Ingin Jadi Pemimpin yang Baik? Jadilah Orang yang Ramah

Sebuah tim bisa dikatakan maju dan memiliki kultur yang sehat adalah ketika tim tersebut bisa dengan bebas melakukan diskusi terbuka, terbuka dengan sebuah feedback dan juga bebas untuk mengutarakan kritik dan pendapat. Hal ini hanya bisa terjadi ketika leader dari tim tersebut punya sifat yang ramah. 

Ketika kamu ramah dengan teman-teman satu tim kamu, memperlakukan mereka dengan penuh respect dan juga sopan tanpa memandang jabatan maupun gender-nya, percayalah mereka akan melakukan hal yang sama kepadamu. Mereka akan sangat merasa diterima dengan baik dan timbul rasa yang nyaman.

Saat seorang pemimpin sudah mampu menciptakan rasa nyaman, maka semua anggota tim akan berani untuk menjadi dirinya sendiri, mereka jadi percaya kepadamu dan bisa bebas bercerita dan berdiskusi. Dari situlah kamu bisa mendapatkan banyak insight dan ide sehingga tim akan menjadi lebih solid untuk bisa mengembangkan tim dan mencapai target. 

Salah satu tantangan terbesar bagi seorang pemimpin adalah bagaimana rekan kerjamu mau berkomitmen membangun tim bersamamu. Banyak perusahaan yang gagal berkembang dikarenakan bongkar pasang personel. 

Leader yang ramah akan menimbulkan suasana dan atmosfer kerja yang begitu positif. Ketika mereka suka dengan suasana kerja yang positif, maka tim pun akan merasa nyaman untuk bekerja. Kamu juga tidak pelit memberikan mereka kesempatan dan kepercayaan lebih untuk membangun tim, sehingga mereka akan lebih merasa attached dengan dirimu. Kalau sudah begitu, rekan-rekan satu tim akan merasa memiliki komitmen dan loyalitas yang lebih terhadap pemimpinnya

Seorang leader yang baik itu adalah seorang leader yang harus bisa memotivasi dan memberikan rasa percaya diri kepada teman-teman satu timnya. Itulah kenapa seorang pemimpin harus bisa cakap dalam menularkan hal-hal positif kepada teman satu tim.

Nah, orang-orang yang ramah adalah orang-orang yang cenderung terbuka. Jika kamu adalah pemimpin yang ramah, kamu pastinya akan suka sharing bareng teman-teman satu timnya. Ketika kamu bisa sering sahring mengenai banyak hal, baik itu tentang visi, misi, motivasi maupun pengalaman, maka secara tidak langsung kamu akan menularkan rasa optimis kepada teman-teman satu tim. Sehingga itu bisa membuat teman-teman satu tim lebih semangat.

Berawal dari keramahan saja kamu akan dapat menciptakan banyak hal-hal positif bagi tim. Kamu bisa memberikan aura yang positif bagi dirimu sendiri, dan rekan-rekan satu tim akan menyukaimu sebagai seorang leader.

Jika mereka sudah suka dengan gaya kepemimpinanmu, maka dirimu dan mereka akan timbul rasa saling percaya satu sama lain sehingga timmu akan bertanggung jawab atas role masing-masing. Seiring dengan adanya komitmen dan tanggung jawab yang baik, maka pastinya timmu akan berkembang lebih pesat lagi.

Apakah orang yang ramah sudah pasti akan mudah berempati? Jika kamu betul-betul ramah secara tulus kepada orang lain, maka kamu pasti akan memiliki rasa empati dan simpati yang tinggi.

Ketika seorang leader memiliki empati yang besar terhadap rekan-rekan-rekannya, secara tidak langsung rekan-rekan tim akan memiliki sense of belonging yang tinggi terhadap tim yang kamu pimpin, sehingga mereka pun akan timbul loyalitas yang tinggi pula kepadamu. Ini hal yang terpenting, kearena ketika tim sudah loyal secara positif kepadamu, maka tim akan terus berkembang ke arah yang lebih baik. 

Itulah tadi beberapa alasan logis mengapa seorang pemimpin yang baik dan ideal harus memiliki sifat dan attitude yang ramah. Dari satu sifat positif yang kamu tanamkan, percayalah itu akan berdampak sangat banyak bagi tim kamu. Bukan berarti kamu harus terus menerus ramah kepada semua orang, namun jika kamu jadi seorang leader setidaknya kamu bisa menghargai dan memperlakukan rekan satu tim dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya.