5 Ciri Tawaran Kerja Sama yang Harus Diwaspadai, Jangan Tertipu! 

2. Keuntungan yang dijanjikan fantastis, tetapi gak jelas apa tugasmu 

Unsplash.com/wonderlane

Pastikan kamu tahu peran apa yang akan kamu jalankan dalam kerja sama itu. Hati-hati jika seseorang hanya memintamu menanamkan uang lalu menjanjikan tak lama kemudian kamu akan mendapatkan keuntungan berlipat-lipat. Bayangkan bila ia melakukan hal yang sama pada sekian banyak orang.

Berapa uang yang bisa dia kantongi dan kira-kira ke mana larinya uang itu? Jauh lebih baik terlibat dalam kerja sama dengan tugas yang lebih jelas seperti menjual produk, ketimbang sekadar dimintai uang. Pegang prinsip bahwa untuk mendapatkan hasil, harus ada usaha. Makin besar hasil yang diinginkan, harus makin keras dan cerdas usahanya. Bukan sekadar duduk dan menunggu.

3. Gak imbang antara informasi keuntungan dengan risiko 

Unsplash.com/amyhirschi

Seseorang menjanjikan keuntungan besar sampai berbusa-busa. Terus diulang-ulang untuk membuatmu meyakininya sebagai kebenaran ketimbang sekadar kemungkinan. Tetapi dia tidak mengimbanginya dengan informasi risiko yang bisa saja terjadi. Bahkan mungkin dia berkeras sama sekali tidak ada risikonya, dijamin aman.

Ini sudah sesuatu yang amat janggal. Sebab makin besar kemungkinan keuntungan, tentu risikonya juga naik. Kalau ingin main aman, minim risiko, tentu keuntungan yang mungkin didapat juga lebih kecil.

Baca Juga: 5 Situs Lowongan Kerja Terpercaya Buat Kamu yang Lagi Cari Kerja

4. Konon kamu yang akan amat diuntungkan, tetapi dialah yang mengejar-ngejarmu 

Unsplash.com/brucemars

Jika pihak yang menawarkan kerja sama yakin akan bisnis atau investasinya, dia hanya perlu menjelaskan dan menawarkan sekali lalu sudah. Bisnis atau investasi yang tepercaya tak ubahnya magnet yang dengan sendirinya akan menarik benda-benda logam di sekitarnya.

Bukan justru dia mengejar-ngejar kamu agar bergabung bersamanya, terkesan memaksa, dan membuatmu tidak nyaman. Jika ini yang terjadi, ia pantas dicurigai hanya sedang kejar setoran.

5. Kalau kamu mencoba bersikap kritis, dijawab, “Pokoknya ...” 

Pexels.com/mentatdgt-330508

Jawaban seperti ini mengesankan beberapa hal. Pertama, dia gak sabar menghadapi sikap kritismu. Kedua, dia memang gak punya jawaban yang masuk akal atas pertanyaanmu. Ketiga, dia berusaha keras meyakinkanmu dengan meringkas suatu urusan, yang penting kelak kamu meraup untung.

Kerja sama apa pun gak bisa ada kata ‘pokoknya’. Semua harus transparan biar gak salah paham di kemudian hari. Setiap pertanyaanmu harus bisa dijawab dengan jelas. Orang yang datang dengan niat baik dan bentuk kerja sama yang bisa dipertanggungjawabkan seharusnya justru senang dengan sikap kritismu, bukan seperti tergesa-gesa hendak mengakhiri pembicaraan.

Kalau kamu mendapatkan tawaran kerja sama dengan ciri-ciri di atas, jangan segan untuk menolaknya ya? Jangan sampai di kemudian hari bukannya untung malah buntung.

Baca Juga: 5 Tanda Kerja Kerasmu di Tempat Kerja Kurang Mendapat Apresiasi