ilustrasi melakukan quality control (pexels.com/Thirdman)
Setelah desain disetujui dan konstruksi dimulai, pekerjaan arsitek belum selesai. Mereka memiliki tanggung jawab melakukan pengawasan berkala ke lapangan untuk memastikan bahwa pelaksanaan bangunan sesuai dengan gambar kerja dan standar mutu yang ditetapkan. Ini mencakup memeriksa material, metode kerja, hingga hasil akhir.
Kadang, di lapangan muncul kondisi tak terduga misalnya lahan yang tidak sesuai gambar, atau kendala teknis dari kontraktor. Di sinilah arsitek harus cepat tanggap dan melakukan penyesuaian desain tanpa mengorbankan fungsi dan estetika. Mereka menjadi penjaga kualitas yang memastikan hasil akhir sesuai visi awal.
Menjadi arsitek bukan sekadar "jago gambar", tapi harus menguasai banyak skill: analisis, komunikasi, koordinasi, hingga pemahaman hukum dan teknis. Lima jobdesk di atas menunjukkan bahwa arsitek memainkan peran kunci dalam setiap tahap pembangunan mulai dari imajinasi di atas kertas hingga bangunan berdiri kokoh di dunia nyata.
Jadi, jika kamu bercita-cita menjadi arsitek atau ingin bekerja sama dengan arsitek profesional, pahami bahwa mereka adalah pemikir kreatif sekaligus problem solver yang kompleks. Dan satu hal yang pasti: tanpa arsitek, bangunan bukan hanya kehilangan bentuk tapi juga kehilangan makna.