Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jodoh Antara Ada Dan Tiada

pixabay.com

Di dunia ini tiada satupun manusia yang sempurna. Kamu semua tentu sadar akan kelemahan diri sendiri. Namun, dalam urusan  memilih jodoh, tentu kamu tak ingin mendapatkan pasangan yang banyak kekurangannya. Siapapun pasti mengharapkan jodoh yang terbaik dan yang paling ideal tentunya; tampan, baik hati ,kaya ,dari keluarga baik-baik, taat beragama, dan memiliki masa depan yang gemilang.

Seandainya jodoh sempurna bisa dibeli, tentu banyak orang yang bersedia membayar, berapapun nilainya. Apalagi yang sudah siap secara lahir batin tapi hal itu tentu saja tak mungkin, selain jodoh memang bukan urusan jual beli, setiap manusia akan tak mau dihargai dengan sejumlah uang.

Pasangan impian, cari di mana?

Jodoh sebagaimana maut, rejeki, dan takdir, adalah rahasia Tuhan yang tidak dapat di prediksi kapan datangnya. Banyak insan yang masih melajang diliputi kegundahan yang tiada ujungnya. Tuntutan hati terus menganggu pikirannya,”Kapan aku menikah atau pertanyaan dari orang lain seperti, “Kok belum menikah juga?” menjadi tekanan tersendiri yang menyesakkan dada. Dilema belum mendapatkan jodoh sering kita temui menerpa kaum perempuan. Padahal jika ditanya apakah mereka mensyaratkan pasangan yang ideal, jawabannya ternyata tidak juga.

Seiring dengan bertambahnya usia, standar ideal pasangan hidup yang dicari oleh seorang perempuan biasanya mengalami penurunan. Pertimbangannya menjadi realistis. Pasangan impian yang dicarinya bukan lagi arjuna yang serba sempurna. Jika jauh sebelumnya dia memiliki target dan syarat-syarat ketat, kini tidak lagi. Berbagai resiko yang mungkin bisa terbayang akan rela dihadapi jika memang si dia yang apa adanya segera datang. Namun, jika ternyata tak kunjung hadir, salahkah si perempuan jika belum menikah?

Seorang dosen lulusan Fakultas Syariah Universitas Al Azhar Cairo, Eva Muzlifah, MA menyebutkan bahwa seseorang yang belum bertemu jodoh tidak boleh berputus asa karena jodoh betul-betul urusan Tuhan. “Yang perlu ditanamkan adalah keyakinan pada Tuhan. Lalu ikhtiarnya perlu dikuatkan dan dievaluasi, apakah dia terlalu mencari yang ideal atau dia terlalu tertutup. Setelah tahu diaman kesalahannya, baru dibenahi.”

Lalu di mana jodoh impian itu? Yakni dicari dengan sabar dan syukur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
muntarsih zakiyya sakhie
Editormuntarsih zakiyya sakhie
Follow Us