ilustrasi orang di tengah hujan (pexels.com/Aleksandar Pasaric)
Gak mudah untuk menjadi seorang pawang hujan. Sama seperti profesi lainnya, seorang pawang hujan juga harus memiliki keterampilan tertentu. Dalam bekerja, seorang pawang hujan lebih mengandalkan unsur tradisional serta spiritual. Berikut keterampilan maupun kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pawang hujan.
Keahlian spiritual, meliputi pemahaman akan ilmu spiritual dan kemampuan berkomunikasi dengan alam
Memiliki pengetahuan tradisional, meliputi pemahaman akan tanda alam dan penguasaan alat ritual
Sabar dalam proses ritual yang panjang atau berulang
Jasa pawang hujan sering dicari dan digunakan ketika akan menyelenggarakan acara outdoor dengan skala besar atau acara penting. Menariknya lagi, kegiatan mencegah atau menangkal hujan ini gak hanya ada di Indonesia, tapi juga di mancanegara. Di Jepang, ada tradisi unik untuk menangkal hujan yakni menggunakan boneka teru-teru bozu. Di Thailand, ada istilah Chak Phra. Chak Phra adalah tradisi yang berlangsung dalam Buddhist Prapaskah Festival. Masyarakat Thailand percaya bahwa tradisi ini mampu mendatangkan hujan sesuai musim.
Kemudian, di Inggris, terdapat sebuah perusahaan yang menyediakan jasa untuk membuat hari cerah di acara pernikahan. Perusahaan itu menawarkan paket seharga 150.000 dolar AS atau setara dengan Rp21,1 miliar. Proses membuat hari cerah ini gak dilakukan hanya hitungan hari, tapi enam pekan dengan metode ilmiah yakni cloud seeding atau penyemaian awan. Selain ketiga negara tersebut, ada banyak negara di dunia yang memiliki kegiatan menangkal atau memanggil hujan.