3 Pesan Eka Kurniawan soal Menulis yang Berguna Buat Semua Orang

Adakah yang ingin jadi penulis?

Eka Kurniawan, seorang penulis novel, cerpen, dan esai yang lahir 42 tahun lalu di Tasikmalaya. Eka Kurniawan adalah novelis Indonesia pertama yang karyanya masuk dalam nominasi penghargaan literatur bergengsi Man Booker International Prize 2016. Novelnya yang berjudul Lelaki Harimau atau Man Tiger bersanding bersama belasan novel karya tersohor dunia, seperti penulis Jepang, Kezaburo Oe, Turki (Orhan Pamuk), Korea Selatan (Han Kang), Italia (Elena Ferante), atau Prancis (Marie NDiaye).

Dalam fanpage facebooknya, beliau kadang suka memberikan wejangan untuk orang yang ingin bisa menulis. Tiga diantara wejangan beliau adalah sebagai berikut.

1. Keluarlah dari zona nyaman

3 Pesan Eka Kurniawan soal Menulis yang Berguna Buat Semua Oranggambarberkata.com

“Dalam menulis, saya senang dengan tantangan keluar dari zona nyaman. Zona nyaman saya tentu saja menulis cerpen, novel, atau esai sastra. Di awal 2000an, saya menerima tantangan untuk jadi jurnalis di "Pantau". Jujur, saya merasa babak-belur, harus ngejar narasumber, transkrip, menuliskannya dengan menarik. Saya tak akan pernah melupakan Andreas Harsono yang kasih saya kepercayaan itu. Pengalaman pendek yang sangat berarti untuk saya. Kemudian setelah itu, saya ditantang ngedit dan nulis naskah sinetron. Jujur saya enggak punya pengalaman. Tapi orang-orang TV itu juga kasih saya kepercayaan. Stressnya enggak kira-kira, terutama mengejar deadline dan jam tayang, kelakuan artis dan kendala syuting, yang sering berefek kepada cerita. Nyatanya saya melakukan itu bertahun-tahun, dan kini saya tak bisa menyangkal bahwa saya belajar banyak dari disiplin menulis untuk TV tersebut. Belakangan saya menerima tantangan baru: menulis opini isu-isu kekinian, op-ed, untuk sebuah koran internasional. Kembali harus saya katakan: tiap deadline saya harus siap babak-belur oleh cek-fakta, editing, mempertajam pendapat pribadi. Tapi editornya sangat membantu sekali, kasih semangat, dan seperti yang sebelumnya: percaya saya bisa melakukannya. Kalau sedang babak-belur dengan pekerjaan-pekerjaan itu, saya kadang mikir, kenapa saya tidak duduk manis saja di rumah, baca novel dan ngarang-ngarang cerita di komputer? Kalau ingin menempa diri, kenapa enggak ikut "sekolah penulisan kreatif"? Jawabannya jelas: jalanan menempa manusia lebih dari sekolah mana pun. Jurnalisme, industri TV, halaman opini koran, (juga lainnya) jelas menurut saya merupakan "jalanan" bagi penulis. Sekolah bagus dan mungkin penting, tapi babak-belur di jalanan, menurut saya lebih penting lagi.” Status facebook Eka Kurniawan tanggal 4 Juli 2017.

2. Menulis tak hanya soal keberhasilan

3 Pesan Eka Kurniawan soal Menulis yang Berguna Buat Semua Orangvebma.com

"Menulis tak hanya soal keberhasilan (berhasil terbit, misalnya), tapi juga tentang kegagalan. Ini salah satu novel gagal saya. Selain "O Anjing", saya masih punya novel gagal lainnya seperti "Malam Seribu Bulan" atau "O Munyuk" (versi yang berbeda dari "O"), yang belum sempat saya jilid dengan rapi. Novel2 gagal mengajarkan saya satu hal yang tak akan saya peroleh dari novel jadi: kepalamu dibenamkan ke lumpur yang dalam, dan sendirian dengan segala rasa nyeri, kamu harus berdiri kembali sambil memulihkan rasa frustasi dan menulis sesuatu dari titik nol lagi. Kalau ada penulis yang meradang karena dikritik, dia mungkin belum merasakan hal yang lebih menyayat dan pedas: diejek oleh karya sendiri." Status fanspage Eka Kurniawan tanggal 30 Juni 2017.

3. Kelas menulis terbaik adalah membaca buku dan membicarakannya

3 Pesan Eka Kurniawan soal Menulis yang Berguna Buat Semua Orang9gambar.blogspot.co.id

"Saya masih melakukannya sekali kali. Problemnya memang waktu yang terbatas. Tapi blog saya merupakan kelas menulis terbuka untuk semua orang (termasuk saya). Sebab saya percaya kelas menulis terbaik adalah membaca buku dan membicarakannya." Balasan dari Eka Kurniawan untuk komentar di statusnya tanggal 5 Mei 2017.

Meita Eryanti Photo Verified Writer Meita Eryanti

Tukang cerita

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya