Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Jawaban Membosankan saat Interview HRD, Sebaiknya Kamu Hindari

Ilustrasi interview. (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Setelah mendaftar berbagai lowongan pekerjaan dari beberapa perusahaan, tahap interview dengan HRD (Human Resources Development) menjadi momen yang sangat dinanti. Oleh karenanya, kamu tak boleh melewatkan kesempatan itu dengan sia-sia. 

Pada tahap ini kamu harus bisa menyampaikan informasi tentang dirimu secara efektif dan efisien. Jadi, hindari jawaban-jawaban membosankan yang hanya akan membuat HRD menolakmu. Inilah jenis jawaban membosankan saat interview HRD yang sebaiknya dihindari!

1. Memberikan jawaban yang bertele-tele

Ilustrasi interview. (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Hal pertama yang biasanya dipersilahkan oleh HRD adalah perkenalan diri. Hal ini lazim ditanyakan oleh HRD saat pertama kali memulai wawancara dengan para kandidat.

Jawablah secara singkat, padat dan jelas! Hindari bertele-tele, apalagi menceritakan hal-hal yang tidak berhubungan dengan posisi yang kamu lamar. 

Jika kamu fresh graduate, ceritakan pengalaman organisasi yang pernah kamu lakukan semasa kuliah. Jika kamu sudah punya pengalaman kerja, jelaskan mengapa kamu memilih pekerjaan itu dan bagaimana kontribusimu terhadap pekerjaan tersebut. 

2. "Saya adalah orang yang perfeksionis."

Ilustrasi interview. (unsplash.com/Amy Hirschi)

Ketika HRD menanyakan kekuranganmu, jawaban seperti, "Saya seorang perfeksionis," adalah hal yang membosankan. Dilansir topresume.com, penulis M.A. Smith menjelaskan bahwa mengatakan diri sendiri perfeksionis adalah hal yang harus dihindari.

Menyebut diri sendiri 'perfect' malah menunjukkan kalau kamu tahu segalanya dan tidak tertahankan. Sebaiknya, kamu menjawab secara spesifik apa kekuranganmu dan jelaskan bagaimana kamu mengatasinya. Hal ini akan dinilai lebih positif. 

3. "I'm highly motivated."

Ilustrasi interview. (unsplash.com/Michael DeMoya)

Ketika ditanya, "Mengapa kamu menginginkan pekerjaan ini?", hindari jawaban diplomatis. Mungkin kamu khawatir salah ucap bisa membuatmu ditolak perusahaan, sehingga kamu pilih jawaban yang aman. 

Hindari jawaban membosankan, seperti, "I'm highly motivated." Semua kandidat juga memiliki motivasi yang tinggi untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Kamu harus sebutkan perbedaan atau keunikanmu daripada kandidat lain. 

Kamu bisa menjawab dengan menyebutkan pengalamanmu di bidang yang relevan dengan posisi yang dilamar. M.A. Smith kembali menjelaskan bahwa kamu bisa menjawab dengan menyebutkan kontribusi dan pencapaian yang pernah kamu lakukan. 

4. Membicarakan masalah pribadi

Ilustrasi Interview. (unsplash.com/Daoud Abismail)

Setiap diberi pertanyaan, jawablah dengan singkat, padat, dan jelas. Jangan habiskan waktu untuk membicarakan masalah pribadi, mengeluhkan pekerjaan yang sebelumnya, atau memberikan informasi yang terlalu banyak.

Pewawancara akan merasa bosan jika lebih dari dua menit, kamu hanya berkutat pada membicarakan dirimu tanpa konteks yang jelas. Apalagi, kamu tak memberikan waktu untuk HRD bertanya, berkomentar, atau membalas penjelasanmu. 

5. Hanya membicarakan diri sendiri

Ilustrasi interview. (unsplash.com/Tim Gouw)

Terlalu fokus pada diri sendiri juga akan membuat proses wawancara jadi membosankan. Jangan terlalu banyak menyebutkan hal yang kamu ingin dapatkan dari perusahaan, sementara kamu lupa untuk menjelaskan bagaimana caramu membantu perusahaan. 

Selain itu, hindari memohon untuk diterima oleh HRD saat interview. Hal itu akan membuatmu tampak putus asa. Meskipun kamu sangat ingin posisi itu, coba jelaskan kontribusi apa yang bisa kamu berikan pada perusahaan kelak jika kamu diterima. 

Itu tadi beberapa jawaban yang bisa membuat proses interview dengan HRD jadi membosankan. Hindari jawaban-jawaban tersebut agar kamu bisa diterima di perusahaan impianmu. Semangat ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dina Fadillah Salma
Febriyanti Revitasari
Dina Fadillah Salma
EditorDina Fadillah Salma
Follow Us