5 Tanda Beban Kerjamu Sudah Berlebihan, Capek Tubuh dan Pikiran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sesuka-sukanya kamu bekerja, beban kerja yang berlebihan dalam waktu lama tentu tidak baik untukmu. Bila beban kerja ekstra hanya kamu terima pada saat-saat tertentu, toh setelahnya kamu masih bisa beristirahat.
Akan tetapi bila ini terus-menerus terjadi, kapan kamu dapat menarik napas? Jangan ragu buat mulai membicarakannya dengan atasan apabila lima tanda beban kerjamu sudah berlebihan ini telah kamu alami. Bagaimanapun, ketika performamu menurun, kantor juga bakal terdampak.
1. Terlalu banyak waktumu habis hanya untuk bekerja
Berapa jam yang kamu habiskan setiap harinya buat bekerja? Apakah kamu sampai tidak punya waktu untuk melakukan hal-hal di luar pekerjaan? Bekerja lebih dari 8 jam sehari sudah tanda beban kerjamu di atas rata-rata, lho.
Apalagi kalau dari bangun tidur sampai mau tidur lagi kamu terus bergelut dengan pekerjaan. Apabila kamu sudah memiliki momongan, pengasuhannya sampai sepenuhnya diserahkan pada pasangan atau pengasuh profesional. Padahal, sebagai orangtua, kamu seharusnya juga terlibat secara aktif.
2. Di hari libur pun kamu sering disuruh masuk kerja
Memang tidak setiap pekerja libur di hari Minggu. Karyawan dengan sistem shift biasanya hari liburnya tak menentu. Namun, yang pasti dalam satu minggu masing-masing pekerja punya hari libur.
Tanda dari beban kerja yang berlebihan adalah hilangnya jatah liburmu nyaris setiap minggunya. Dengan berbagai alasan, kamu tetap diharuskan masuk kerja. Walaupun ada tambahan penghasilan untuk itu, kelelahan fisik maupun psikismu belum tentu dapat terobati.
Baca Juga: 5 Tanda Tempat Kerjamu Punya Senioritas yang Buruk, Tidak Nyaman!
3. Tugas kelompok berubah menjadi tugasmu saja
Editor’s picks
Tentunya ini membuat pekerjaanmu makin banyak. Tugas besar yang semestinya dipecah menjadi bagian-bagian sesuai dengan jumlah anggota kelompok malah dipikul sendirian olehmu. Coba cek siapa yang paling bertanggung jawab atas kejadian seperti ini.
Apakah anggota lain yang bersikap tidak peduli, ketua tim yang sewenang-wenang padamu, atau justru kamu yang berlagak hebat dengan mengajukan diri buat membereskan semuanya? Apa pun penyebabnya, kamu tidak akan tahan selamanya begini. Kembalikanlah fungsi kelompok kerja yang ada.
4. Kalaupun ada hari libur, rasanya tidak menghapus lelahmu
Padahal, kamu telah berusaha menggunakan hari libur itu dengan sebaik mungkin. Kamu tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang melelahkan dan lebih banyak di rumah saja agar bisa beristirahat dengan maksimal.
Namun di hari berikutnya, kamu tak lantas lebih fresh saat masuk kerja lagi. Energi yang tersisa hampir tak ada bedanya dengan ketika menjelang akhir pekan dan kamu telah melalui hari-hari yang sibuk.
5. Campur aduk pekerjaan sampai jobdesk-mu tak jelaa
Ketidakjelasan jobdesk bikin kamu mengerjakan segala macam tugas. Padahal, setiap tugas membutuhkan skill yang berbeda-beda. Sangat sukar untukmu mempunyai seluruh skill tersebut. Akibatnya, kamu mengalami begitu banyak kendala.
Kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan tugas yang bukan bagian dari jobdesk-mu saja sudah bikin kamu stres. Apalagi jika pemberi tugas bukannya berintrospeksi malah cuma menyalahkanmu atas kegagalan pengerjaan tugas tersebut.
Memaksakan diri buat memikul beban kerja yang terlampau besar bukanlah keputusan yang baik. Kemungkinan besar kamu akhirnya tak tahan dan memutuskan resign. Lebih baik kamu mencoba bicara dulu dengan atasanmu. Siapa tahu akan ada perubahan yang signifikan terkait beban kerjamu.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Dimanfaatkan oleh Tempat Kerjamu, Gak Ada Terima Kasihnya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.