Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kebiasaan Kecil yang Bikin First Jobber Terlihat Profesional

ilustrasi diskusi di tempat kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi diskusi di tempat kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Datang tepat waktu menunjukkan penghargaan terhadap orang lain dan konsistensi, nilai tambah di hadapan tim dan atasan.
  • Mencatat rapat menunjukkan antusiasme, keseriusan belajar, dan kemauan untuk berkembang; komunikasi profesional juga penting.
  • Meja rapi mencerminkan sikap terorganisir, fokus, dan tanggung jawab; bertanya dengan tepat menunjukkan keingintahuan dan keinginan belajar.

Memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya bisa menjadi sebuah pengalaman yang penuh tantangan. Selain adaptasi dengan ritme bekerja, first jobber juga dituntut untuk tampil profesional di hadapan rekan dan atasan. Padahal, kesan profesional tidak selalu harus ditunjukkan lewat prestasi besar.

Kebiasaan kecil justru bisa jadi pembeda yang membuat kamu terlihat lebih siap dan kompeten. Kalau kamu adalah first jobber yang sedang ada di fase ini untuk meningkatkan kualitas diri, maka tentu saja hal ini penting untuk dipahami supaya menjadi referensi. Baca sampai poin terakhir supaya paham, ya!

1. Datang tepat waktu, bukan sekadar formalitas

ilustrasi memeriksa jam (unsplash.com/Luke Chesser)
ilustrasi memeriksa jam (unsplash.com/Luke Chesser)

Kebiasaan datang tepat waktu menunjukkan kamu menghargai waktu orang lain. Ini memberi kesan bahwa kamu bisa diandalkan dan mempunyai etika kerja yang baik. Meskipun terlihat sederhana, banyak first jobber yang masih sering mengabaikan perihal ini.

Konsistensi dalam hal waktu dapat menjadi nilai tambah tersendiri di hadapan tim ataupun atasan. Jangan sepelekan waktu yang sudah ditentukan, bahkan lebih baik jika datang sebelum jam masuk sesuai aturan. Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya supaya kualitas dirimu juga makin dinilai baik oleh sesama rekan-rekan di kantor, ya!

2. Membawa catatan saat rapat atau briefing

ilustrasi membuat list (pexels.com/armin-rimoldi)
ilustrasi membuat list (pexels.com/armin-rimoldi)

Mencatat bukan hanya soal mengingat, tapi juga menunjukkan bahwa kamu serius menyimak. Meski belum banyak berkontribusi dalam rapat, sikap ini bisa membuat kamu terlihat antusias dan proaktif. Atasan akan melihatmu sebagai orang yang mau belajar dan terus berusaha berkembang.

Apalagi kalau catatannya rapi dan kamu bisa menggunakannya saat ditanya, itu akan jadi poin tambah tersendiri. Namun, bukan berarti kamu menjadikan ini sebagai ajang promosi dan berharap akan langsung di notice banyak orang. Fokus kamu sekarang adalah berusaha untuk memaksimalkannya terlebih dahulu dan menunjukkan keseriusan dalam bekerja meski masih sebagai first jobber.

3. Membalas chat atau email dengan bahasa yang sopan

ilustrasi membalas pesan (unsplash.com/Pradamas Gifarry)
ilustrasi membalas pesan (unsplash.com/Pradamas Gifarry)

Komunikasi profesional tidak harus kaku, tapi tetap harus sopan dan jelas. Kebiasaan membalas pesan rekan kerja dengan struktur yang baik akan membuatmu terlihat lebih dewasa secara profesional. Hindari singkatan berlebihan dan gunakan sapaan yang sesuai.

Hal ini bisa membentuk reputasimu sebagai rekan kerja yang menyenangkan dan profesional. Kamu juga memberi kesan baik yang ramah bagi mereka, sekalipun obrolan ini bersifat daring. Apalagi di era yang serba digital saat ini, skill merespons chat dengan baik harus kamu pelajari dan kuasai.

4. Menjaga meja kerja tetap rapi

ilustrasi mahasiswa produktif (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi mahasiswa produktif (pexels.com/Liza Summer)

Meja yang bersih dan tertata mencerminkan sikap terorganisir. Ini bisa memberi kesan bahwa kamu serius menjalani pekerjaan dan selalu memperhatikan detail-detail kecil. Sesederhana kebersihan meja yang menjadi tempatmu bekerja selama beberapa jam di kantor tersebut setiap harinya.

Selain itu, meja yang rapi juga membuat kamu lebih fokus dan nyaman bekerja. Kebiasaan kecil ini menunjukkan tanggung jawab terhadap ruang kerjamu sendiri. Orang-orang yang melihat meja kerja bersih dan rapi juga akan merasa senang dan termotivasi untuk merapikan mejanya sendiri, lho!

5. Bertanya di waktu yang tepat

ilustrasi belajar di rumah (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi belajar di rumah (pexels.com/Julia M Cameron)

Bertanya itu penting, tapi tahu kapan waktu bertanya yang tepat juga tidak kalah penting. First jobber yang profesional tahu kapan harus bertanya dan kapan harus mencoba sendiri terlebih dulu. Sikap ini menunjukkan bahwa kamu tidak manja, tapi tetap terbuka untuk belajar.

Atasan akan lebih respek kalau kamu datang dengan pertanyaan yang sudah dipikirkan matang-matang. Jadi, pertanyaanmu bukan sekadar melampiaskan rasa penasaran, tapi diiringi dengan keingintahuan dan mau belajar. Terbukti ketika pertanyaan itu berbobot dan kamu benar-benar ingin mengetahui jawabannya demi kemajuan perusahaan.

Menjadi profesional bukan soal gelar atau jabatan, tapi tentang sikap dan kebiasaan setiap harinya. Sebagai first jobber, kamu bisa memulainya dari hal-hal kecil yang mudah diterapkan. Meski tampak sepele, kebiasaan ini bisa membentuk kesan yang kuat di lingkungan kerja. Yuk, mulai berlatih sejak sekarang, siapa tahu hal-hal sederhana ini yang akan membawamu kepada kemajuan karier ke depannya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us