10 Tipe Atasan yang Dibenci Bawahan, Salah Satunya Micromanager

Awas, bad boss bikin stres!

Sebagaimana  dalam setiap bentuk hubungan secara umum, relasi antara atasan dan bawahan dalam prosesnya terjadi dinamika yang tak jarang memicu konflik.

Besar kecilnya efek konflik tergantung pada bagaimana cara kedua pihak menangani problem yang datang. Konflik bisa terjadi akibat perbedaan cara pandang terhadap suatu permasalahan serta banyak dipengaruhi oleh sifat atau karakter setiap individu.

Kebanyakan masalah bisa menjadi berkepanjangan dan meluas dari yang seharusnya akibat sikap yang kurang baik. Sikap negatif dari atasan maupun bawahan mempunyai andil dalam memperkeruh situasi.

Jika kamu adalah karyawan dan sudah berusaha bersikap sebaik mungkin namun konflik masih terlalu sering terjadi, kamu perlu mengevaluasi keadaan. Jangan-jangan atasan kamu adalah tipe pimpinan dengan sifat yang dibenci oleh bawahan alias bad boss.

Berikut ini 10 tipe atasan yang dibenci oleh bawahan.

1. Sering hilang kendali

10 Tipe Atasan yang Dibenci Bawahan, Salah Satunya Micromanagerilustrasi orang marah (Pexels.com/ Craig Adderley)

Sesekali orang terbawa emosi dapat dimaklumi. Namun jika hal itu menjadi habit di tempat kerja, tentu bukanlah sesuatu yang pantas. Terlebih lagi seorang atasan yang seharusnya dipandang lebih mampu mengendalikan diri dalam menghadapai berbagai situasi.

Atasan yang sering kehilagan kendali dan sering bersuara keras, berteriak dan disertai amarah akan membuat suasana kerja memburuk, hubungan dengan karyawan renggang, orang-orang menjadi stres, dan produktivitas pun menurun.

Secara pribadi, kamu harus mewaspadai efek sikap kasar atasan kamu ini. Jangan sampai hal itu menimbulkan masalah pada kesehatan mental kamu.

Jika keadaan sudah tak bisa kamu atasi, kamu bisa mencoba mendiskusikan hal ini dengan unit HRD atau bahkan mempertimbangkan untuk pindah departemen.

2. Tidak peka

10 Tipe Atasan yang Dibenci Bawahan, Salah Satunya Micromanagerilustrasi bekerja lembur (Pexels.com/ Acan Tami)

Tipe atasan seperti ini hanya berorientasi kepada hasil pekerjaan. Ia tidak mau repot-repot melihat bagaimana sebuah proses pengerjaan tugas yang terjadi. Ia tak segan memerintahkan bawahan untuk bekerja melebihi jam kerja yang seharusnya untuk menyelesaikan suatu tugas.

Untuk suatu proyek tertentu atau khusus yang memerlukan penanganan segera, bekerja overtime dapat dimaklumi dan merupakan salah satu bentuk loyalitas.

Namun kamu perlu mengevaluasi keadaan saat hal itu menjadi kebiasaan dan atasan kamu terkesan tak peduli walau kamu sudah bekerja melebihi jam waktu kerja alias lembur. Apalagi jika lembur hanyalah istilah tanpa ada upah lembur.

Ingat, kamu bukan hanya punya kewajiban, tetapi kamu juga punya hak mempertanyakan hal-hal yang kurang sesuai dengan ketentuan termasuk jam kerja.

3. Acuh

10 Tipe Atasan yang Dibenci Bawahan, Salah Satunya Micromanagerilustrasi bekerja di kantor (Pexels.com/ Tima Miroshnichenko)

Atasan yang mengabaikan bawahan hanya karena menurutnya bawahan tak kompeten sebenarnya justru menunjukkan rendahnya kualitas dirinya sendiri. Sebab apabila ada bawahan yang tak bisa mendapatkan peran dalam suatu tugas tanpa adanya pembinaan dari atasan, artinya atasan tersebut belum berhasil mengatur bawahan dengan baik.

