Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi wanita bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Intinya sih...

  • Ambil istirahat untuk atur pikiran, cukup alihkan matamu dari layar komputer dan cari hiburan di media digital sebentar.

  • List semua hal yang harus kamu kerjakan, petakan tugasmu dalam sebuah daftar dan beri tenggat waktunya.

  • Komunikasikan pada mentor atau rekan setim, diskusikan bagi tugas atau saling mendukung untuk menemukan penyelesaian bersama.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap kita pasti pernah merasa bingung, clueless, sampai kewalahan di dunia kerja. Entah tekanan dari atasan, bekerja dengan tim yang kompetitif, atau harus beradaptasi dengan lingkungan baru, ada saja hal yang membuatmu merasa cepat penat bahkan sempat terpikir untuk menyerah.

Tenang, semua orang pun pernah merasakan apa yang kamu rasakan. Bukan berati kamu tidak berbakat atau tidak layak kerja di sana, tapi memang ada proses yang harus dihadapi untuk memperlebar kapasitasmu lagi. Berikut 5 hal yang bisa kamu coba kala dikuasai perasaan overwhelmed. Fokus ke perjalananmu sendiri, ya.

1. Ambil istirahat untuk atur pikiran

ilustrasi wanita (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Istirahat tidak perlu muluk-muluk seperti healing ke luar kantor, cukup alihkan matamu dari layar komputer selama beberapa waktu. Tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan perlahan. Cari hal yang bisa membuatmu tenang, entah itu ngobrol dengan rekan kerja atau cari hiburan di media digital sebentar.

Hal ini akan membantumu untuk tetap relaks di tengah tekanan yang padat. Setelah lima-sepuluh menit, barulah kembali bekerja. Bukan pemborosan waktu, ini  caramu regulasi agar bisa “bernapas” di tengah padatnya kesibukan.

2. List semua hal yang harus kamu kerjakan

ilustrasi wanita (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Biasanya, perasaan overwhelm datang ketika ada banyak tugas yang datang dalam waktu singkat. Belum selesai satu proyek, kamu sudah diberi proyek baru lagi. Pekerjaan rasanya jadi bertumpuk dan tidak kunjung selesai. Alhasil, kamu jadi terintimidasi duluan oleh pikiran dan kekhawatiranmu.

Sadari bahwa tidak semua hal bisa diselesaikan secara instan. Coba deh, petakan tugasmu dalam sebuah daftar, entah itu di kertas atau digital. Kalau perlu, beri tenggat waktunya juga. Hal ini akan membantumu untuk mengatur prioritas dan tahu mana yang harus dikerjakan terlebih dulu. Kamu tidak lagi kebingungan, tapi punya arah yang kelas dalam melangkah.

3. Komunikasikan pada mentor atau rekan setim

ilustrasi pria dan wanita (pexels.com/Edmond Dantès)

Banyak orang merasa “sungkan” saat mengomunikasikan kesulitannya di dunia kerja. Kamu takut dianggap tidak kompeten, tidak cukup mampu, bahkan lebih parah, tidak profesional dalam mengerjakan proyek.

Padahal, kamu tidak harus mengerjakan semua hal sendiri. Komunikasi tidak berarti kamu tidak kompeten, melainkan bentuk tanggung jawab untuk pekerjaanmu. Kamu bisa berdiskusi dengan rekan kerjamu, entah bagi tugas atau saling mendukung, sehingga kalian pun menemukan penyelesaian bersama.

4. Sadari kapasitas dan visimu sendiri

ilustrasi wanita (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tuntutan pekerjaan bisa datang dari banyak hal: atasan, lingkungan yang tidak mendukung, atau bahkan standar sosial yang mengharuskanmu untuk mencapai banyak hal di usia muda. Apa pun itu, penting untukmu menyadari visi dan kapasitas diri agar tidak terseret arus.

Memang kita harus mengikuti arahan dari atasan, tapi jangan sampai tuntutan tersebut menjadi beban yang membuatmu stres dan depresi. Nikmati saja prosesnya, karena dari situ kamu akan bertumbuh jadi lebih kuat.

5. Beri self-reward pada diri sendiri

ilustrasi kelompok teman (pexels.com/cottonbro studio)

Self-reward juga adalah salah satu bentuk kepedulian untuk diri sendiri, lho. Tidak melulu harus shopping atau beli makanan mahal, cukup dengan mengambil waktu me time dan melakukan yang kamu suka, meluangkan waktu dengan orang yang kamu sayang, itu juga termasuk self-reward.

Hal-hal kecil seperti itulah yang akan membantumu bukan hanya untuk bertahan, melainkan juga selalu mengusahakan yang terbaik. Esoknya, kamu bisa lebih semangat menghadapi tantangan di dunia kerja.

Semua orang pasti pernah merasa kewalahan, apalagi saat baru beradaptasi di dunia kerja. Itu bukan tanda kamu gagal atau lemah, melainkan tanda bahwa kapasitasmu sedang diperbesar. Jangan tergesa-gesa menyerah, percaya bahwa dirimu bisa melalui semuanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team