Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ingin Asah Critical Thinking sebagai Karyawan? Miliki 3 Skill Ini!

potret seorang karyawan wanita (pexels.com/Shazard R.)

Dalam dunia kerja, memiliki kemampuan critical thinking bukan hanya sebuah kelebihan, tetapi sudah seperti keharusan bagi seorang pekerja. Karyawan yang memiliki kemampuan critical thinking akan lebih dipandang sebagai aset berharga di dalam perusahaan itu. Hal ini dikarenakan karyawan yang benar bisa berpikir kritis terbilang hanya sedikit, kemampuan ini juga tidak semudah kelihatannya.

Seorang karyawan dengan critical thinking yang baik, tidak memutuskan sesuatu dengan langsung sebagai kesimpulan. Mereka akan lebih teliti dalam membuat keputusan dengan mempertimbangkan banyak faktor dan sudut pandang. Memiliki kemampuan ini, juga jelas akan sangat berguna bagi kamu yang sedang mencari kerja, agar dipandang lebih menonjol. Harus dilatih, berikut ini merupakan skill yang harus kamu punya sebagai karyawan jika ingin memiliki critical thinking baik.

1. Pembelajaran proaktif

potret sekumpulan karyawan wanita berdiskusi di kantor (pexels.com/Mikhail Nilov)

Belajar adalah proses seumur hidup bukanlah sekadar kalimat klise. Namun, terbukti berdasarkan hasil penelitian para ahli. Melalui belajar, kamu akan mengetahui lebih banyak hal. Menurut penelitian, tindakan belajar rutin ini mampu memperkuat pikiran kamu. Jika kamu tidak belajar secara aktif, pikiran kamu seiring waktu justru akan melemah, sama seperti otot-otot kamu lainnya di dalam tubuh.

Tidak peduli seberapa pintar kamu, jika tidak belajar secara aktif maka akan kehilangan kecerdasan itu seiring bertambah waktu. Cara terbaik untuk membuat otot mental yang sama kuatnya dengan fisik itu adalah dengan melatihnya secara teratur. Kamu bisa melakukannya dengan cara mengonsumsi dan mempelajari informasi, mempraktikkan teknik, dan merenungkan berbagai perspektif atau cara pandang yang ada pada suatu isu tertentu.

2. Problem solving

potret para karyawan sedang berdiskusi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Di era digital informasi saat ini, untuk memecahkan suatu masalah seakan lebih cepat dengan akses informasinya yang mudah. Namun untuk bisa menerapkan critical thinking yang optimal, kamu tidak boleh terjebak pada siklus, menyelesaikan masalah hanya berdasarkan apa yang sudah disajikan dari internet. Seorang critical thinker seharusnya lebih berprinsip dan membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah dengan lebih logis.

Akan lebih baik jika kamu menyelesaikan suatu masalah berdasarkan akumulasi yang kamu dapatkan di tempat kerja. Seorang creative thinker, biasanya sudah menyiapkan diri dalam penyelesaian masalah yang sekiranya akan mereka hadapi melalui rencana solusi. Penting untuk selalu memiliki alternatif lain saat membuat problem solving.

Misalnya, jika A terjadi maka lakukan B, jika C terjadi maka lakukan D, dan seterusnya. Cara bertindak ini harus kamu asah secara berulang. Menguasai praktik ini akan membuat kamu tidak hanya lebih mahir dan siap menghadapi masalah spesifik, tetapi juga sudah lebih siap hadapi masalah yang datang secara tidak terduga.

3. Pengambilan keputusan

potret para karyawan sedang berdiskusi (pexels.com/fauxels)

Memiliki kemampuan untuk dapat mengambil keputusan secara bijak, bukanlah sebuah keahlian yang berdasarkan tingkat pengetahuan, atau kecerdasan seseorang. Bukan juga dari seberapa mahir kamu menghafal atau menyerap informasi. Praktik kemampuan ini lebih kepada penguasaan teknik atau strategi.

Karyawan yang mampu mengambil keputusan dengan baik, bisa memprediksi kemungkinan hasil, melihat hubungan sebab-akibat, untuk nantinya diproyeksikan konsekuensinya dari satu rangkaian peristiwa dan tindakan, alih-alih yang lain. Belajar dari pengalaman di masa lalu, dianggap sebagai cara paling ampuh untuk mengasah kemampuan critical thinking satu ini.

Tetapi, hanya pengalaman saja tidak langsung mengajarkan seseorang bisa mengambil keputusan dengan baik. Kunci untuk belajar dari pengalaman adalah memperhatikan dan secara agresif menarik pelajaran dari pengalaman seseorang. Jika kamu mulai bisa melihat pola dari sebab-akibatnya, maka kamu bisa mulai berpikir ke depan dengan lebih percaya diri. Pada akhirnya, inilah faktor yang buat kamu bisa mengambil keputusan dengan lebih baik.

Memiliki kemampuan critical thinking khususnya di dunia kerja, sebenarnya bisa karena dibiasakan. Kuncinya untuk bisa terus mengasahnya, kamu harus percaya dengan kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri. Membekali diri dengan kemampuan ini sebagai karyawan itu penting. Tidak hanya bagi seorang leader, tetapi juga sebagai tim jika kamu mengingkan karir yang lebih maju dan cemerlang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us