Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Langkah Jitu Membuat Roadmap Karier Jangka Panjang yang Terarah

ilustrasi suasana kerja di kantor (pexels.com/Tiger Lily)
Intinya sih...
  • Membuat roadmap karier untuk arah yang jelas dan terukur
  • Menentukan visi jangka panjang dan memecahnya menjadi target fase-fase
  • Mencari tahu kesenjangan skill, membuat rencana pengembangan diri, dan membangun jejaring yang relevan

Pernah merasa karier kamu berjalan tapi seperti tidak ke mana-mana? Bisa jadi itu karena kamu belum punya arah yang jelas. Banyak orang rajin bekerja setiap hari, tapi lupa bertanya: “Aku sebenarnya mau ke mana?” Tanpa tujuan yang jelas, perjalanan karier bisa seperti berputar-putar tanpa arah, hanya mengikuti arus tanpa kendali.

Membuat roadmap karier jangka panjang bukan hanya untuk orang yang ambisius—tapi untuk siapa pun yang ingin hidup lebih terarah dan punya kendali atas masa depannya. Dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa menyusun rencana karier yang realistis, terukur, dan tetap fleksibel menghadapi perubahan. Berikut enam langkah jitu yang bisa kamu mulai hari ini.

1. Tentukan visi akhir: mau jadi apa dalam 10-15 tahun?

ilustrasi pria yang sukses dalam karier (pexels.com/Khwanchai Phanthong)

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan arah akhir dari perjalanan kariermu. Coba bayangkan 10–15 tahun ke depan, kamu ingin berada di posisi seperti apa? Di industri mana kamu bekerja? Dan seperti apa gaya hidup yang ingin kamu jalani? Ini bukan soal mimpi tinggi, tapi tentang memberi arah yang jelas agar setiap langkahmu punya makna.

Karier tanpa visi ibarat naik mobil tanpa GPS—kamu mungkin bergerak, tapi tidak tahu apakah menuju ke tujuan yang tepat. Luangkan waktu untuk menuliskan visi itu secara spesifik. Misalnya: "Saya ingin menjadi direktur pemasaran di industri FMCG, dengan fleksibilitas kerja dan keseimbangan waktu keluarga." Visi ini akan menjadi kompas utama dalam setiap keputusan kariermu ke depan.

2. Breakdown visi menjadi target 3-5 tahun sekali

ilustrasi wanita fokus bekerja (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Visi besar terasa jauh dan menakutkan jika tidak memecah menjadi target yang lebih kecil. Inilah kenapa kamu perlu membagi roadmap kariermu menjadi fase-fase jangka menengah, misalnya setiap 3 atau 5 tahun. Setiap fase akan berisi target realistis yang bisa kamu kejar satu per satu, membuat perjalanan terasa lebih terarah dan tidak membingungkan.

Contohnya, kamu bisa merancang fase seperti: tahun 1–3 menjadi supervisor, tahun 4–7 naik ke posisi manajer, dan tahun 8–10 mencapai posisi senior atau direktur. Dari sana, kamu bisa tentukan hal-hal apa saja yang harus kamu capai di setiap fase—mulai dari skill, pengalaman proyek, sampai memperluas jejaring. Ini seperti membuat tangga yang akan membawamu ke puncak, satu langkah demi langkah.

3. Identifikasi kesenjangan skill dan pengalaman

ilustrasi mengidentifikasi kesenjangan skill dengan atasan (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Setelah kamu tahu tujuan dan target per fase, saatnya melihat ke cermin: apa yang masih kurang? Banyak orang tahu ke mana mereka ingin pergi, tapi tidak sadar bahwa mereka belum punya “bekal” yang cukup. Tanpa mengenali gap antara kemampuan sekarang dan tuntutan posisi impian, kamu bisa macet di tengah jalan.

Kamu bisa mulai dengan mencari tahu, membutuhkan skill apa saja yang di posisi impianmu lewat deskripsi lowongan, profil LinkedIn, atau bertanya langsung ke mentor dan atasan. Bandingkan dengan kondisi dirimu saat ini, lalu buat daftar untuk menutup kesenjangan—misalnya public speaking, kemampuan memimpin tim, atau bahasa asing. Daftar ini akan menjadi acuan dalam langkah pengembangan diri selanjutnya.

4. Rancang rencana pengembangan diri yang terarah

ilustrasi pria yang fokus pada tujuan (pexels.com/Tony Schnagl)

Menambah skill itu penting, tapi belajar secara acak tanpa arah bisa membuat kamu lelah tanpa hasil yang berarti. Supaya prosesnya efektif, kamu butuh rencana pengembangan diri yang terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan. Jangan asal ikut pelatihan atau baca buku, tapi fokus pada hal-hal yang benar-benar menunjang roadmap kariermu.

Susun rencana pengembangan tiap tahun, misalnya tahun ini kamu fokus meningkatkan soft skill seperti komunikasi, tahun depan kamu belajar manajemen proyek atau analisis data. Jangan lupa sertakan pengalaman lintas fungsi, seperti ikut proyek lintas divisi atau kerja tim dengan departemen lain. Semakin beragam pengalamanmu, semakin kaya perspektif yang kamu bawa ke posisi yang lebih tinggi nanti.

5. Bangun jaringan yang sejalan dengan tujuanmu

ilustrasi acara networking (pexels.com/Viridiana Rivera)

Koneksi sering kali membuka pintu yang tidak bisa terbuka dengan CV saja. Banyak peluang karier tidak datang dari lowongan resmi, tapi dari rekomendasi atau informasi internal. Oleh karena itu, membangun jejaring yang relevan sangat penting dalam perjalanan karier jangka panjang.

Aktiflah di komunitas profesi, seminar, forum industri, atau bahkan di LinkedIn. Bangun hubungan yang sehat dengan mentor, atasan, dan rekan lintas divisi. Jangan hanya muncul saat butuh, tapi rawat hubungan dengan memberi nilai juga, misalnya berbagi informasi atau saling mendukung. Dengan jaringan yang kuat, kamu tidak hanya tahu lebih banyak peluang, tapi juga punya support system yang siap membantu kapan pun kamu membutuhkan.

6. Evaluasi dan revisi roadmap secara berkala

ilustrasi suasana kerja di kantor (pexels.com/MART PRODUCTION)

Tidak ada rencana yang bisa kamu pastikan 100 persen berjalan mulus. Hidup berubah, prioritas bergeser, dan dunia kerja pun terus bergerak. Karena itu, penting untuk mengevaluasi roadmap kariermu secara berkala—idealnya setiap 6 sampai 12 bulan. Jangan sampai kamu berjalan lurus hanya karena merasa "sudah terlanjur", padahal arah tujuannya sudah tidak relevan lagi.

Tinjau apakah kamu masih berada di jalur yang tepat, apakah tujuanmu masih sesuai, dan mempertimbangkan adanya peluang atau hambatan baru. Jika perlu, revisi roadmap-mu. Jangan takut mengubah arah selama itu membuatmu terus berkembang. Ingat, yang terpenting bukan jalur yang kamu pilih di awal, tapi kemajuan yang kamu buat di sepanjang jalan.

Membuat roadmap karier jangka panjang bukan soal mencatat mimpi besar, tapi tentang menyusun langkah nyata yang bisa kamu tempuh dengan arah yang jelas. Dengan visi yang tajam, target yang terukur, dan kemauan untuk terus berkembang, kamu akan memiliki kendali penuh atas perjalanan kariermu. Mulailah dari hari ini, karena kamu layak merencanakan masa depan dengan cermat dan penuh kesadaran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us