Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Orang Gak Nyaman Ditanya Soal Penghasilan, Apa Tujuanmu?

ilustrasi percakapan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Batasan privasi setiap orang bisa berbeda-beda. Dalam membicarakan penghasilan misalnya, ada orang yang nyaman melakukannya dengan siapa saja. Ia bahkan tidak keberatan membahasnya di media sosial yang dapat dibaca oleh semua orang.

Akan tetapi, ada pula pribadi yang kurang hingga sangat gak nyaman ketika ditanya soal penghasilan mereka. Agar kamu tak salah bertanya, miliki kepekaan akan nyaman atau tidaknya lawan bicaramu. Gak usah mendesaknya untuk terbuka jika ia sudah menunjukkan gelagat sebagai berikut.

1. Kritis terhadap tujuanmu bertanya

ilustrasi percakapan (pexels.com/Armin Rimoldi)

Alih-alih segera menjawab, dia malah ganti bertanya tentang tujuanmu bertanya soal penghasilannya. Sikapnya mungkin masih ramah dan gak nge gas. Namun, ini sudah menjadi alarm kalau dia kurang nyaman untuk memberikan jawaban.

Apalagi ketika jawabanmu tidak juga membuatnya puas. Akhirnya, malah dirimu yang dikejar-kejar pertanyaan olehnya. Pahami hal ini sebagai bentuk perlawanannya atas pertanyaanmu yang menurutnya melanggar privasi.

2. Memberikan rentang penghasilan yang sangat lebar

ilustrasi sekelompok teman (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Maksud dia yang sesungguhnya adalah menyulitkanmu menebak angka pas dari pendapatannya. Sekalipun freelancer, kalau dia mau pasti bisa langsung menyebutkan angka rata-rata penghasilannya per bulan. Gak usah dari minimal sampai maksimal yang mungkin saja sudah dilebih-lebihkannya.

Makin jauh jarak penghasilan minimal dan maksimalnya, makin samar bayangan yang kamu dapatkan. Ini membuat pengetahuan pastinya masih aman di tangannya. Dia gak peduli kamu mau mengambil gambaran pemasukan terkecilnya atau terbesarnya.

3. Sangat merendah

ilustrasi percakapan (pexels.com/Rene Asmussen)

Usaha orang untuk merendah soal penghasilan bukan semata-mata karena dia gak mau menyombongkan diri. Tindakan ini dipilih lebih untuk mengamankan diri sendiri. Ia ingin menyembunyikan nominal penghasilannya.

Saking merendahnya, apa yang dikatakan sangat tidak menggambarkan posisinya dalam pekerjaan. Contohnya, semua orang juga tahu dia memegang jabatan. Namun saat ditanya tentang penghasilan, jawabannya hanya sekadar cukup buat hidup pun dia sudah senang.

4. Tidak ganti menanyakan penghasilanmu

ilustrasi percakapan (pexels.com/Tim Douglas)

Seseorang mungkin masih mau menjawab besaran pendapatannya. Ia bahkan mengatakan angkanya dan memerinci gaji pokok serta tunjangan tanpa bertele-tele. Namun, ini bukan cerminan bahwa dia nyaman ditanya soal pendapatan.

Mungkin ia cuma gak jago ngeles. Lihat reaksi selanjutnya. Apabila dia tidak ganti menanyakan pendapatanmu, berarti sebenarnya obrolan ini tak menarik baginya sehingga ia ingin segera menyudahinya.

5. Menyebutnya rahasia atau privasi

ilustrasi percakapan (pexels.com/Anna Shvets)

Jawaban ini menjadi peringatan keras agar kamu gak mengejar jawaban darinya. Rahasia tidak boleh dikorek-korek seperti halnya privasi yang tidak boleh dilanggar. Orang yang rahasia atau privasinya diusik pasti merasa kesal.

Andai pun dia mengatakannya sambil tersenyum atau seperti bercanda, sebaiknya kamu setop bertanya. Bila dirimu masih mendesaknya, nanti keceriaannya malah hilang seluruhnya. Ia yang semula menjawab dengan ramah tiba-tiba menjadi ketus. 

Jadilah orang peka dalam membaca situasi, karena terkadang beberapa orang memang gak nyaman ketika ditanya soal penghasilan. Paling aman memang kamu menanyakan tentang penghasilan seseorang jika ada keperluan yang jelas. Seperti dirimu ingin melamar kerja di kantornya atau posisi yang serupa dengannya. Jelaskan dulu keperluanmu ini sebelum bertanya soal pendapatan biar dia tidak salah paham.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us