7 Konsekuensi Saat Seseorang Minim Skill Kepemimpinan Memaksa Maju

Panen kritikan dari banyak pihak

Barangkali kamu pernah melihat seseorang tanpa kapasitas mumpuni tapi tetap memaksa maju menempati suatu posisi. Ia ingin dirinya terpandang dan menjadi sosok disegani. Sangat disayangkan jika ada orang  bertindak gegabah sedemikian rupa.

Tanpa disadari, beberapa hal buruk akan terjadi. Karena untuk maju dan menyanggupi suatu bidang, harus disertai keterampilan yang cakap. Konsekuensi pemimpin minim skill, harus siap dirasakan oleh anggota tim, seperti ini salah satunya.

1. Tujuan tidak akan pernah tercapai

7 Konsekuensi Saat Seseorang Minim Skill Kepemimpinan Memaksa Majuilustrasi suasana kantor (pexels.com/Karolina Grabowska)

Untuk menempati suatu posisi, harus disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan. Karena tujuan utama bukan untuk dilihat dan disegani orang lain. Tapi dalam rangka mewujudkan tujuan secara menyeluruh.

Ketika seseorang tanpa kecakapan memimpin memaksa maju, harus siap dengan dampak buruk. Tujuan yang sudah dirancang sejak awal tidak pernah tercapai. Keterbatasan kemampuan bikin seseorang tidak mampu menyelaraskan perencanaan dengan tindakan. Dalam pelaksanaannya jauh dari kata konsisten.

2. Pengelolaan kinerja amburadul

7 Konsekuensi Saat Seseorang Minim Skill Kepemimpinan Memaksa Majuilustrasi suasana kantor (pexels.com/Tiger Lily)

Mengelola tujuan bersama dalam satu tim diperlukan perencanaan matang. Termasuk menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapi sekarang. Hal ini hanya bisa dilakukan orang dengan kapasitas diri mumpuni. Ia memiliki bakat dan keterampilan yang relevan.

Jika ada seseorang memiliki skill kepemimpinan tetap memaksa maju, pengelolaan tujuan bersama amburadul. Tidak ada strategi penguatan yang pasti. Masing-masing orang berjalan sesuai dengan tujuannya. Kepentingan satu orang dengan yang lainnya saling tumpang tindih.

Baca Juga: 5 Bukti Kegagalan Seorang Pemimpin, Hindari!

3. Mempermalukan diri di depan umum

7 Konsekuensi Saat Seseorang Minim Skill Kepemimpinan Memaksa Majuilustrasi suasana kantor (pexels.com/Fauxels)

Seringkali manusia egois memaksa maju walaupun tahu dirinya tidak memiliki kemampuan. Mindsetnya hanya dipenuhi pola pikir jangka pendek. Ia beranggapan menempati suatu posisi berkaitan dengan penghormatan dan keunggulan.

Miris sekali jika ada orang yang memiliki mindset seperti ini. Saat tidak memiliki kemampuan tapi memaksa maju, malah mempermalukan diri di depan umum. Rangkaian kekurangan tersebut menjadi bahan lelucon mereka yang ada di belakang.

4. Harus siap memperoleh banyak kritikan

dm-player
7 Konsekuensi Saat Seseorang Minim Skill Kepemimpinan Memaksa Majuilustrasi suasana kantor (pexels.com/RF._.Studio)

Ketika manusia memiliki kekurangan, pastinya memperoleh banyak kritikan. Oleh sebab itu, kita harus pandai mengenali kapasitas diri. Tidak terkecuali dalam urusan jabatan dan posisi hierarkis. Jika tetap memaksa, akan ada dampak yang harus ditanggung.

Kritikan adalah bagian yang tidak bisa dihindarkan. Keterbatasan dalam hal kepemimpinan tersebut pasti menjadi sorotan banyak orang. Masing-masing individu melontarkan komentar negatifnya. Tentunya menjadi beban mental tersendiri.

5. Berhenti tanpa perkembangan yang pasti

7 Konsekuensi Saat Seseorang Minim Skill Kepemimpinan Memaksa Majuilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Seringkali kita dibikin heran dengan seseorang yang minim kemampuan tapi tetap memaksa maju. Jika itu berkaitan dengan tujuan pribadi tidak masalah. Tapi ini sudah mempengaruhi tujuan bersama yang mengganggu jalannya organisasi.

Bagi orang-orang tersebut mungkin tidak memiliki sudut pandang yang luas. Padahal tindakannya sudah menimbulkan stagnasi. Tidak ada perkembangan yang pasti dalam beberapa waktu. Sikapnya yang memaksa maju mesti minim skill kepemimpinan bisa menimbulkan kemunduran.

6. Peluang emas banyak terlewatkan

7 Konsekuensi Saat Seseorang Minim Skill Kepemimpinan Memaksa Majuilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Penting bagi kita untuk menyadari kapasitas dan kemampuan diri. Jika dirasa masih jauh dan belum cocok, jangan coba-coba memaksakan diri maju. Berawal dari sikap egois dan kecerobohan, kemungkinan buruk bisa saja terjadi.

Seseorang yang tidak memiliki kepemimpinan mumpuni kesulitan membaca arah dan peluang. Banyak kesempatan emas terlewat begitu saja. Orang-orang tersebut tidak memiliki keberanian mengambil risiko dan memecahkan permasalahan. Keterbatasan skill kepemimpinan membatasi langkahnya tetap berdiri di zona nyaman.

7. Kesulitan menghadapi tantangan

7 Konsekuensi Saat Seseorang Minim Skill Kepemimpinan Memaksa Majuilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Kindel Media)

Untuk maju dan berkembang tidak bisa dipisahkan dari tantangan. Bagian ini tidak bisa dihindari, apalagi dilempar ke orang lain. Mereka yang sudah mengambil tanggung jawab tersebut harus berani menghadapi tantangan yang muncul.

Hal buruk akan muncul saat seseorang tanpa skill kepemimpinan memaksa maju. Alih-alih menjadi sosok terampil dan solutif, justru kesulitan menghadapi tantangan. Keterbatasan kemampuan menghambat kemampuan berpikir kritis dan keberanian mengambil keputusan.

Penting bagi kita untuk menyadari kapasitas dan kemampuan diri. Jangan memaksa maju saat sadar kemampuan kepemimpinan masih minim. Karena konsekuensi pemimpin minim skill itu besar sekali, dan menyangkut banyak orang. Jika terjadi kegagalan, akan menjadi sorotan banyak orang.

Baca Juga: 5 Alasan Menjadi Pemimpin Harus Siap Menomorduakan Ego

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya