ilustrasi berpikir (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
Jenis burnout yang satu ini mungkin paling dalam dan paling sulit diatasi. Existential burnout terjadi ketika kamu merasa tidak ada makna atau tujuan dalam pekerjaan atau hidup kamu, dan akhirnya merasa putus asa dan depresi.
Kamu mungkin merasa tidak ada hubungan atau keterlibatan dengan pekerjaan, organisasi, atau masyarakat kamu. Kamu merasa tidak ada nilai atau dampak positif yang bisa kamu berikan melalui pekerjaan kamu. Kamu merasa hidup kamu sia-sia dan tidak berarti.
Tanda-tanda existential burnout antara lain:
- Kamu merasa tidak ada alasan atau motivasi untuk bekerja;
- Kamu merasa tidak ada harapan atau visi untuk masa depan;
- Kamu merasa tidak ada kebahagiaan atau kepuasan dalam hidup.
Cara mengatasi existential burnout:
- Cari makna dan tujuan dalam hidup kamu. Kamu bisa mencoba hal-hal seperti merenungkan tentang nilai-nilai atau kepercayaan yang penting bagi kamu, menentukan tujuan atau impian yang ingin kamu capai dalam hidup, atau mencari cara untuk memberikan kontribusi positif kepada orang lain atau dunia;
- Cari koneksi dan keterlibatan dengan orang lain. Kamu bisa mencoba hal-hal seperti bergabung dengan komunitas atau kelompok yang memiliki minat atau tujuan yang sama dengan kamu, menjalin hubungan yang mendalam dan bermakna dengan keluarga, teman, atau pasangan kamu, atau mencari dukungan emosional dari orang-orang yang peduli dan mengerti kamu;
- Cari bantuan profesional jika perlu. Jika kamu mengalami gejala depresi yang serius, seperti kehilangan minat pada hampir semua aktivitas, perubahan berat badan atau nafsu makan yang signifikan, kesulitan tidur atau tidur terlalu banyak, perasaan bersalah atau tidak berharga, kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan, pikiran tentang kematian atau bunuh diri, segera hubungi dokter, psikolog, psikiater, konselor, atau terapis yang dapat membantu kamu.
Jenis burnout di atas, kalau dibiarkan bisa mengancam karier kamu dan cara mengusirnya. Jangan biarkan pekerjaan menguasai hidup kamu. Kamu perlu menjaga keseimbangan antara kerja dan hidup, dan menikmati setiap momen dalam hidup kamu. Kamu juga perlu menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional kamu dengan melakukan hal-hal yang baik untuk tubuh dan pikiran kamu. Terpenting, jangan lupa untuk selalu bersyukur dan bahagia.