Ingat, Jangan Katakan 4 Hal yang Gak Ingin Didengar oleh Atasanmu Ini!

Ada macam-macam atasan di dunia ini. Ada yang perfeksionis, ada yang santai dan ada juga yang galak. Masing-masing atasan juga punya karakter kepemimpinan yang berbeda-beda. Yang jelas, tujuan atasan hanya satu: ingin perusahaan yang dipimpinnya semakin maju!
Sayangnya, atasan gak bisa maju sendirian. Dia harus mengajak karyawannya agar bisa maju lewat macam-macam tantangan. Otomatis, karyawan juga gak bisa nolak instruksi bos dong! Karena itu, pahami dulu empat hal yang gak ingin didengar bosmu dan solusinya, supaya karirmu pun ikut menanjak.
Tiba-tiba, tempatmu bekerja mengalami perkembangan signifikan dan atasan memberi banyak sekali tugas. Saat-saat seperti ini, jangan pernah bilang, "Aku gak punya waktu!"

Impian setiap karyawan pastinya melihat perusahaan mereka terus berkembang. Seiring dengan itu, bukan hanya gaji yang naik. Rasa bangga pun ikut naik. Namun masa-masa peralihan menuju berkembang, pasti akan diikuti shock akibat tanggung jawab semakin besar. Belum kelar tugas yang satu, bos menambah terus laporan yang harus dibuat dalam tempo sesingkat-singkatnya. Kamu pun bingung karena di satu sisi, harus lembur. Di sisi lain, kamu harus cukup istirahat agar tidak sakit.
Daripada kamu menolak perintah atasan, membuatnya marah, dan ujung-ujungnya perusahaan jadi stagnan, mending kamu bilang seperti ini deh:
"Saya sangat senang dapat menerima tugas tersebut, Pak. Bisakah kita duduk sebentar dan mendiskusikan mana yang akan dijadikan prioritas utama di antara tugas-tugas lainnya?"
Hindari mengatakan, "Ini bukan salahku. Ini salah orang lain." Selain terkesan tidak dewasa, kamu seperti menghindar dan ingin menang sendiri.

Namanya orang kerja, pasti tidak mungkin selalu sempurna. Selalu ada kesalahan strategi atau keluputan. Tapi jika atasanmu menemukan kesalahan tersebut, hindari deh mengatakan "Ini bukan salahku. Ini salah dia!" Di mata atasan, kamu terkesan cari aman dan menghindar dari masalah. Bagi teman yang kamu salahkan, bisa jadi kamu membuat kupingnya merah membara.
Kalau memang kamu yang salah, mintalah maaf dan jelaskan kronologi atas apa yang kamu lakukan. Tapi kalau memang pelakunya bukan kamu, baiknya kamu sampaikan:
"Saya memahami kekhawatiran Bapak. Situasi seperti ini memang situasi seperti ini kurang baik untuk perusahaan. Saya ingin diskusi bersama Bapak dan xxx (yang dianggap bersalah) untuk memahami apa yang telah tejadi. Kemudian, menemukan satu suara untuk mengatasi hal ini."
Ketika bos menyatakan sebuah kebijakan yang dirasa memberatkan, mengatakan "Aku tidak bisa melakukan itu." jangan buru-buru. Tanyakan kembali maksud sebenarnya dari kebijakan itu.
Suatu saat, bos mengeluarkan kebijakan yang cukup kontroversial. Gara-gara itu, kamu dan divisi kerjamu yang akan terkena efeknya. Namun jangan buru-buru menolak kebijakan dengan kata, "Saya tidak bisa melakukan itu."

Pastikan kembali apa yang bos inginkan dari kebijakan tersebut:
"Maaf, saya sedikit bingung dengan kebijakan baru tersebut. Apakah Bapak meminta saya untuk…"
Jika jawaban dari bos benar-benar bertentangan dan kamu anggap ada sisi yang merugikan karyawan, sampaikan:
"Ada begitu banyak potensi di divisi ini. Namun saya melihat beberapa tantangan. Misi awal perusahaan ini adalah mengutamakan kepuasan pelanggan. Jika kebijakan tersebut dilaksanakan, bukankah ini melanggar misi perusahaan?"
Terkadang, ada hal pribadi yang tidak bisa dipungkiri mempengaruhi profesionalitasmu. Kamu boleh tidak menutupi keadaanmu, namun tetap tunjukkan kalau kamu berdedikasi.

Masalah pribadi bisa datang kapan saja di tengah-tengah waktu kerjamu. Misalnya kamu atau keluarga sakit, sedang patah hati, mendapati penipuan, atau musibah lainnya. Mau tak mau, semua itu pasti membuyarkan konsentrasi.
Jika bos melihat ini dan benar-benar merasakan efek buruknya, nyatakan saja:
"Mohon maaf, Pak. Saya memang sedang benar-benar tidak merasa baik saat ini. Namun saya akan segera membuat secangkir kopi panas (atau tindakan lain yang dibutuhkan) dan kembali fokus pada tugas-tugas saya."
Gimana? Daripada nolak instruksi bos, ternyata ada cara yang diplomatis bukan? Ingat, jangan pernah merasa gak enakan ya sama bos kamu! Semua ada solusinya, kok!