Sistem Kerja 'Remote' Jadi Solusi Keberlangsungan Perusahaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemik COVID-19 memberikan dampak luar biasa terhadap budaya dan sistem kerja. Meski saat ini karyawan gak lagi harus bekerja dari kantor, cepat atau lambat akan ada masanya mereka harus kembali bekerja di kantor.
IWG, penyedia ruang kerja fleksibel terbesar di dunia, telah lama melihat tantangan ini dan membuktikan bahwa sistem kerja fleksibel dapat dilakukan. Namun, langkah selanjutnya adalah memastikan bagaimana menciptakan ruang kerja fleksibel yang permanen.
Dalam Media Gathering bertajuk "The Future of Work" bersama IWG yang diadakan pada Rabu (6/10/2021), Lars Wittig, IWG’s VP for Sales ASEAN, South Korea bahkan menegaskan bila fleksibel working space atau share office menjadi masa depan ruang kerja nantinya. Simak paparan lengkapnya berikut ini.
1. Perpaduan konsep sistem kerja remote dan dari kantor menjadi solusi guna mengurangi ruang yang dibutuhkan perusahaan
Menurut Lars, perpaduan konsep sistem kerja remote dan dari kantor dapat menjadi solusi terbaik guna mengurangi ruang yang dibutuhkan perusahaan. Selain itu, konsep ini juga bisa mengurangi jumlah pekerja yang datang ke kantor setiap harinya.
"Banyak perusahaan yang mengadaptasi sistem kerja fleksibel, menawarkan pilihan kepada karyawan untuk bekerja dari rumah, dari kantor, atau dari co-working hub yang menjembatani keduanya guna memberikan fleksibilitas ruang kerja bagi karyawan," terangnya.
Ia menambahkan, ketika tren ini terjadi di seluruh dunia, Indonesia tentu gak ketinggalan dengan tren tersebut. Maka dari itu, hal ini pada dasarnya dapat memberikan keuntungan gak hanya bagi karyawan, tetapi juga perusahaan tempat mereka bekerja.
2. Gagasan tentang kantor pusat menjadi tidak relevan lagi saat ini
"Gagasan tentang kantor pusat yang menjadi tempat ribuan orang bekerja menjadi tidak relevan lagi saat ini. Tidak menutup kemungkinan, konsep “hub and spoke” menjadi sangat relevan di masa depan," jelas Lars.
Dengan demikian, orang-orang dapat bekerja lebih dekat dari rumah sementara perusahaan menghemat biaya pengeluaran. Ini karena kantor pusat jadi lebih fleksibel dan tetap tersedia jika diperlukan.
3. Sistem kerja remote berhasil menunjukkan produktivitas, fleksibilitas, dan manajemen kerja yang lebih baik
Sistem kerja remote telah berhasil dijalankan oleh berbagai lini bisnis. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh PWC berjudul "Remote Work", diketahui bahwa 83 persen perusahaan merasa transisi untuk bekerja secara jarak jauh telah berhasil dan meningkat sebanyak 10 persen sejak Juni 2020.
Editor’s picks
Menurut Lars, hal ini terjadi karena konsep remote work bisa memberikan produktivitas, fleksibilitas, dan manajemen kerja yang lebih baik. Sehingga ketika perusahaan melihat masa depan setelah pandemik, banyak perusahaan yang berencana untuk menerapkan sistem kerja hybrid dengan kombinasi kerja dari kantor dan kerja secara remote.
"Sebelum pandemik COVID-19, banyak perusahaan yang mengharuskan karyawannya untuk bekerja dari kantor. Namun ketika pandemik mulai mereda, perusahaan merasa sistem kerja hybrid, di mana karyawan dapat bekerja secara remote maupun dari kantor akan menjadi sebuah hal yang normal,” tambah Lars.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Bekerja Remote yang Harus Kamu Tahu!
4. Cara kerja hybrid yang menyediakan solusi yang memberikan manfaat besar bagi perusahaan dan karyawan
Ia juga menegaskan jika masa depan cara kita bekerja dalah konsep hybrid itu sendiri. Ini karena konsep hybrid mampu menyediakan solusi yang memberikan manfaat besar bagi perusahaan dan karyawan.
"Cara kerja fleksibel memberikan keuntungan finansial yang besar. Perusahaan dapat memangkas biaya operasional, meminimalisir risiko dan tumbuh lebih cepat. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan efisiensi yang didukung oleh kesiapan teknologi, bisnis dan pekerja dalam pemanfaatan inovasi digital seperti platform atau aplikasi manajemen kerja tim," ujarnya.
Dengan kata lain, model kerja hybrid gak hanya menguntungkan perusahaan tetapi juga bagi karyawan. Kesehatan mental para karyawan menjadi lebih baik dan tentunya akan mengurangi biaya transportasi yang digunakan untuk pergi ke kantor utama. Dengan memiliki lokasi yang dekat dengan masyarakat setempat, perusahaan dapat menjaring talenta yang lebih baik, yang tertarik dengan sistem kerja fleksibel.
5. Konsep kerja ini dapat digunakan jika berbagai ruang kerja dibuka di lokasi yang lebih luas
Dalam paparannya, Lars menyampaikan bila konsep hybrid dari perpaduan kerja remote dan langsung dari kantor ini akan berhasil bila ruang kerja dibuka di lokasi yang lebih luas. Gak hanya fokus di kawasan pusat bisnis (CBD), tetapi juga di kawasan pinggiran kota bahkan pedalaman.
"Dalam jangka panjang, konsep hub-and-spoke akan memberikan jawaban terhadap kebutuhan dari banyak bisnis. Hub regional dapat dirancang dengan tata letak yang berbeda untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan. Kantor spoke dapat diatur dengan cepat dan sesuai kebutuhan," pungkasnya.
Adanya disrupsi dan perubahan yang terjadi saat ini memberikan berbagai pilihan kepada bisnis dan perusahaan. Konsep ruang kerja fleksibel menyebabkan kebutuhan akan tempat kerja permanen menurun dan kebutuhan akan ruang kerja fleksibel menjadi lebih tinggi.
Menurutmu, apakah sistem kerja 'remote' akan efektif bagi keberlangsungan sebuah perusahaan ke depannya?
Baca Juga: 5 Keuntungan Kerja dengan Sistem Remote, Bisa Hemat Biaya dan Waktu