Kalau suatu ketika kamu yang diacuhkan oleh atasan padahal kamu yakin telah memiliki keterampilan dan kemampuan yang memadai, tanyakan baik-baik apakah kamu dan kompentensimu memang tak dibutuhkan olehnya. Jika ia menyatakan tidak, maka saatnya kamu mencari tempat lain yang bisa menerima kamu dan menghargai peran kamu.

4. Menjadi micromanager

10 Tipe Atasan yang Dibenci Bawahan, Salah Satunya Micromanagerilustrasi bekerja di kantor (Pexels.com/ Fauxels)

Atasan seperti ini selalu merasa perlu memeriksa pekerjaan sampai pada hal-hal kecil dan mendetail yang seharusnya tak perlu. Ia terobsesi untuk mengubek-ubek secara rinci tugas atau proyek yang sedang dikerjakan oleh bawahan.

Sifat atasan yang seperti ini sangat membuat bawahan tidak nyaman dan cenderung kehilangan semangat. Ada perasaan bahwa atasan tidak memercayainya.

Jika masih memungkinkan, kamu bisa mencoba membicarakan ketidaknyamanan kamu ini kepada atasan kamu. Namun jika atasan kamu sulit untuk diajak berdiskusi, saatnya kamu meminta bantuan pihak ketiga seperti HRD untuk memediasi konflik yang timbul akibat sikap atasan yang menjadi micromanager.

5. Tidak mempunyai tujuan yang jelas

10 Tipe Atasan yang Dibenci Bawahan, Salah Satunya Micromanagerilustrasi bekerja di kanntor (Pexels.com/ Christina Morillo)

Sifat atasan yang kabur dalam memberi tugas tentu akan menimbulkan kebingungan para bawahan. Atasan tipe ini tidak menyampaikan secara gamblang apa yang menjadi tujuan bersama. Ia banyak memberi perintah tanpa ada kejelasan arah yang ingin dicapai.

Sewaktu-waktu tugas tambahan datang tanpa ada relevansinya dengan tugas awal yang belum selesai. Begitu seterusnya sampai di penghujung hari tak satupun tugas yang terselesaikan 100%.

dm-player

Keadaan ini tentu akan berakibat buruk pada kondisi bawahan, baik fisik maupun  psikis karena waktu dan tenaga yang terbuang tak menghasilkan apapun.

Kamu berhak meminta kejelasan target atau sasaran dan detail tugas-tugas apa yang diberikan. Jika perlu kamu bisa meminta rincian tugas secara tertulis agar bisa dipertanggungjawabkan. Catatan tertulis itu juga berguna sebagai pengingat bersama apabila ada tugas yang berbelok dari tujuan awal.

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Atasan yang Tidak Profesional, Jangan Terpengaruh!

6. Pilih kasih

10 Tipe Atasan yang Dibenci Bawahan, Salah Satunya Micromanagerilustrasi suasana di kantor (Pexels.com/ Fauxels)

Menjadi suka atau tidak terhadap seseorang memang merupakan hak masing-masing individu. Tetapi dalam hubungan profesional, seorang atasan tidak selayaknya menunjukkan sikap yang membeda-bedakan bawahan, bahkan sampai mempunyai anak emas.

Secara pribadi, kamu tak perlu ambil pusing jika atasan kamu lebih suka keluar makan siang atau acara lainnya dengan anak buah favoritnya. Kamu bisa tetap fokus pada tugasmu selama kesukaannya pada salah satu bawahan tak memengaruhi penilaiannya terhadap hasil pekerjaan.

7. Tak memberi umpan balik

10 Tipe Atasan yang Dibenci Bawahan, Salah Satunya Micromanagerilustrasi suasana kantor (Pexels,com/ Rodnae Production)

Salah satu tugas atasan adalah membina bawahan menjadi lebih baik dan mengingatkan apabila ada yang keliru.  Atasan yang tak mau menyampaikan masukan atau nasihat demi kebaikan bawahan bukanlah atasan yang baik. Ini sama saja dengan membiarkan bawahan berbuat kesalahan kecil yang dibiarkan menjadi besar.

Kamu perlu waspada jika atasan kamu cenderung tak peduli. Bisa-bisa di akhir penilaian, kamu baru tahu bahwa selama ini kamu berbuat kurang tepat. Jalan terbaik untuk menghindari skenario tersebut adalah dengan banyak instrospeksi dan meminta feedback dari atasan.

