekanan dari pasangan, keluarga besar, atau budaya sekitar, ada baiknya dipikirkan ulang. Pastikan kamu resign karena keinginan, bukan karena dipaksakan.
2. Evaluasi kondisi finansial

Mengambil career break tentu akan berdampak pada kondisi finansial. Coba pikirkan jika sebelumnya kamu berkontribusi besar dalam keuangan rumah tangga atau punya cicilan dan tabungan pribadi yang harus dijaga. Cobalah diskusikan secara terbuka dengan pasangan soal pembagian tanggung jawab keuangan jika kamu gak lagi bekerja.
Apakah penghasilan pasanganmu cukup untuk menutupi kebutuhan bersama? Apakah kamu punya dana darurat pribadi? Idealnya, kamu punya simpanan minimal 6 bulan pengeluaran untuk jaga-jaga. Ingat, career break bukan hanya soal punya waktu luang, tapi juga bagaimana kamu tetap merasa aman dan mandiri secara finansial.
3. Rancang strategi comeback

Salah satu kekhawatiran terbesar saat akan mengambil career break ialah takut sulit kembali ke dunia kerja nantinya. Ini wajar, tapi bukan berarti gak ada solusinya. Sebelum memutuskan untuk resign, pastikan kamu tetap bekerja dengan baik, bangun hubungan baik dengan rekan dan atasan, serta tetap menjaga komunikasi selama jeda karier.
Tak kalah penting, pastikan kamu tetap mengikuti tren di bidangmu. Kamu bisa menjaga skill tetap relevan dengan mengikuti kursus daring, bekerja lepas, atau ikut komunitas profesional. Dengan begitu, saat siap kembali bekerja, kamu gak perlu mulai dari nol. Kamu tetap relevan, percaya diri, dan punya cerita menarik tentang rehat yang kamu jalani.
4. Diskusikan visi jangka panjang dengan pasangan

Penting diingat bahwa pernikahan adalah kerja tim. Career break gak hanya mempengaruhi hidupmu, tapi juga pasanganmu. Jadi, penting banget untuk ngobrol terbuka tentang visi jangka panjang kalian.
Apakah kamu ingin kembali bekerja setelah beberapa bulan atau 1 tahun? Apa justru ingin mencoba jalur karier baru dari rumah? Selain itu, apakah pasanganmu mendukung pilihan tersebut? Obrolan semacam ini akan mencegah salah paham dan memastikan kalian berdua berjalan di jalur yang sama.
5. Siapkan mental untuk perubahan dinamika

Berhenti bekerja bisa memengaruhi identitas diri, terlebih jika selama ini kamu terbiasa produktif dan mandiri. Banyak yang merasa kehilangan arah, kurang percaya diri, atau bahkan merasa tidak berguna. Kalau kamu merasakan ini, ingatlah bahwa nilai dirimu gak hanya ditentukan oleh pekerjaan. Kamu tetap berharga, bahkan saat gak bekerja di dalam kantor. Coba tetap cari lingkungan positif, dukungan emosional, dan rutinitas harian yang membuatmu semangat.
Mengambil career break karena menikah bukanlah keputusan sepele. Namun, itu juga bukan hal yang salah. Selama kamu mempertimbangkan aspek pribadi, finansial, emosional, dan masa depan dengan bijak, semua pilihan sah untuk diambil. Bagaimana menurutmu?