Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Freelancer saat Punya Banyak Uang, Semangat Kerja Turun?

ilustrasi freelancer (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Jangan jorjoran membelanjakan uang
  • Terlalu lama meliburkan diri
  • Kurang mengapresiasi diri dan tidak menyiapkan jaring pengaman

Masalah yang berkaitan dengan uang seakan-akan lekat sekali dalam kehidupan freelancer. Saat job-mu berkurang dan pemasukan minim pasti muncul kecemasan. Bagaimana jika uang yang diperoleh gak cukup buat membiayai hidup? Hingga timbul pula keinginan berhenti melakukan pekerjaan lepas tersebut.

Akan tetapi ketika pekerjaanmu melimpah sehingga pemasukan pun lancar, persoalan tetap ada. Dirimu bisa gak siap mengelola uang sebanyak itu. Walaupun rasanya hidupmu sekarang enak, boleh jadi tak lama kemudian situasi berbalik drastis. Uang cepat habis dan kamu selalu seperti harus kembali ke titik nol.

Dirimu mesti mengidentifikasi serta mempelajari kesalahan diri. Jangan sampai siklus kaya lalu miskin lagi terus berulang. Kamu perlu membangun kehidupanmu dari waktu ke waktu. Pekerja lepas juga bisa kok hidup nyaman secara finansial dan mental asal tak melakukan lima kesalahaan berikut saban pendapatanmu lagi deras.

1. Jorjoran membelanjakan uang

ilustrasi belanja banyak (pexels.com/Gustavo Fring)

Memang salah satu kegunaan pendapatan adalah untuk dibelanjakan. Dengan cara itu, kebutuhan serta keinginanmu terpenuhi. Hanya saja, kebiasaan berbelanja yang berlebihan mengacaukan kondisi finansialmu. Sebanyak apa pun pendapatanmu kemarin bakal cepat sekali habis.

Ibaratnya, kamu punya uang 5 juta rupiah dengan 10 juta rupiah nyaris gak ada bedanya. Uang itu sama-sama habis dalam tempo singkat. Berbelanjalah sewajarnya saja. Kalau biasanya kamu superhemat lantaran penghasilan masih kecil, sekarang anggaran belanjamu dilonggarkan sedikit.

Supaya dirimu dapat menikmati hasil kerja yang lebih dari biasanya. Sekaligus gak semua uang itu habis begitu saja. Ingatkan diri bahwa besok dan seterusnya toko-toko masih beroperasi seperti biasa. Kamu tak perlu memborong semuanya sekarang. Berbelanja secara bertahap juga memberimu waktu buat berpikir ulang tentang perlu atau tidaknya sesuatu dibeli. Tidak terkecuali belanja hiburan.

2. Terlalu lama meliburkan diri

ilustrasi freelancer (pexels.com/cottonbro studio)

Sisi menyenangkan dari bekerja secara lepas ialah keleluasaan mengatur waktu kerja. Kamu gak perlu bekerja dengan jadwal seketat karyawan kantor. Namun, ini juga bisa menjadi masalah apabila dirimu terlena. Setelah kamu mendapatkan penghasilan yang berlipat-lipat dari biasanya, semangat kerja malah turun.

Dirimu mungkin membutuhkan rehat sejenak. Terlebih bila proyek yang terakhir membuatmu lelah. Akan tetapi, jangan berlama-lama off dari pekerjaanmu. Ambil libur seperti orang bekerja di kantor saja, yaitu dua hari berturut-turut.

Setelah itu, kamu kembali mencari proyek baru. Sebanyak apa pun uang yang diperoleh bulan ini, terus bersantai dapat menyulitkanmu mendapatkan proyek berikutnya. Dirimu kalah cepat dari freelancer lainnya. Kamu seperti pedagang yang baru datang setelah pasar sepi.

3. Kurang mengapresiasi diri

ilustrasi freelancer (pexels.com/RDNE Stock project)

Pekerja lepas dengan pendapatan yang tak menentu setiap bulannya harus terbiasa hidup sederhana. Dengan begitu, kehidupanmu lebih stabil sekalipun penghasilan fluktuatif. Namun, terkadang freelancer mudah mengalami kecemasan. Kamu takut berbelanja sedikit lebih banyak dari biasanya akan berakibat buruk.

Akibatnya, penghematan ketat tetap dilakukan walaupun sekarang pemasukanmu sedang bagus-bagusnya. Jika untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari saja diirit sekali, tentu apresiasi diri dianggap gak penting. Pengabaian akan penghargaan terhadap diri lambat laun membuatmu tak puas.

Rasa lelah sehabis kamu mengerjakan berbagai proyek besar tidak kunjung hilang. Uangmu bertambah banyak, tetapi dirimu tidak bisa menikmatinya. Kamu perlu menyeimbangkan antara kerja keras sebagai freelancer dengan waktunya mengapresiasi diri secara pantas. Kasih hadiah ke diri sendiri yang dibeli dari sebagian uang hasil kerja sama sekali bukan pemborosan selama tak berlebihan.

4. Tidak menyiapkan jaring pengaman soal keuangan

ilustrasi freelancer (pexels.com/Vitaly Gariev)

Jaring pengaman yang dimaksud terkait keuanganmu ke depannya. Bentuknya bisa tabungan biasa, dana darurat, asuransi, investasi, hingga usaha sampingan. Tujuan dari memiliki jaring pengaman yang lengkap adalah buat mengantisipasi masa-masa pekerjaanmu sebagai freelancer terkendala. Kamu harus memastikan kehidupanmu tetap berjalan dengan cukup baik.

Tentu membangun jaring pengaman sebanyak itu gak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Tapi lebih awal dirimu mencicilnya satu per satu akan lebih baik. Oleh sebab itu, pendapatan yang sedang jauh lebih besar dari biasanya wajib digunakan secara bijak. Pakai sebagiannya buat menyiapkan berbagai jaring pengaman tersebut.

Proses ini sudah pasti membuatmu gak bisa pamer gaya hidup. Sehingga sampai beberapa waktu dirimu bakal terlihat tertinggal dari orang lain. Namun, jangan berkecil hati. Kesabaran serta kedisiplinanmu dalam mengatur keuangan akan berbuah manis ke depannya. Hidupmu stabil sekalipun kamu bukan pekerja tetap di kantor yang ternama.

5. Membangun personal branding dengan flexing

ilustrasi freelancer (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Karena freelancer bekerja secara mandiri, penting buatmu bisa membangun personal branding. Misalnya, melalui media sosial. Hanya saja, jangan sampai citra yang dibangun tidak konsisten dengan bidang kerjamu. Apalagi lama-kelamaan malah dirimu lebih banyak pamer harta daripada hal-hal yang berkaitan langsung dengan bidang kerjamu.

Barangkali awalnya kamu cuma ingin menunjukkan dirimu sudah sukses menggeluti suatu bidang. Dorongan ini menguat apabila selama ini kamu kerap diragukan bahkan diejek. Namun, batasi simbol-simbol kekayaan yang diunggah di media sosial. Jangan bikin para pengikutmu tak lagi fokus terhadap jasa atau keahlianmu selama ini.

1 atau 2 kali saja kamu mengunggah foto dan video sedang berada di tempat yang keren sebetulnya telah cukup untuk menunjukkan keberhasilanmu dari segi materi. Lalu kembalilah ke jenis-jenis unggahan sebelumnya yang memperkenalkan keahlianmu di suatu bidang. Ingat, dirimu mesti memanfaatkan medsos buat tempat promosi biar job-mu bertambah. Bukan sekadar kamu pamer kekayaan yang belum tentu bulan depan masih ada.

Sebagai pekerja lepas, kamu pasti pusing ketika pendapatan pas-pasan. Ada kekhawatiran kalau-kalau situasi seperti itu terus berlanjut. Namun, saat dirimu memiliki lebih banyak uang jangan lantas lupa daratan. Baik uang sedikit maupun banyak mesti dikelola dengan bijak. Hindari kamu cuma kaya sebentar, kemudian bokek lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us