6 Tips Tak Tergoda Melakukan Plagiat, Yakin dengan Kemampuan Diri

#IDNTimesLife Mudah di awal, tapi mengorbankan reputasimu

Menjadi penulis memang cukup menantang. Kamu harus punya banyak ide dan sudut pandang yang luas. Sementara itu, menembus seleksi editor atau menang dalam lomba menulis juga tak mudah. Tidak jarang dirimu sampai frustrasi karena tulisanmu gagal terus menarik perhatian editor atau juri lomba.

Kalaupun tulisanmu dipublikasikan tanpa seleksi editor, pembacanya pun hanya sedikit. Dalam keadaan kamu lelah sekaligus masih ingin diakui sebagai penulis, terlintas pemikiran buat memplagiat karya orang lain saja. Itu terasa jauh lebih mudah apalagi dirimu dapat memilih begitu banyak karya bagus yang sesuai dengan tujuan penggunaanmu.

Jangan biarkan ide ini menguasaimu dan benar-benar diwujudkan. Dalam dunia menulis, memplagiat karya orang lain adalah perbuatan yang amat buruk. Tulisan yang masih mengandung kekeliruan dapat diperbaiki, tetapi karya plagiat tak termaafkan. Kuatkan tekadmu buat berkarya bermodalkan pemikiran sendiri dengan enam tips di bawah ini. 

1. Percaya pada kemampuanmu dalam menulis

6 Tips Tak Tergoda Melakukan Plagiat, Yakin dengan Kemampuan Diriilustrasi penulis bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Keinginan untuk menjiplak karya orang lain muncul saat kamu sudah gak percaya diri dengan kemampuanmu dalam menulis. Mungkin karyamu terlalu sering ditolak media massa, kalah dalam lomba, atau dibilang jelek. Apa pun penyebab menurunnya kepercayaan dirimu dalam menulis, memplagiat karya orang bukan jawabannya. 

Kamu gak akan bertambah percaya diri sedikit pun meski telah menjiplak beberapa karya tanpa ketahuan. Bahkan kamu mulai terkenal dengan karya plagiat itu. Buktinya, dirimu menjadi ketagihan melakukannya dan makin tidak berani buat menunjukkan pemikiranmu sendiri.

Sebanyak apa pun karyamu yang belum mendapatkan sambutan positif di meja redaksi atau dari pembaca, rawat keyakinanmu pada kemampuan menulis yang dimiliki. Toh, kemampuan itu masih dapat terus ditingkatkan dengan mempelajari karya-karya lain. Jangan lupa, teruslah menuliskan gagasan-gagasanmu sampai kian lama gaya menulismu kian luwes serta mewakili pandangan yang luas dan mendalam.

2. Hindari keinginan untuk sukses secara instan

6 Tips Tak Tergoda Melakukan Plagiat, Yakin dengan Kemampuan Diriilustrasi penulis bekerja (pexels.com/Cup of Couple)

Jalan kesuksesan selalu terdiri dari dua pilihan, yaitu instan atau normal seperti yang seharusnya ditempuh oleh semua orang. Dalam bayanganmu, memplagiat karya yang sudah jadi dan bagus akan memberimu kesuksesan instan sebagai penulis. Boleh jadi itu benar.

Namun, cara itu pula yang menghancurkan impianmu menjadi penulis dalam sekejap. Pelaku penjiplakan karya tidak akan diterima dalam lingkaran pergaulan sesama penulis. Juga tidak memperoleh respek dari editor atau juri lomba. Tindakan seperti itu seakan-akan menguji kejelian editor atau juri lomba. Kamu berusaha membodohi semua orang.

Maka dirimu akan mendapatkan sanksi dari berbagai pihak dan sulit untukmu leluasa berkarya lagi. Cara terbaik untuk sukses di berbagai bidang adalah sabar berproses. Semua cara yang hanya mengejar kecepatan sering kali justru membahayakanmu. Alih-alih berhasil, kamu malah bisa mengalami kegagalan terburuk yang selama ini tidak terbayangkan.

3. Membaca untuk belajar, bukan mencuri karya

6 Tips Tak Tergoda Melakukan Plagiat, Yakin dengan Kemampuan Diriilustrasi membaca buku (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

Penulis dengan kegiatan membaca memang tidak terpisahkan. Namun, seorang penulis membaca untuk belajar. Bukan sekadar mencari hiburan apalagi mencoba menjiplaknya. Niat buruk memplagiat karya orang harus disingkirkan supaya hasil belajarmu maksimal.

Dengan tekun membaca sembari terus menulis, makin lama tulisanmu makin matang. Kamu menulis sebanyak apa pun, gak ada beberapa kalimat yang terbukti menjiplak karya orang lain. Karyamu begitu orisinal dan ini memuaskan editor maupun pembaca. Tak ada orang yang mau diakali dengan karya yang sama dan cuma nama penulisnya yang diganti.

