Hindari, Ini 5 Alasan Kenapa Tulisanmu Tidak Pernah Selesai

Udah berapa banyak tulisanmu yang digantungin? #IDNTimesLife

Penulis di zaman sekarang ini sudah menjadi profesi yang banyak disukai terutama oleh anak muda. Dengan menulis kita bisa mengungkapkan semua pikiran dan ide brilian kita. Baik itu tulisan dalam bentuk artikel, novel fiksi, cerita pendek, cerita bersambung atau mungkin jurnal-jurnal yang suka kita lihat di berbagai platform.

Tokoh-tokoh yang jadi inspirasi pun semakin banyak mulai dari penulis legenda kayak mendiang eyang Sapardi Djoko Damono, penulis fiksi paling kece kayak Ibu Suri Dee Lestari hingga penulis muda yang kini sudah banyak bermunculan dengan ide cerita yang memang menarik, seru dan tentunya menginspirasi.

Nah, buat kalian semua yang sedang baca artikel ini pasti termasuk calon penulis berbakat yang sayangnya mungkin sampai sekarang masih aja merasa stuck karena tulisan yang kalian buat tidak ada yang beres, yang ada selalu berhenti di tengah jalan.

Makanya, penulis mau coba bongkar nih bahwa sebenarnya ada kesalahan-kesalahan yang jarang tidak kita sadari, bahkan ada yang kita sadari tapi masih aja dilakukan yang pada akhirnya membuat tulisan kamu jadi stuck dan tidak tahu kapan bisa selesai. Yuk, langsung aja masuk ke kesalahan pertama di bawah ini!

1. Tujuan menulis yang salah

Hindari, Ini 5 Alasan Kenapa Tulisanmu Tidak Pernah Selesaiilustrasi orang mendapatkan uang (pixabay.com/sallyjermain)

Aku nulis ya buat dapet duit dong.

Nah ini, nih! Tujuan utama yang sudah kita setting dari awal dan penulis yakin kalian semua sadar kalau tujuan ini enggak seharusnya ditaruh di posisi pertama tapi masih aja tiap kamu lagi nulis kamu justru mengawalinya dengan menghitung.

"Kira-kira kalau novel/tulisan aku terbit atau rilis akan dapat penghasilan berapa ya?" Kalau begini terus, yang ada waktu kita untuk menulis justru tersita banyak karena hitung menghitung ini kan? Bukannya dapat uang, waktumu justru habis ditambah tulisan enggak beres, duit pun enggak muncul.

Setuju?

Jadi, yuk mulai sekarang kalau sudah ada ide cerita atau inspirasi menulis, hilangkan dulu pikiran-pikiran soal duit, royalti dan keuntungan material lainnya. Fokus dulu ke tulisanmu, ya. Anggap royalti itu sebagai bonus dari hasil kerja kerasmu.

2. Mimpi besar, aksi nol

Hindari, Ini 5 Alasan Kenapa Tulisanmu Tidak Pernah Selesaiilustrasi orang melamun (pixabay.com/KokoColey)

Mimpi di siang hari itu enak ya. Kalau aku jadi penulis terkenal nanti aku bisa dapat banyak undangan talk show, buku di rak best seller... enaknya.

Terus aja mimpi sampai malam hari dan kamu beneran tidur dan mimpi. Hihihi...

Punya mimpi besar itu bagus. Tapi semua bakal percuma kalau enggak ada yang namanya action. Kalau sebelumnya kamu sudah berhasil untuk tidak hitung-hitung uang pemasukan atau royalti dari tulisanmu tapi justru mulai melamun sambil bayangin diri kamu yang sukses jadi penulis keren, sama aja dong tulisan kamu enggak kesentuh juga. Lagi-lagi waktumu terbuang percuma karena terlalu banyak bermimpi.

Ingat, punya impian itu enggak salah, kok. Tapi jangan lupa untuk punya strategi dan do action. Langsung bertindak aja. Mimpi itu pasti akan terwujud kalau kamu udah usaha dulu kan?

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Produktivitas dalam Menulis, Kamu Pasti Bisa!

3. Gampang menyerah

Hindari, Ini 5 Alasan Kenapa Tulisanmu Tidak Pernah Selesaiilustrasi orang sedih dan kelelahan (pixabay.com/vdnhieu)

Udah nulis sampai begadang. Tapi selalu aja dapet writer's block. Nulis sebaris aja susah banget mulainya. Udah ah capek!

Ups! Kalau kata capek udah keluar, udah gawat nih. Kamu tetap harus sayangi diri kamu sendiri ya. Itu artinya selain jaga kondisi badan, kamu juga harus jaga kondisi mental. Perlu diingat bahwa kata 'capek' ini udah keluar dari mulutmu bukan berarti kamu bisa merasa wajar untuk berhenti melanjutkan tulisanmu. Kalau kamu capek, kamu hanya perlu istirahat, take a break for a while, terus mulai fokus lagi untuk mulai menulis. 

dm-player

Beda kasusnya kalau kamu udah bilang capek, terus waktumu dipakai buat hal lain yang membuang waktu dan mulai berpikir menyerah menulis saja. Otomatis kamu benar-benar bisa berhenti raih mimpi kamu jadi penulis.

Jangan mau kalah sama godaan-godaan itu dan jangan mudah menyerah ya. Usaha itu beneran enggak akan mengkhianati hasil, kok. Semangat!

Buat cari inspirasi kamu bisa sambil nonton drama/film/atau juga baca buku lainnya. Eh tapi jangan keterusan, terus buat kesalahan lagi kayak di poin selanjutnya.

4. Alasan cari inspirasi terus

Hindari, Ini 5 Alasan Kenapa Tulisanmu Tidak Pernah Selesaiilustrasi orang bermain media sosial (https://unsplash.com/@brucemars)

Writer's block? Ambil waktu santai dulu deh, cari inspirasinya nonton film atau drama sama scrolling media sosial dulu ah!

Zonk! Tiba-tiba 5 sampai 10 jam waktumu bisa dihabiskan hanya buat 'cari inspirasi'.

Itu dia pentingnya kita buat strategi dan jadwal. Banyak penulis yang sudah menghasilkan banyak karya selalu memberi tips agar kita buat jadwal menulis. Artinya kita tetap bisa sharing waktu untuk cari inspirasi dan juga mulai menulis. Misalkan kamu atur waktu cari inspirasi 1 jam, riset 1 jam, menulis 1 jam. Jangan sampai kamu enggak patuhi tapi ya.

Kalau ternyata waktu cari inspirasimu lebih banyak daripada menulis yang ada kamu bukannya menulis. Tiba-tiba kamu merasa malas dan mager. Terlebih lagi jika kamu coba cari inspirasi di media sosial seperti Instagram, Pinterest hingga YouTube.

So, inget-inget ya. Buat jadwal dan juga disiplin dengan jadwalmu sendiri.

5. Takut sama kritik orang lain

Hindari, Ini 5 Alasan Kenapa Tulisanmu Tidak Pernah Selesaiilustrasi orang memberi kritik (unsplash.com/@johnschno)

Kalau aku tulis ini, nanti bakal banyak yg kritik enggak ya? Duh serem ah, ga jadi deh.

Takut. Ini kesalahan terbesar terakhir yang kadang kita sadari kalau itu salah namun namanya perasaan kan ya. Kita juga tidak bisa asal judge kalau punya rasa takut itu salah. Kadang takut juga bisa membuat kita lebih berhati-hati. 

Namun, perlu kita ingat juga kalau segala hal yang berlebihan itu tidak baik. Kalau kamu memang mau mengungkapkan idemu ke dalam tulisan, langkah yang harus dilakukan pertama kali tentu saja menulis.

Masalah bagaimana pandangan orang lain itu perkara nanti. Kita boleh pertimbangkan isi tulisan kita dan sesuaikan dengan keadaan lingkungan tapi ya jangan keterlaluan. Karena terlalu takut nanti malah isi pesan tulisanmu justru enggak tersampaikan.

Jangan takut dengan kritikan orang lain. Sejak awal menulis kamu sudah perlu tanamkan mindset bahwa kritikan orang lain justru adalah makanan yang sangat kamu butuhkan. Justru kritikan orang lain bisa membantu kamu membuat tulisan yang lebih baik lagi.

Selama tidak melanggar ketentuan atau peraturan hukum, tulis saja! Tentunya jelaskan pandanganmu mengenai tulisan itu. Dengan begitu kamu bisa memberi pandangan baru buat banyak orang.

Masalah pro kontra pastinya hal itu akan selalu ada di setiap saat dan setiap bidang. Lebih baik sekarang kamu fokus pada tulisan dan tujuan kamu menulis. Oke?

Selamat menulis!

Salam literasi!

Baca Juga: 5 Tips Buatmu Agar Gak Kehabisan Ide Menulis di IDN Times Community

Monika Dini Photo Writer Monika Dini

A daydreamer, writer, so interesting about music and book from many country.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya