6 Tips Atasi Perfeksionisme yang Menghambat Kerja

Jika berlebihan bikin kerjamu sangat lambat

Tanpa perfeksionisme, kamu masih bisa bekerja dengan baik. Tidak perfeksionis tak berarti dirimu bakal sembrono dalam mengerjakan apa pun dan mengabaikan standar hasil kerja yang diharapkan. Justru perfeksionisme yang berlebihan akan mengganggu kelancaran pekerjaan.

Hubunganmu dengan rekan kerja pun dapat memburuk bila kesempurnaan yang dikejar begitu sulit untuk dimengerti oleh mereka. Obsesi akan kesempurnaan dalam hal apa pun bakal berdampak buruk. Apa yang terus dipikirkan bisa jadi tidak seperti kenyataannya.

Hasil pekerjaan sudah baik pun, kamu seperti gak bisa berhenti buat mencari-cari kesalahannya. Dirimu berusaha untuk terus memperbaiki hal-hal yang telah perfect sehingga energi dan waktumu cenderung sia-sia. Kurangi sifat perfeksionis yang menghambat terselesaikannya tugas-tugas dengan enam tips atasi perfeksionisme berikut ini.

1. Pahami kebutuhan tugas dengan baik

6 Tips Atasi Perfeksionisme yang Menghambat Kerjailustrasi bekerja (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Setiap tugas memiliki tuntutan yang spesifik. Cara kerjamu disebut efektif apabila mampu menjawab tuntutan yang spesifik tersebut. Misalnya, dalam sebuah proyek kamu hanya diminta untuk memeriksa ada atau tidaknya anggaran yang mencurigakan.

Fokus saja di tuntutan tersebut dan jangan melebar ke mana-mana. Keinginanmu agar segala sesuatunya berjalan dengan sempurna dapat membuatmu ingin ikut campur ke seluruh pengerjaan proyek. Seperti kamu mulai ribut soal pembagian tim kerja dan mengaitkan segalanya dengan masalah anggaran.

Padahal, sudah ada rekan kerja yang membidanginya Sikapmu yang terlalu cawe-cawe terhadap kewenangan orang lain demi kesempurnaan yang diimajinasikan justru bikin mereka tersinggung. Seakan-akan mereka gak bisa mengerjakan bagian tugasnya.

Baca Juga: 5 Tips Sukses Membangun Karir di Bidang Manajemen

2. Memperhatikan kecepatan di samping ketepatan

6 Tips Atasi Perfeksionisme yang Menghambat Kerjailustrasi membicarakan pekerjaan (pexels.com/Thirdman)

Tepat lebih baik daripada cepat hanya berlaku dalam situasi tertentu. Yaitu, sejauh waktunya memang masih tersedia. Namun, dalam bekerja sering kali tuntutannya ialah tepat sekaligus cepat. Keduanya sama-sama penting sehingga kamu tak bisa berlama-lama dalam meneliti hasil kerja demi mengejar kesempurnaan.

Maksudmu untuk memberikan hasil kerja terbaik mesti diimbangi dengan kesadaran akan tenggat yang harus dipenuhi. Jangan berlama-lama mengerjakan sesuatu bila sebetulnya dirimu dapat menyelesaikannya dengan cepat. Waspadai perfeksionisme menjebakmu dalam kesukaan meragukan diri.

Sehingga kamu seperti tak bisa berhenti untuk memeriksa sekali lagi dan sekali lagi. Kamu mesti menghargai kemampuan kerja diri sendiri maupun teman-temanmu. Bekerja secara cepat tidak bermakna pasti asal-asalan. Justru kian tinggi kemampuan seseorang kian kilat juga dalam mengerjakan sesuatu.

3. Sadari kekesalan orang lain atas sifatmu

6 Tips Atasi Perfeksionisme yang Menghambat Kerjailustrasi membicarakan pekerjaan (pexels.com/RDNE Stock project)

Dibenci teman karena kamu perfeksionis harus disikapi dengan kesediaan berintrospeksi. Kalau perfeksionismemu belum berlebihan, mereka masih merasa baik-baik saja. Bahkan keberadaanmu mendorong mereka untuk bekerja dengan lebih cermat. 

Akan tetapi, berlebihan dalam mengejar kesempurnaan bikin dirimu suka menyalahkan mereka. Ada-ada saja hasil kerja mereka yang menurutmu belum beres. Padahal, mereka merasa sudah melakukan yang terbaik sesuai dengan petunjuk dan kemampuan.