Apabila atasan kamu bersikap masa bodoh, kamu bisa juga meminta feedback dari rekan kerja yang kamu percaya.

8. Enggan memberi dukungan

10 Tipe Atasan yang Dibenci Bawahan, Salah Satunya Micromanagerilustrasi bekerja di kantor (Pexels.com/ Fauxels)

Salah satu sifat buruk atasan adalah tidak adanya kesediaan untuk mendukung kemajuan karier bawahan. Ia hampir tak punya perhatian terhadap keberlangsungan pekerjaan bawahan di masa depan. Kamu tak pernah melihat adanya rencana untuk mempromosikan kamu misalnya. Nasib kamu ke depan tak pernah dibicarakan dan disinggung.

Jika kamu menghadapi atasan seperti ini, kamu perlu mempertanyakan kepadanya secara langsung apakah yang kamu lakukan ada tolok ukurnya dan mintalah ia memberikan feedback atas tugas-tugas yang telah kamu lakukan dan katakan kepadanya bahwa kamu memerlukan dukungannya sebagaimana kamu mendukungnya dengan mengerjakan tugas dengan baik.

9. Mengklaim ide orang lain

10 Tipe Atasan yang Dibenci Bawahan, Salah Satunya Micromanagerilustrasi atasan (Pexels.com/ Kampus Production)

Ketika suatu prestasi berhasil diraih oleh departemen, atasan tipe ini akan mengakuinya sebagai hasil kerja pribadinya semata. Ia tak akan menyebut peran bawahan. Bahkan jika ide berasal dari bawahan sekalipun, ia tak akan segan-segan mengabaikannya. Ini adalah salah satu sifat terburuk yang tak seharusnya dimiliki oleh seorang atasan.

Jika kamu berhadapan dengan atasan seperti ini, jangan pernah mengungkapkan ide brilian kamu saat hanya berdua dengannya. Pastikan ada orang lain sebagai saksi atau lebih baik lagi jika kamu memilih momen rapat bersama di mana banyak orang yang mendengarnya langsung. Dengan begitu, atasan kamu ini akan berpikir dua kali sebelum mencuri idemu.

10. Menolak ide orang lain

10 Tipe Atasan yang Dibenci Bawahan, Salah Satunya Micromanagerilustrasi menyampaikan ide (Pexels.com/ Yan Krukov)

Penolakan terhadap ide orang lain bisa disebabkan oleh sikap tak peduli ataupun perasaan bahwa atasan tahu segalanya yang terbaik. Sikap ini tentu saja merugikan bawahan karena tak punya kesempatan mengungkapkan ide-idenya.

Selain itu, sikap tak mau mendengarkan ini juga berisiko merugikan perusahaan karena kehilangan kesempatan mendapatkan ide yang bisa jadi merupakan suatu terobosan yang jenius.

Kamu harus pandai mencari jalan menyampakan ide kamu tanpa membuat atasan kamu merasa dilangkahi. Bisa secara sambil lalu saat ada rapat bersama dengan departemen lain.

Bisa jadi ide kamu justru memperoleh dukungan dari luar departemen kamu. Kalau sudah begitu, tentunya atasan kamu harus mempertimbangkan kembali sikap keras kepalanya. Tetapi ingatlah untuk tetap bersikap sopan dan hindari tujuan negatif untuk membalas sikap buruk atasan kamu.

Beruntunglah jika atasan kamu tak mempunyai sikap-sikap buruk di atas. Namun siapapun dan bagaimanapun sikap atasan kamu, tetaplah bekerja sebaik-baiknya. Jangan lupa untuk mengutamakan kesehatan mental dan fisik kamu.

Saat sikap buruk atasan tak bisa lagi kamu toleransi, segera cari bantuan dan dukungan yang diperlukan. Niatkan untuk kebaikan bersama tanpa ada unsur menjatuhkan wibawa atasan kamu.

 

 

Baca Juga: 5 Etika Meminta Kenaikan Gaji dengan Atasan, Harus Bagaimana?

Dream Praire Photo Verified Writer Dream Praire

Menulis, membaca, officer. IG :@Dream_Praire

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya