Hobi Kulineran? Sudah Pernah Coba Cemilan Asli Surabaya Ini Belum?

Ada perbedaan yang cukup mencolok ketika generasi muda dan generasi yang-masih-belum-mau-disebut-tua ditanya soal mimpinya. Generasi sekarang mungkin akan menjawab ingin jadi YouTuber seperti Atta “Ashiap” Halilintar. Kalau generasi pendahulunya mungkin dulu menjawab ingin jadi dokter, pengacara, pilot, atau insinyur.
Meskipun profesinya berbeda, namun kedua generasi ini menginkan hal yang sama, yaitu finansial. Namun, bukan hal ini yang semata-mata diinginkan oleh Helmy Baharudin, seorang pria asal Surabaya. Helmy Baharudin ternyata memiliki mimpi yang berbeda, yaitu menjadi seorang sociopreneur. Melalui program Gerakan Secangkir Semangat #buatnyatatujuanmu, Helmy berhasil lolos menjadi 20 besar finalis yang akan mewujud nyatakan ide bisnisnya.
Nah, bagi kamu yang ingin menjadi pengusaha sukses di usia muda, ada pelajaran berharga yang bisa kamu ambil dari kisahnya Helmy nih. Mari kita simak bersama-sama dalam untaian kalimat berikut ini.
1. Helmy adalah peserta kompetisi Gerakan Secangkir Semangat #buatnyatatujuanmu
Helmy Baharudin adalah seorang peserta dari kompetisi sociopreneur yang diadakan oleh Kapal Api. Kompetisi ini diberi nama Gerakan Secangkir Semangat #buatnyatatujuanmu. Sesuai namanya, kompetisi ini diadakan untuk mewujudkan membantu para peserta mewujudkan tujuan mulianya, termasuk Helmy Baharudin.
Ide bisnis yang diikutsertakan oleh Helmy adalah Kerupuk Cumi Fazara. Meskipun Indonesia adalah negara maritim, ternyata cumi masih belum menjadi pilihan utama camilan masyarakat Indonesia. Nah, apakah kamu salah satunya? Ayo dong cintai produk lautan Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal kita.
Bisnis Kerupuk Cumi Fazara yang diinisiasi oleh Helmy ini dilatarbelakangi oleh kepekaan dan kepeduliannya terhadap kesejahteraan nelayan. Khususnya para nelayan di kawasan Desa Pepe, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia juga melihat kalau nelayan-nelayan di Banyuwangi membuang bagian-bagian tertentu dari cumi hanya karena nggak memenuhi standar ekspor. Padahal, bagian yang dibuang ini masih memiliki nilai jual.
Di sisi lain, Helmy melihat ada kelompok tani di perkampungan yang usahanya adalah membuat kerupuk. Namun, mereka nggak bisa memasarkan produknya dengan baik, sehingga keuntungan yang didapatkan kurang optimal. Oleh karena itu, Helmy memiliki ide untuk mengawinkan dua industri tersebut dengan membuat dan memasarkan Kerupuk Cumi Fazara.