Bekerja sama denganmu bikin mereka merasa kurang dihargai. Kesukaanmu mengoreksi seolah-olah kamu lebih pintar daripada mereka semua. Bukannya terlihat berdedikasi pada pekerjaan, dirimu justru terkesan hanya suka menekan orang-orang dalam satu tim. 

4. Membatasi revisi

6 Tips Atasi Perfeksionisme yang Menghambat Kerjailustrasi kerja kelompok (pexels.com/Yunus Tuğ)

Gara-gara perfeksionisme, kamu dapat berkali-kali merevisi hasil kerja. Bahkan jika hasil kerja yang diperbaiki merupakan bagianmu, tentu ini memboroskan waktu dan perhatianmu. Kamu jadi gak sempat menangani lebih banyak pekerjaan.

Ada kalanya kamu sampai sebal pada diri sendiri sebab setiap membaca kembali hasil kerjamu pasti masih terdapat kekurangan. Jika hasil kerja diri sendiri saja terus dianggap tidak sempurna, apalagi garapan orang lain. Kamu dapat makin kejam dalam meminta mereka melakukan perbaikan.

Dirimu tidak memedulikan usaha yang telah dicurahkan orang lain. Kamu gak mempertimbangkan batas kelelahan mereka ketika harus mengerjakan tugas yang sama berulang-ulang. Revisi kadang perlu, tetapi tidak harus. Kalaupun revisi mesti dilakukan, buat batasan seperti maksimal 3 kali agar kamu belajar menahan diri dari perasaan melihat kesalahan. 

5. Hargai standar kesempurnaan orang lain

6 Tips Atasi Perfeksionisme yang Menghambat Kerjailustrasi membicarakan pekerjaan (pexels.com/Thirdman)

Hanya karena kamu perfeksionis, bukan artinya orang lain tidak mempunyai standar kesempurnaan. Setiap orang juga pasti berusaha untuk melakukan yang terbaik. Apalagi dalam kaitannya dengan pekerjaan yang menentukan pendapatan serta karier mereka ke depan.

Tapi, hargai standar kesempurnaan orang lain ketika kamu bekerja sama dengan mereka. Hindari hanya memakai standarmu yang ketinggian. Ingat bahwa standar yang terlalu tinggi sama buruknya dengan standar yang terlampau rendah. 

Standar yang perlu dicapai bersama-sama mestinya mengacu ke titik tengah atau sedikit di atasnya, tetapi tak ketinggian. Apalagi jika kamu memberlakukan standar kesempurnaanmu pada orang lain, tentu ini bikin mereka stres. Batasi pemakaian standar kesempurnaanmu yang amat tinggi cuma saat dirimu bekerja secara individual.

6. Akui stres yang dirasakan

6 Tips Atasi Perfeksionisme yang Menghambat Kerjailustrasi stres pekerjaan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Yakin kamu perfeksionis dan baik-baik saja? Kamu gak baik-baik saja kalau kerap menarik napas dalam-dalam serta membuangnya keras-keras setelah memeriksa lagi suatu pekerjaan. Itu tanda bahwa secara fisik dan psikis kamu telah kelelahan. 

Perfeksionisme membuatmu lebih mudah stres. Ketika orang lain bekerja keras sekali, kamu melakukannya 2 atau 3 kali dengan hasil yang gak jauh berbeda. Bila lelah fisik masih lebih mudah dipulihkan, stres lebih sukar diturunkan bahkan cenderung menumpuk dari waktu ke waktu.

Kalau selama ini kamu berdalih perfeksionisme membuatmu lebih puas dalam bekerja, kenyataannya justru sebaliknya. Dirimu tidak pernah merasa puas. Kamu kesal pada diri sendiri dan semua orang saban mendapati hal-hal yang menurutmu keliru atau mengganggu.

Menghubungkan perfeksionisme dengan kesuksesan dapat menjebakmu pada bekerja terlalu keras dan makan waktu. Perfeksionisme berlebihan malah membuat cara kerjamu terlalu lambat. Kontrol pikiranmu tentang kesempurnaan melalui tips atasi perfeksionisme yang sudah dijelaskan di artikel ini, supaya kamu tahu kapan berkata cukup dan tak perlu terus menekan diri sendiri maupun orang lain. 

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Perfeksionisme dalam Hubungan, Perlu Komunikasi!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya