Hindari 6 Cara Keliru Menegur Kesalahan Rekan Kerja, Kelola Kritikmu!

Berbuat salah jangan dipermalukan

Mengelola kritik dan menegur kesalahan rekan kerja adalah bagian tak terhindarkan dari dinamika tim di lingkungan kerja. Pasalnya, yang namanya manusia memang gak luput dari kesalahan. Sebagai rekan kerja yang baik, tentu kamu juga gak ingin melihat dia terus mengulang kesalahan yang sama.

Namun, seringkali, caramu menyampaikan kritik bisa berdampak signifikan pada hubungan profesional dan atmosfer di tempat kerja, lho. Bahas yuk, enam cara keliru dalam menegur kesalahan rekan kerja yang harus dihindari untuk memastikan bahwa umpan balik yang diberikan tetap konstruktif dan mendukung pertumbuhan bersama.

1. Menegur di depan publik

Hindari 6 Cara Keliru Menegur Kesalahan Rekan Kerja, Kelola Kritikmu!ilustrasi seseorang menegur (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Salah satu cara keliru yang sering dilakukan dalam menegur kesalahan rekan kerja adalah melakukannya di depan publik. Menyampaikan kritik atau memberikan umpan balik yang negatif di hadapan rekan-rekan yang lain justru bisa merendahkan martabat dan harga diri rekan kerja tersebut. Ini gak cuma membuat dia merasa malu, tetapi juga dapat menciptakan ketidaknyamanan dan menghancurkan hubungan kerja.

Sebaliknya, pilih waktu dan tempat yang tepat untuk memberikan umpan balik, seperti ruang rapat pribadi atau pertemuan satu lawan satu. Ini memberikan kesempatan bagi rekan kerja untuk menerima kritik tanpa tekanan dari orang lain di sekitarnya dan membuka ruang untuk diskusi yang lebih mendalam tanpa ada yang merasa disakiti.

2. Menggunakan bahasa yang merendahkan

Hindari 6 Cara Keliru Menegur Kesalahan Rekan Kerja, Kelola Kritikmu!ilustrasi seseorang dikucilkan (pexels.com/Keira Burton)

Cara lain yang keliru dalam menegur kesalahan adalah menggunakan bahasa yang merendahkan ataupun mengejek. Kata-kata yang kasar atau merendahkan bisa menciptakan lingkungan kerja yang gak menyenangkan dan akan merusak kepercayaan diantara anggota tim. Mengutamakan komunikasi yang bersahabat dan mendukung akan lebih efektif dalam membimbing rekan kerja untuk memperbaiki kesalahannya.

Sebagai alternatif, gunakan bahasa yang positif dan konstruktif, ya. Fokuslah pada perilaku atau tindakan yang perlu diperbaiki, bukan pada karakter atau kepribadian rekan kerjamu. Dengan demikian, pesan yang disampaikan akan lebih fokus pada solusi dan perbaikan, bukan pada menyalahkan individu.

3. Gak memberikan solusi atau arahan yang jelas

Hindari 6 Cara Keliru Menegur Kesalahan Rekan Kerja, Kelola Kritikmu!ilustrasi seseorang sedang komunikasi (pexels.com/fauxels)

Salah satu cara keliru lainnya adalah hanya menyalahkan tanpa memberikan solusi atau arahan yang jelas. Menegur kesalahan tanpa menawarkan jalan keluar atau arahan untuk memperbaikinya bisa membuat rekan kerja kebingungan dan gak tahu harus berbuat apa. Dia mungkin merasa bahwa umpan balik yang diberikan gak membantu sama sekali.

Ada baiknya, setelah menyampaikan kritik, berikan solusi atau arahan yang jelas. Bantu rekan kerja untuk memahami langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi kesalahan tersebut. Ini akan menunjukkan bahwa tujuan dari kritik tersebut adalah untuk membantu dan mendukung, bukan untuk menyalahkan.

dm-player

Baca Juga: 5 Hal Bisa Menjadi Batu Loncatan dalam Hidupmu, Termasuk Kritik?

4. Gak mempertimbangkan situasi dan kondisi

Hindari 6 Cara Keliru Menegur Kesalahan Rekan Kerja, Kelola Kritikmu!ilustrasi seseorang sulit fokus (pexels.com/Khwanchai Phanthong)

Cara keliru lainnya adalah gak mempertimbangkan situasi atau kondisi pribadi rekan kerja saat memberikan umpan balik. Setiap orang punya keadaan pribadi yang mungkin mempengaruhi kinerjanya di tempat kerja. Menilai kesalahan tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal ini bisa membuat umpan balik menjadi gak adil dan gak sensitif.

Berusahalah untuk memahami konteks atau kondisi pribadi rekan kerja. Mungkin dia sedang menghadapi tantangan diluar pekerjaan yang dapat mempengaruhi fokus atau kinerjanya. Dengan memahami konteks ini, umpan balik akan bisa disampaikan dengan lebih bijaksana dan memberikan dukungan yang lebih efektif.

5. Enggan berdiskusi

Hindari 6 Cara Keliru Menegur Kesalahan Rekan Kerja, Kelola Kritikmu!ilustrasi pasangan freelancer (pexels.com/SHVETS production)

Menegur kesalahan tapi enggan melakukan diskusi adalah salah satu kesalahan umum yang harus dihindari. Komunikasi yang bersifat satu arah, dimana hanya pemberi umpan balik yang berbicara, bisa membuat rekan kerja merasa diabaikan atau gak dihargai. Ini juga akan mencegah pertukaran pandangan dan ide yang sebenarnya dapat membantu pemecahan masalah.

Sebaliknya, setelah menyampaikan umpan balik, buka kesempatan untuk berdiskusi. Ini memberikan kesempatan bagi rekan kerja untuk berbagi perspektifnya dan merasa bahwa pendapatnya dihargai.

6. Gak menjaga privasi dan keamanan psikologis

Hindari 6 Cara Keliru Menegur Kesalahan Rekan Kerja, Kelola Kritikmu!ilustrasi seseorang sedang bekerja (pexels.com/Yan Kruau)

Cara keliru lainnya dalam menegur kesalahan adalah gak menjaga privasi dan keamanan psikologis rekan kerja. Membeberkan kesalahannya di hadapan orang lain atau mengekspos kesalahan secara berlebihan akan merusak kepercayaan dan memberikan dampak negatif pada kesejahteraan psikologisnya.

Makanya, pertimbangkan privasi dan keamanan psikologis rekan kerja, ya. Pilih waktu dan tempat yang tepat untuk memberikan umpan balik, dan pastikan bahwa pembicaraan tersebut bersifat pribadi dan tertutup.

Mengelola kritik dan menegur kesalahan rekan kerja adalah keterampilan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Kesalahan memang harus diperbaiki, tapi bagaimana orang tersebut bersedia menerima masukan darimu adalah tergantung pada bagaimana kamu menyampaikannya. Siap menegur kesalahan dengan cara yang lebih baik?

Baca Juga: 5 Tips Menyampaikan Kritik Konstruktif di Hubungan Keluarga

Desy Damayanti Photo Verified Writer Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya