Persaingan dalam lingkungan kerja tidak main-main. Seseorang bisa saling sikut untuk menunjukkan dirinya yang paling hebat atau menjelek-jelekkan orang lain untuk menunjukkan dirinya yang paling baik dan pintar.
Padahal, sikap merasa sok pintar di lingkungan kerja itu tidak perlu. Saat kamu bersikap sok pintar, ada banyak hal yang bisa saja terjadi. Kalau kamu termasuk orang yang sering merasa sok pintar di dunia kerja, mari resapi alasan di bawah ini.
Apakah kamu pernah membayangkan berada di lingkungan kerja yang dipenuhi banyak orang yang membencimu? Meskipun gajinya tinggi, rasa tidak betah pasti muncul. Saat bekerja pun kamu tidak bisa fokus dengan apa yang dikerjakan.
Menjadi orang sok pintar pasti ada saja yang membenci. Akibat hal tersebut kamu jadi tidak nyaman berada di lingkungan kerja. Bahkan, orang-orang tersebut tidak segan menggosipkanmu di belakang.
Salah satu tipe orang yang sering dijumpai di lingkungan kerja adalah sok pintar. Mereka merasa paling benar dan paling tahu atas segalanya, sedangkan orang lain tidak sepintar dirinya.
Padahal, merasa sok pintar di dunia kerja itu tidak perlu. Semakin kamu merasa sok pintar, semakin kamu ketinggalan dengan yang lain. Orang yang sok pintar cepat merasa puas dan enggan belajar meningkatkan kualitas diri.
Peribahasa "tong kosong nyaring bunyinya" tentu sudah familier. Peribahasa ini bisa mendefinisikan karakter orang yang sok pintar, padahal aslinya belum terlalu pandai. Ia banyak bicara, tapi tidak diimbangi dengan kualitas diri.
Peribahasa ini patut direnungkan bagi kamu yang sering merasa sok pintar di lingkungan kerja. Orang yang pintar tidak akan mengatakan dirinya pintar, tapi membuktikan kinerja yang baik untuk menunjukkan dirinya berkualitas.
Kualitas diri harus selalu ditingkatkan. Bukan tanpa sebab, di atas langit masih ada langit. Saat merasa paling pintar, masih ada yang lebih pintar. Begitu pun saat merasa hebat ternyata masih ada yang paling hebat.
Peribahasa ini juga menjadi renungan wajib bagi kamu yang masih sok pintar di dunia kerja. Daripada bersikap sok pintar, lebih baik terus mengasah kualitas diri. Perbaiki kinerja untuk menunjukkan bahwa kamu memang berkualitas.
Melihat perilaku orang sok pintar selalu bikin sebal. Apalagi jika ia selalu menganggap orang lain lebih rendah. Padahal, kualitasnya hanya begitu-begitu saja, tidak lebih baik dari yang diremehkan.
Oleh karena itu, sebaiknya menghilangkan sikap sok pintar, terutama di lingkungan kerja. Semakin kamu bersikap sok pintar, semakin banyak yang ingin menjatuhkanmu. Akibatnya, kariermu bisa gak berkembang.
Sikap sok pintar di dunia kerja bisa menjerumuskan diri sendiri. Selain ketinggalan dari yang lain, kamu juga tidak disukai banyak orang. Daripada bersikap sok pintar, lebih baik perbaiki kinerja dan terus meningkatkan kualitas diri.