6 Nasihat untuk Perempuan yang Ingin Berkarier di Industri Teknologi

Sebuah studi tahun 2020 yang dilakukan oleh Boston Consulting Group (BCG), menunjukkan bahwa industri teknologi Asia Tenggara cukup beragam. Ada 32 persen perempuan dari tenaga kerja sektor teknologi. Namun, bukan rahasia lagi bahwa hanya sebagian kecil startup di kawasan ini yang memiliki founder perempuan.
Sebagai founder perempuan pertama dalam membangun fintech unicorn di Indonesia, Tessa Wijaya, Co-Founder & COO Xendit pun berbagi pengalaman dan perspektif tentang perjuangan dan pembelajaran membangun startup. Lewat acara bertajuk Women with Impact yang digelar pada Selasa (16/8/22) silam, berikut beberapa pembelajaran dan nasihat umum bagi perempuan, khususnya yang ingin berkarier di industri teknologi.
1. Gunakan suaramu
Ada kalanya seorang perempuan memiliki banyak keraguan terhadap dirinya sendiri. Hal ini makin parah dengan perundungan terselubung yang kerap dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kuncinya adalah percaya diri dan jalani semuanya dengan baik. Ingat, kamu berhak untuk menjadi bagian dari ekosistem dan menyuarakan pemikiranmu.
2. Belajar dari pengalaman orang lain
Dalam beberapa kasus, baik dalam mengembangkan bisnis atau penggalangan dana, founder perempuan cenderung sungkan meminta bantuan. Sayangnya, keraguan ini jadi kelemahan utama.
Pasalnya, memiliki sistem pendukung di mana kamu dapat belajar, bertanya, bahkan mendiskusikan hal-hal yang selalu ingin dipahami, sangatlah penting. Untuk itu, jangan ragu mencari seorang mentor atau meminta bantuan dari founder lain.
3. Jangan takut dengan hal-hal teknis
Dalam membangun sebuah startup atau bahkan dalam situasi kerja dan kehidupan sehari-hari, perempuan sering terintimidasi oleh masalah teknis. Hal ini tentu jadi sebuah kerugian yang hasilnya menempatkan diri kita di situasi yang sama.
Maka dari itu, beranikan diri karena ada banyak sumber tersedia di mana kamu bisa belajar. Anggap semua hal tersebut sebagai tantangan yang perlu kamu taklukkan!
Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Kumpulan Cerpen yang Menyoal Isu Perempuan
Editor’s picks
4. Lebih agresif
Jadilah lebih agresif dalam berbagai aspek kehidupan. Nyatakan dan tentukan hal-hal yang kamu inginkan, termasuk penggalangan dana dan perkembangan bisnis.
Pasalnya, ada kesenjangan dalam pendanaan yang diterima oleh startup yang dipimpin oleh pria dan perempuan. Oleh karena itu, jadilah lebih agresif untuk mendapatkan apa yang memang kamu dan perusahaanmu butuhkan.
5. Kegigihan dan ketekunan karena passion saja gak akan berarti apa-apa
Siapa sih yang gak mau bekerja sesuai dengan passion? Terlebih, passion diyakini mampu mendorong kesuksesan secara signifikan.
Akan tetapi, kenyataannya passion saja gak cukup untuk meraih kesuksesan. Kamu juga perlu mendorongnya dengan semangat dan ketekunan yang sejalan dengan keinginan untuk terus mau belajar di lingkup dunia kerja.
6. Bangun kerja sama dengan pria
Diskusi tentang pemberdayaan gender sering kali melibatkan laki-laki dan perempuan. Ini karena 50 persen dari populasi Indonesia adalah laki-laki. Oleh karenanya, upaya pemberdayaan adalah upaya untuk menemukan kolaborasi yang tepat antara satu sama lain.
Sangat penting untuk berkolaborasi demi mendapatkan dukungan dan membangun koneksi. Dengan demikian, kedua perspektif dapat membuat kemajuan yang lebih inklusif.
Itu dia beberapa pesan yang bisa kamu anggap sebagai pelajaran penting bagi perempuan yang ingin meniti karier di industri teknologi. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 5 Zodiak Perempuan dengan Mental Paling Kuat, Cocok Jadi Leader!