Setiap menjalani hal baru dalam hidup, kamu pasti butuh waktu untuk dapat menyesuaikan diri serta merasa terbiasa. Termasuk saat tiba waktumu untuk bekerja.
Beruntung jika kamu langsung enjoy dengan pekerjaan pertamamu serta teman sekantor. Namun, jangan pula cepat-cepat memutuskan berhenti bekerja hanya karena terkejut oleh kenyataan di bawah ini, ya!
Terutama jika kamu terbiasa mendapatkan uang saku yang besar dari orangtua. Belum lagi ketika menginginkan apa pun di luar kebutuhan kuliah, kamu masih memperoleh uang ekstra.
Ini membuat masa kuliah mudah banget bagimu. Namun, begitu kamu merasakan mencari uang sendiri, kamu jadi kaget bukan main. Bekerja dari pagi sampai sore bahkan malam cuma digaji sekian? Wah, sepertinya kamu harus banyak belajar tentang realita hidup dan pengelolaan keuangan, nih.
Nikmati kenyataan hidup yang sedang kamu lakoni dengan banyak bersyukur, ya.
Bisa jadi atasanmu memang terlalu suka menyuruh-nyuruh. Bahkan sampai ke urusan-urusan di luar tugasmu yang sebenarnya.
Namun mungkin juga atasanmu hanya ingin mengujimu. Apakah kamu seorang pengeluh, penurut, penentang, atau orang yang masuk akal dalam memutuskan mana perintah yang perlu dilaksanakan dan mana yang harus ditolak?
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan juga bahwa itu hanya perasaan subjektifmu. Padahal, atasan hanya sedang mengarahkan tugas-tugasmu karena pengalaman kerjamu masih nol.
Jelas pasti iya, kan, status terakhirmu di kampus adalah mahasiswa semester akhir. Kamu pasti cenderung dihormati oleh adik-adik tingkatmu.
Akan tetapi saat pertama kali bekerja, semua orang seperti memandangmu sebelah mata. Kamu dianggap gak tahu apa-apa, sekali pun kamu sudah sarjana dan magang di sana sini. Diabaikan oleh teman-teman yang lebih senior menjadi hal baru buatmu.
Bila dalam poin sebelumnya kamu cenderung diremehkan serta dianggap antara ada dan tiada, kali ini semua orang di kantor justru terlalu mewaspadai kehadiranmu.
Latar belakang pendidikanmu, usiamu yang masih muda, dan kepercayaan yang diberikan atasan kepadamu, membuat rekan kerja lainnya terancam. Jangan-jangan, cepat atau lambat kamu akan menggeser posisi mereka.
Akibatnya, usahamu sebagai orang baru untuk tampil ramah malah menambah ketidaksukaan mereka padamu. Kamu dicurigai cuma berusaha mencari muka, gak heran jika kamu merasa dikucilkan.
Bila kamu berkerja di bagian pelayanan, kamu tentu akan senang saat bertemu dengan konsumen atau klien yang bersikap baik padamu. Kamu menjadi merasa dihargai.
Namun gak jarang kamu justru harus menghadapi orang yang sebaliknya. Gampang emosi atau terlalu sulit dipuaskan. Mereka memarahimu di depan umum bahkan dengan kata-kata yang tak pantas.
Di dalam hati sudah pasti kamu merasa gak terima dan ingin membalasnya. Akan tetapi jika itu dilakukan, pekerjaanmu menjadi taruhannya. Atas nama profesionalitas, kesabaranmu harus ekstra!
Si A menceritakan betapa buruknya si B. Pada kesempatan lain, si B ganti menceritakan keburukan si A padamu. Kalau sekadar menceritakan keburukan, tak masalah.
Kamu masih mampu menjadi pendengar, sekali pun tetap merasa gak nyaman. Namun, apa yang akan kamu lakukan jika masing-masing memintamu berpihak padanya?
Duh, kamu pasti merasa bingung setengah mati! Memihak siapa pun sama-sama gak ada untungnya buatmu dan malah dapat merugikanmu.
Itulah deretan situasi yang bisa membuatmu syok ketika pertama kali memasuki dunia kerja. Ingat, beri waktu untukmu agar dapat mempelajari kondisinya serta menyesuaikan diri, ya! Cari kerja, kan, gak gampang.