Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Daily Worker dan Freelancer

Ketahui pengertian, perbedaan, dan jenis-jenisnya

Dalam dunia kerja kamu mungkin pernah mendengar istilah daily worker, bukan? Istilah tersebut kian populer sejak pandemik COVID-19 yang menyebabkan banyak perusahaan fokus pada sistem kerja digital.

Sesuai namanya, daily worker merupakan pekerja harian. Pekerjaan ini sering dijadikan side job karena tidak terikat kontrak dengan perusahaan secara penuh dan mempunyai sistem kerja yang lebih fleksibel.

Namun karena memiliki fleksibilitas waktu, daily worker sering dianggap sama dengan freelancer. Untuk itu, buat kamu yang ingin mengetahui apa itu daily worker dan perbedaannya dengan freelancer, silakan simak penjelasannya berikut ini.

1. Pengertian daily worker

Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Daily Worker dan Freelancerilustrasi berbicara dengan rekan kerja (pexels.com/Kampus Production)

Daily worker atau disebut sebagai pekerja harian adalah orang yang bekerja untuk organisasi atau perusahaan dengan volume pekerjaan yang bisa berubah-ubah. Mereka menerima upah berdasarkan pekerjaan yang dilakukan per hari.

Di samping itu, seorang daily worker juga tidak terikat kontrak atau memiliki status sebagai pekerja tetap. Biasanya, mereka bekerja untuk waktu atau event tertentu.

Meski bukan merupakan pegawai tetap, seorang daily worker mempunyai beberapa ketentuan, yakni tidak boleh dipekerjakan lebih dari tiga bulan, tidak boleh dipekerjakan lebih dari 20 hari kerja dalam sebulan, dan tidak terikat jam kerja yang berlaku di perusahaan.

Apabila perusahaan mempekerjakan daily worker lebih dari tiga bulan, maka perusahaan wajib membuat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWTT). Terlebih, jika mereka mempekerjakan daily worker lebih dari 21 hari setiap bulannya.

2. Pengertian freelancer

Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Daily Worker dan Freelancerilustrasi freelancer (pexels.com/Vlada Karpovich)

Freelancer adalah pekerja lepas yang tidak terikat kontrak dengan perusahaan. Kendati demikian, seorang freelancer dapat bekerja sama dengan lebih dari satu perusahaan dan bisa mengerjakan beberapa proyek dari klien yang berbeda secara fleksibel.

Mereka juga dianggap sebagai pekerja independen karena dapat melakukan pekerjaannya dengan penuh waktu atau sebagai pekerjaan sampingan. Selain itu, seorang freelancer dituntut untuk memiliki skill dan pengalaman yang mumpuni yang dibuktikan dengan portofolio.

Ini karena mereka bekerja dengan cara menjual jasa atau keterampilan mereka kepada klien. Artinya, semakin banyak keterampilan dan pengalaman yang dimiliki, semakin banyak pula perusahaan yang bekerja sama dengan mereka.

Baca Juga: 5 Keuntungan Menerapkan Professional Vulnerability di Tempat Kerja

3. Perbedaan daily worker dan freelancer

Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Daily Worker dan Freelancerilustrasi bekerja (pexels.com/RF._.studio)

Walaupun sekilas mirip, tapi daily worker berbeda dengan freelancer. Berikut perbedaannya yang perlu kamu ketahui:

  • Tipe pekerjaan

Perbedaan pertama dapat dilihat dari tipe pekerjaannya. Seorang daily worker biasanya bekerja pada waktu-waktu tertentu, misalnya ketika perusahaan mengadakan event atau membutuhkan pekerja tambahan untuk acara tertentu. Sedangkan, freelancer merupakan pekerja mandiri yang bisa bekerja kapan saja sesuai dengan permintaan klien.  

  • Jam kerja

Daily worker bekerja dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dan biasanya bersifat tetap. Misal, bekerja beberapa hari dalam seminggu atau beberapa minggu dalam sebulan. Sementara, freelancer lebih fleksibel karena tidak terikat oleh jam kerja dan tempat kerja. Akan tetapi, mereka harus mampu mengatur waktu sebaik mungkin agar dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline.

  • Tugas yang dikerjakan

Dari segi tugas, daily worker berbeda dengan freelancer. Jika daily worker bekerja di bawah naungan atasan dan mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan oleh atasan, maka freelancer bertanggung jawab penuh atas tugas yang didasarkan pada permintaan klien dan harus meneyelesaikan tugas tersebut sesuai target yang sudah disepakati.

  • Upah yang didapat

Upah yang didapat antara daily worker dan freelancer juga berbeda. Daily worker dibayar per hari berdasarkan kehadiran dan pekerjaan yang dia lakukan di hari itu. Upah yang didapat pun bersifat tetap setiap harinya.

Sedangkan, freelancer mendapatkan upah yang tidak menentu. Hal ini tergantung dari berapa banyak dan besar proyek yang diselesaikan. Semakin besar proyek yang dipegang, maka semakin besar juga upah yang didapat.

4. Jenis-jenis daily worker

Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Daily Worker dan Freelancerilustrasi event organizer (freepik.com/freepik)

Daily woker (pekerja harian) juga memiliki beberapa jenis. Berikut jenis-jenis daily worker yang sering dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan:

  • Petugas gudang

Tidak sedikit perusahaan yang merekrut seorang daily worker untuk menjadi petugas gudang. Biasanya, ini dilakukan saat event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), di mana akan ada banyak pesanan. Mereka diberi tugas untuk memastikan kelancaran logistik, mulai dari menerima, menyortir, mendata, hingga mengatur barang-barang yang keluar dan masuk gudang.

  • Kurir atau pengantar barang

Kurir atau pengantar barang juga termasuk dalam daily worker. Mereka akan bekerja ketika terjadi lonjakan pesanan. Banyak perusahaan pengiriman yang mengandalkan daily worker untuk posisi ini, sehingga mereka bisa memastikan semua paket dapat dikirim tepat waktu kepada pelanggan.

  • Pekerja restoran

Daily worker yang dipekerjakan oleh restoran, biasanya diberi tanggung jawab untuk membantu pegawai tetap dalam menghadapi lonjakan pelanggan atau saat ada acara yang di adakan di restoran tersebut. Posisi daily worker ini juga cukup bervariasi, mulai dari penerima pesanan, pramusaji, hingga asisten di bagian dapur.

  • Event Organizer (EO)

Event Organizer (EO) merupakan salah satu jenis daily worker yang diminati oleh banyak anak muda. Pekerja harian ini sering dibutuhkan ketika ada event dalam jangka waktu tertentu, seperti konser, pernikahan, konferensi atau acara lainnya. Selain itu, event organizer biasanya bekerja saat weekend, sehingga tidak mengganggu rutinitas harianmu dari Senin sampai Jumat.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan daily woker dan freelancer yang perlu kamu ketahui. Meskipun memiliki sistem kerja yang fleksibel, tapi keduanya mempunyai beberapa perbedaan, mulai dari tugas, jam kerja, hingga jenis pekerjaanya. Semoga artikel ini bisa menambah wawasanmu terkait daily worker dan freelancer.

Baca Juga: 5 Keuntungan Keren yang Hanya Dimiliki Seorang Freelancer

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya