Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi melakukan seleksi karyawan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi melakukan seleksi karyawan (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Mencari dan menjaring kandidat potensial: Tugas utama Talent Acquisition adalah mencari kandidat terbaik melalui berbagai platform dan memahami kebutuhan tim serta fit culture.

  • Mengelola proses rekrutmen: Talent Acquisition bertanggung jawab atas seluruh proses rekrutmen, termasuk pengalaman kandidat dan employer branding perusahaan.

  • Membangun dan menjaga employer branding: TA membuat kampanye employer branding, kolaborasi dengan kampus, dan program magang untuk menarik talenta muda.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang mengira pekerjaan Talent Acquisition (TA) itu cuma soal merekrut karyawan. Padahal, tugas mereka jauh lebih kompleks dari sekadar posting lowongan dan wawancara.

Talent Acquisition punya peran penting lainnya dalam memastikan perusahaan mendapatkan talent terbaik yang bisa bertahan dan tumbuh bersama perusahaan. Yuk, kenali lebih dalam apa saja 5 jobdesk utama Talent Acquisition yang perlu kamu tahu!

1. Mencari dan menjaring kandidat potensial

ilustrasi diskusi di tempat kerja (pexels.com/MART PRODUCTION)

Tugas pertama dan paling dikenal dari Talent Acquisition adalah mencari kandidat terbaik untuk posisi yang dibutuhkan perusahaan. Mereka aktif melakukan sourcing melalui berbagai platform seperti LinkedIn, Jobstreet, hingga media sosial profesional.

Bahkan, tak jarang mereka juga menghadiri job fair atau bekerja sama dengan universitas untuk menemukan talenta potensial. Namun, proses ini gak asal cari orang. Seorang TA harus bisa membaca profil kandidat, memahami kebutuhan tim, dan menilai fit culture antara kandidat dan perusahaan.

2. Mengelola proses rekrutmen

ilustrasi interview kerja (pexels.com/Edmond Dantès)

Setelah mendapatkan kandidat potensial, Talent Acquisition bertanggung jawab untuk mengatur seluruh proses rekrutmen dari awal hingga akhir. Mulai dari screening CV, wawancara, tes psikologi atau teknikal, hingga proses negosiasi gaji dan onboarding.

TA harus memastikan pengalaman kandidat berjalan lancar dan profesional. Pengalaman yang baik bisa meningkatkan employer branding perusahaan, sementara pengalaman buruk bisa berdampak negatif di mata publik, lho! Apalagi di era media sosial seperti sekarang.

3. Membangun dan menjaga employer branding

ilustrasi rapat di kantor (pexels.com/Christina Morillo)

Salah satu jobdesk penting yang sering diabaikan adalah membangun citra perusahaan sebagai tempat kerja yang menarik. TA berperan aktif dalam membuat kampanye employer branding, seperti konten di media sosial, kolaborasi dengan kampus, atau program magang yang menarik bagi talenta muda.

Citra perusahaan yang positif tentunya akan membuat kandidat berkualitas datang dengan sendirinya. Dengan begitu, proses rekrutmen menjadi lebih mudah dan efisien karena reputasi perusahaan sudah dikenal sebagai tempat kerja impian. Kerjaan TA ternyata lumayan kompleks juga, ya?

4. Mengelola talent pool untuk kebutuhan masa depan

ilustrasi melakukan kerja sama dengan pihak eksternal (pexels.com/Edmond Dantès)

Gak semua kandidat langsung direkrut saat itu juga. Talent Acquisition biasanya menyimpan database kandidat potensial atau disebut talent pool. Ini berguna ketika perusahaan membuka posisi baru di kemudian hari, sehingga proses rekrutmen bisa dilakukan lebih cepat.

Dengan manajemen talent pool yang baik, TA bisa menjaga hubungan dengan kandidat, memberi update terkait lowongan, bahkan menjaga engagement lewat email atau media sosial. Jadi, saat kesempatan muncul, mereka sudah punya daftar orang yang siap dipertimbangkan, deh.

5. Menganalisis data dan tren rekrutmen

ilustrasi menganalisis data (pexels.com/Yan Krukau)

Talent Acquisition masa kini gak bisa lepas dari data. Mereka harus bisa membaca metrics seperti waktu rekrutmen, cost per hire, dan source of hire untuk mengevaluasi efektivitas strategi rekrutmen. Data ini membantu mereka mengambil keputusan yang lebih cerdas dan efisien.

Selain itu, TA juga perlu memantau tren industri tenaga kerja seperti skill yang sedang naik daun, ekspektasi kandidat terhadap budaya kerja, hingga tren gaji. Dengan pemahaman ini, perusahaan bisa selalu selangkah di depan dalam menarik talenta terbaik. Harus up-to-date!

Jadi, sekarang kamu tahu bahwa pekerjaan Talent Acquisition bukan cuma soal rekrutmen, kan? Kalau kamu suka dunia HR, punya kemampuan analisis dan komunikasi yang baik, profesi ini bisa jadi pilihan karier yang menjanjikan di era digital ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team