Kalau membaca justru mendorongmu buat melakukan plagiat, lebih baik kubur dalam-dalam keinginanmu menjadi penulis dan berhentilah membaca. Setidaknya itu menghindarkanmu dari keburukan. Berkaryalah dengan jujur agar kemampuanmu dalam menulis terus bertambah, bukan ditumpulkan oleh kebiasaan menjiplak.

Baca Juga: 5 Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Hobi Menulis, Tertarik Mendaftar?

4. Abaikan saran orang agar kamu memplagiat saja

6 Tips Tak Tergoda Melakukan Plagiat, Yakin dengan Kemampuan Diriilustrasi penulis berpikir (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ide memplagiat karya barangkali datang pertama kali dari orang lain. Bahkan jika dia teman yang selama ini dekat denganmu, saran yang menjerumuskan itu wajib membuatmu waspada. Jangan terlalu berpikiran positif seolah-olah kawanmu hanya gak tahu betapa buruk tindakan memplagiat karya.

Kamu masih boleh berteman dengan dia, tapi jangan menggubris sarannya itu. Bahkan jelaskan padanya bahwa memplagiat sama dengan bunuh diri dalam dunia menulis. Kalau di lain kesempatan ia masih saja mendorongmu untuk melakukannya, kualitas pertemanannya denganmu pantas diragukan.

Jangan-jangan dia tidak lebih dari musuh dalam selimut. Ia terus berusaha memengaruhimu buat melakukan kesalahan yang fatal. Dia akan berbahagia saat karier menulismu jatuh gara-gara kasus tersebut. Sebagai gantinya, kamu dapat berteman dengan penulis-penulis yang keaslian karyanya tak pernah diragukan. Dirimu bakal merasa makin mantap buat meniru cara mereka dalam berkarya.

5. Junjung tinggi etika dalam berkarya

6 Tips Tak Tergoda Melakukan Plagiat, Yakin dengan Kemampuan Diriilustrasi penulis bekerja (pexels.com/Thirdman)

Etika memang bukan peraturan yang tertulis. Namun, semua pekerjaan pasti ada etikanya. Menjiplak karya penulis lain sama seperti seorang koki mencuri resep temannya. Tindakan demikian tak pantas dilakukan dan hanya memperburuk namamu.

Melanggar etika dalam bekerja atau berkarya akan membuatmu memperoleh cap negatif. Sebaliknya berkarya secara etis bikin kamu lebih disegani oleh sesama penulis. Tunjukkan budi pekertimu melalui pemahaman dan penerapan etika saat berkarya.

Dengan kamu menjunjung tinggi etika, semua orang merasa nyaman. Kawan sesama penulis gak merasa terganggu dengan keberadaanmu. Kamu sendiri juga terhindar dari perasaan malu serta bersalah seperti apabila melanggarnya. Selain kamu selamat secara etika dalam pergaulan dengan sesama penulis, dirimu juga terhindar dari ancaman hukuman karena ada undang-undang yang mengatur tentang penjiplakan karya.

6. Memikirkan akibatnya untuk karier menulismu

6 Tips Tak Tergoda Melakukan Plagiat, Yakin dengan Kemampuan Diriilustrasi menyalin tulisan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Kamu yang ingin melakukan plagiat karya hanya silau dengan bayangan cepat dikenal sebagai penulis. Dirimu abai pada akibat-akibat negatif yang lebih besar untuk karier menulismu. Penjiplak karya bukanlah penulis. Keduanya sangat berbeda karena penulis memproduksi karya sedangkan penjiplak menyalin karya orang lain dan mengakuinya sebagai milik sendiri. 

Maka tidak mungkin kamu diakui sebagai penulis apabila ketahuan memplagiat karya orang lain. Bila pun sebelum melakukan penjiplakan karya perjalanan menulismu sudah lumayan panjang, melakukan plagiat sekali akan menghancurkan seluruh jejak karyamu. Kamu pernah berkarya dengan jujur atau tidak menjadi sama saja. 

Bagi orang lain, pencuri tetaplah pencuri yang layak dihakimi. Tidak akan ada orang yang peduli dengan alasanmu melakukan plagiat karya. Karier menulismu yang baru dimulai atau belum mencapai puncaknya bisa tamat seketika. Kamu sudah kehilangan kepercayaan dari sesama penulis, editor, dan pembaca.

Menulis tanpa plagiat mudah bila terbiasa. Sebaliknya, menjiplak karya orang akan menghambatmu buat mengeluarkan ide-ide. Gak usah terbebani kamu harus menulis seperti si A atau si B. Jadilah dirimu sendiri termasuk dalam tulisan. Menulis tidak terlalu sulit asal kamu sabar dalam belajar. Dirimu tak perlu menghalalkan segala cara demi diakui sebagai penulis.

Baca Juga: 6 Keterampilan yang Wajib Dimiliki Penulis, Gak Cuma Menulis

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya