5 Cara Menjaga Koneksi Profesional saat Career Break

Zaman sekarang, career break sudah menjadi pilihan yang umum. Gak sama dengan menganggur, career break adalah strategi yang seseorang lakukan untuk memperbaiki kariernya, entah dengan cara berpindah jalur karier, fokus mengembangkan skill, lanjut kuliah, atau sekadar istirahat agar gak burnout. Meski begitu, career break harus dilakukan dengan perencanaan matang supaya kita tetap berada di jalur yang benar dan gak kesulitan saat akan kembali bekerja nantinya.
Salah satu hal yang penting untuk diingat selama career break ialah tetap menjaga koneksi profesional. Ya, menjaga relasi sangatlah penting supaya kamu gak ketinggalan kereta waktu kamu siap balik ke dunia kerja. Nah, kalau kamu sedang atau merencanakan career break dan ingin tetap mengaga koneksi profesional, yuk, simak tips berikut ini!
1. Tetap aktif di LinkedIn

Selama career break, penting bagimu untuk gak menghilang dari media sosial. Gak hanya aktif di Instagram atau TikTok, pastikan kamu juga merawat profilmu di LinkedIn. Career break bukan aib dan kamu bisa jujur di bio kalau saat ini kamu lagi rehat sambil menambah skill atau eksplorasi hal baru.
Di bio LinkedIn, misalnya, kamu bisa menulis, “Currently on a career break to explore new learning opportunities and reconnect with personal goals.” Kalimat ringan seperti ini tetap profesional dan bikin orang ngerti kalau kamu tetap berkembang, bukannya lari dari dunia kerja. Selain itu, coba bagikan pengalaman, pemikiran, atau artikel yang relevan dengan bidangmu. Kamu juga bisa bikin konten ringan soal pengalaman selama rehat yang tetap relate sama profesi. Intinya, kasih tahu dunia kalau kamu masih "ada".
2. Gabung komunitas profesional

Jangan mikir karena lagi gak aktif bekerja, kamu gak bisa nongkrong bareng komunitas profesional. Justru ini saat yang pas untuk memperluas koneksi! Kadang, peluang datang bukan dari CV yang kece, tapi dari obrolan santai dalam forum komunitas.
Coba, deh, gabung ke grup WhatsApp alumni kantor, ikut diskusi komunitas industri via Telegram, atau hadir ke acara pertemuan profesional. Banyak, kok, komunitas yang terbuka untuk semua orang, bahkan buat yang lagi rehat. Selain dapat info terkini soal industri, kamu juga bisa membangun relasi baru yang mungkin akan jadi jalan balik ke dunia kerja nanti.
3. Tetap saling berkabar dengan kolega lama, bukan hanya saat butuh

Meski sudah gak satu kantor, pastikan kamu tetap menjaga hubungan baik dengan kolega lama. Jangan menghilang dan gak pernah berkabar, lalu tiba-tiba chat, “Bro, ada lowongan, gak?” Duh, siapa yang gak kesal coba? Menjaga koneksi itu artinya kamu hadir, bukan cuma saat butuh.
Sesekali, kirim pesan santai ke mantan rekan kerja, tanya kabar mereka, atau komen pada pembaruan profesional mereka di LinkedIn. Kamu pun bisa ikutan nongkrong. Ini bukan cuma soal jaga reputasi, tapi bentuk penghargaan atas relasi yang pernah ada. Relasi kerja itu ibarat tanaman. Kalau gak disiram, ya, lama-lama tanaman jadi layu. Jadi, rawat terus walau cuma lewat sapaan ringan.
4. Ikut kursus atau pelatihan

Lagi rehat kerja bukan berarti otak libur total. Sebaliknya, waktu luang yang ada harus dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan. Sekarang banyak kursus daring atau pelatihan gratis dan berbayar yang bisa kamu ikuti. Selain meningkatkan skill, kamu juga bisa ketemu orang baru dari latar belakang profesional yang beragam.
Coba ikuti lokakarya (workshop) di platform seperti Coursera, RevoU, atau Skillshare. Banyak peserta yang aktif menjalin relasi, bahkan ada yang bikin grup alumni setelah pelatihan. Dari situ, kamu bisa tukar pikiran, bahkan dapat info kerjaan atau proyek paruh waktu. Bonusnya, kamu juga jadi punya portofolio untuk diunggah ke LinkedIn.
5. Bangun personal branding supaya tetap diingat

Salah satu cara ampuh untuk tetap eksis walau sedang rehat kerja ialah membangun personal brand. Kamu bisa bikin blog, mengunggah pengalaman di media sosial, sampai jadi pembicara tamu dalam acara webinar kecil-kecilan. Semakin kamu dikenal sebagai ahlinya di suatu bidang, semakin banyak orang yang akan mengingat kamu.
Gak harus gede-gedean, kok, yang penting konsisten. Kamu dulu kerja di bidang digital marketing, misalnya, selama rehat kamu bisa berbagi tip seputar konten atau tren media sosial. Mungkin kelihatan kecil, tapi itu bisa meningkatkan kredibilitas kamu di mata kolega dan perekrut.
Gak ada yang salah dengan rehat sejenak dari dunia kerja. Yang terpenting, jangan sampai career break bikin kamu terlalu santai dan menghilang dari radar. Justru ini saatnya untuk beristirahat sambil tetap menjaga nyala api koneksi profesional.
Ingat, di dunia kerja, kadang kesempatan datang dari mereka yang kamu sapa hari ini, bukan dari lamaran yang kamu kirim besok. Jadi, yuk, rawat relasi, bangun personal branding, dan tetap aktif. Karier boleh jeda, tapi koneksi jangan sampai terputus.