5 Tips Menyampaikan Kritik Konstruktif di Hubungan Keluarga

Ingin keluarga lebih harmonis?

Kritik adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan, termasuk di sebuah keluarga. Namun, kritik tidak harus selalu negatif atau menyakiti perasaan orang lain. Perlu dipahami, kritik merupakan sebuah perkataan yang tujuannya membangun dan baik untuk seseorang, ya. 

Ada beberapa tips menyampaikan kritik konstruktif dalam keluarga agar kesannya tidak negatif dan menyakiti perasaan orang lain. Jika kamu hendak mengatakan kritik, lakukan tips menyampaikan kritik konstruktif berikut ini agar anggota keluargamu tidak melihatnya sebagai sesuatu amarah atau hal negatif.

1. Gunakan metode sandwich

5 Tips Menyampaikan Kritik Konstruktif di Hubungan Keluargailustrasi orangtua dan anak remaja (pexels.com/Kindel Media)

Metode sandwich adalah salah satu metode yang populer untuk memberikan kritik secara konstruktif. Metode ini terdiri dari tiga lapisan: pujian, kritik, dan pujian lagi. Dengan tips ini, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu menghargai kelebihan orang yang kamu kritik, sekaligus memberikan saran untuk perbaikan. Selain itu, kamu juga bisa mengakhiri kritik dengan hal positif, sehingga orang yang kamu kritik tidak merasa terlalu sedih atau marah.

Baca Juga: 6 Kesalahan saat Mengikuti Online Bootcamp, Jangan Merugi

2. Gunakan bahasa “aku” daripada “kamu”

5 Tips Menyampaikan Kritik Konstruktif di Hubungan Keluargailustrasi orangtua dan anak remaja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat memberikan kritik adalah menggunakan bahasa “kamu” yang terkesan menyalahkan atau menyerang. Misalnya, “Kamu itu malas”, “Kamu tidak pernah mendengarkan aku”, atau “Kamu selalu salah”. Hal ini bisa membuat orang yang kamu kritik merasa tersinggung atau bersikap defensif.

Sebaliknya, cobalah untuk menggunakan bahasa “aku” yang menunjukkan perasaan atau pandanganmu sendiri. Misalnya, “Aku merasa khawatir”, “Aku ingin kamu mendengarkan aku”, atau “Aku melihat ada kesalahan di sini”. Dengan tips ini, kamu bisa menyampaikan kritik tanpa menimbulkan konflik atau permusuhan.

3. Fokus pada perilaku atau situasi, bukan pada kepribadian

5 Tips Menyampaikan Kritik Konstruktif di Hubungan Keluargailustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Kindel Media)
dm-player

Saat memberikan kritik, penting untuk membedakan antara perilaku atau situasi yang bisa diubah dengan kepribadian atau sifat yang sulit diubah. Jangan mengkritik orang lain dengan kata-kata yang menyerang identitas atau harga dirinya, seperti “kamu bodoh”, “kamu egois”, atau “kamu tidak berbakat”. Hal ini bisa membuat orang yang kamu kritik merasa tidak dihargai atau tidak berharga.

Sebaliknya, fokuslah pada perilaku atau situasi yang spesifik dan bisa diperbaiki, seperti “kamu tidak mengerjakan tugas ini dengan baik”, “kamu tidak membagi beban kerja dengan adil”, atau “kamu tidak menguasai materi ini”. Dengan tips ini, kamu bisa memberikan kritik yang lebih objektif dan konstruktif.

4. Berikan pujian dan saran yang spesifik

5 Tips Menyampaikan Kritik Konstruktif di Hubungan Keluargailustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Kindel Media)

Saat memberikan kritik, jangan hanya mengatakan hal-hal yang umum atau samar, seperti “kamu bisa lebih baik”, “kamu harus berubah”, atau “kamu perlu belajar lagi”. Hal ini bisa membuat orang yang kamu kritik bingung atau tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Sebaliknya, berikanlah pujian dan saran yang spesifik, yaitu dengan menyebutkan hal-hal yang konkret dan bisa diukur. Misalnya, “kamu sudah berhasil menurunkan berat badan 5 kg”, “kamu harus mengurangi pengeluaranmu sebesar 10%”, atau “kamu perlu mengulang materi bab 3 dan 4”. Dengan tips ini, kamu bisa memberikan kritik yang lebih jelas dan bermanfaat.

5. Gunakan empati

5 Tips Menyampaikan Kritik Konstruktif di Hubungan Keluargailustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Albert Rafael)

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dengan menggunakan empati, kamu bisa memberikan kritik dengan lebih baik, karena kamu bisa menyesuaikan tips berkomunikasimu dengan kondisi dan kebutuhan orang yang kamu kritik. Kamu bisa menunjukkan empati dengan tips-tips berikut:

  1. Mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan atau dirasakan oleh orang yang kamu kritik, tanpa menghakimi atau menyela.
  2. Mengakui dan menghargai perasaan atau pandangan orang yang kamu kritik, meskipun kamu tidak setuju atau berbeda dengannya.
  3. Menyampaikan kritik dengan bahasa yang sopan, ramah, dan hormat, tanpa mengejek, mencemooh, atau menghina.
  4. Memberikan dukungan dan motivasi kepada orang yang kamu kritik, dengan mengatakan bahwa kamu percaya pada kemampuannya dan bersedia membantunya.

Dengan menerapkan tips menyampaikan kritik konstruktif di atas, kamu bisa memberikan kritik yang tidak hanya menunjukkan kepedulianmu, tetapi juga memberikan dorongan dan inspirasi bagi orang yang kamu kritik untuk menjadi lebih baik. Namun, ingatlah bahwa kritik yang konstruktif tidak berarti selalu benar atau sempurna. Kamu juga harus bersedia menerima kritik dari orang lain dengan sikap yang terbuka dan positif.

Baca Juga: 5 Cara Menghangatkan Suasana Hubungan Keluarga yang Mulai Membeku

Muhamad Aldifa Photo Verified Writer Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya