5 Hal Tentang Reskilling di Dunia Karier, Menambah Skill Baru!

Sering dilakukan perusahaan untuk para karyawannya

Dalam dunia karier, terdapat istilah reskilling yang seringkali diterapkan perusahaan kepada karyawannya. Penerapan reskilling ini dimaksudkan untuk menambah skill atau kemampuan baru para karyawan.

Beberapa perusahaan biasanya kerap melakukan merger atau re-organize. Dampaknya adalah pemindahan karyawan ke peran atau tugas baru. Dalam kondisi itulah, perusahaan akan menerapkan reskilling. Simak penjelasan lengkap tentang reskilling di bawah ini!

1. Mengenal reskilling dalam dunia karier

5 Hal Tentang Reskilling di Dunia Karier, Menambah Skill Baru!Ilustrasi para karyawan di sebuah perusahaan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Secara umum, reskilling merupakan proses pelatihan para karyawan untuk mendapatkan keterampilan yang berbeda. Para karyawan biasanya melakukan reskilling ini ketika diminta untuk mengerjakan peran baru. Sehingga, diharuskan memiliki soft dan hard skill yang baru.

"Perusahaan melakukan ini biasanya karena terdapat satu karyawan yang kompatibel dan sulit digantikan. Ketika mereka diharuskan menangani pekerjaan baru, daripada menggantinya, perusahaan lebih memilih memperbarui keterampilan mereka sesuai sistem baru," jelas Mikell Parsch, CEO di perusahaan pelatihan TI global, dilansir Cornerstone.

Reskilling ini banyak terjadi juga jika ada penerapan teknologi baru dalam perusahaan. Perusahaan biasanya akan memberikan pelatihan untuk mengajarkan beberapa karyawannya mempelajari teknologi baru tersebut.

2. Perbedaan reskilling dan upskilling

5 Hal Tentang Reskilling di Dunia Karier, Menambah Skill Baru!Ilustrasi para karyawan yang sedang pelatihan skill baru (pexels.com/Yan Krukov)

Selain reskilling, dalam dunia kerja pun terdapat istilah upskilling. Keduanya ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Baik reskilling maupun upskilling, sebenarnya sama-sama digunakan untuk meningkatkan keterampilan baru pada karyawan.

"Reskilling dan upskilling kadang-kadang digunakan secara bergantian, tetapi mereka adalah konsep yang berbeda, meskipun saling berkaitan," ujar Alison Doyle, seorang career expert, dilansir The Balance Money.

Fokus reskilling adalah membantu karyawan mengembangkan keterampilan baru untuk bisa beradaptasi dalam peran atau pekerjaan baru. Sedangkan upskilling, fokus pada karyawan yang memiliki kesenjangan keterampilan di posisinya saat ini, jadi tujuannya bukan untuk peran atau posisi baru.

3. Manfaat reskilling untuk organisasi atau perusahaan

5 Hal Tentang Reskilling di Dunia Karier, Menambah Skill Baru!Ilustrasi para karyawan di sebuah perusahaan (pexels.com/Edmond Dantès)
dm-player

Bagi perusahaan, reskilling ini memberikan banyak keuntungan atau manfaat. Dilansir Whatfix, Disha Gupta, seorang penulis dan product marketer, menyebutkan bahwa reskilling ini bisa membantu perusahaan mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan.

Merekrut karyawan baru akan memakan banyak biaya dan waktu. Berbeda dengan reskilling, perusahaan hanya perlu mengeluarkan biaya untuk pelatihan para karyawan lama. Selain itu, perusahaan pun gak perlu mengeluarkan karyawan, terlebih para karyawan yang berpotensial dan berbakat.

Disha Gupta menyebutkan, mempertahankan karyawan lama dan berpengalaman sebenarnya memberikan keuntungan tersendiri. Karena dengan merekrut karyawan baru, artinya perusahaan harus melatih dan mengajarkan mereka dari nol.

Baca Juga: 5 Zodiak Konon Bergaji Gede! Job Turf, Punya Skill Kerja Mumpuni

4. Manfaat reskilling bagi karyawan

5 Hal Tentang Reskilling di Dunia Karier, Menambah Skill Baru!Ilustrasi karyawan di perusahaan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Manfaat reskilling ternyata bisa dilihat juga dari perspektif karyawan. Disha Gupta menyebutkan, reskilling bisa membantu karyawan dalam mengembangkan kariernya. Karena dengan melakukan reskilling, karyawan mampu menguasai banyak keterampilan atau skill yang berguna di zaman sekarang.

Karyawan pun bisa memiliki tingkat keamanan kerja yang tinggi. Karena perusahaan mau berinvestasi dan berkontribusi dalam melakukan reskilling kepada mereka.

5. Jenis-jenis reskilling

5 Hal Tentang Reskilling di Dunia Karier, Menambah Skill Baru!Ilustrasi karyawan yang sedang pelatihan skill baru (pexels.com/Antoni Shkraba)

Reskilling bisa dilakukan dengan tiga jenis kegiatan yang berbeda. Alison Doyle menjelaskan, pertama adalah program pelatihan yang disediakan oleh perusahaan. Kedua, program pendidikan berkelanjutan jangka pendek. Bentuknya bisa berupa kamp pelatihan, kelas, dan sertifikasi yang durasi waktunya hanya berbulan-bulan.

Ketiga adalah pendidikan berkelanjutan jangka panjang, misalnya melanjutkan pendidikan formal. Beberapa perusahaan biasanya mengarahkan karyawannya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Tujuannya adalah agar karyawan mampu memiliki dan menguasai banyak ilmu baru.

Itulah konsep dan penerapan reskilling di dunia kerja. Intinya, menambah skill ini ternyata memang bermanfaat, baik untuk perusahaan maupun karyawan. Semoga informasi di atas bisa jadi pengetahuan baru untukmu, ya!

Baca Juga: 5 Macam Collaboration Skill, Wajib Dikuasai di Dunia Kerja!

Nisa Meisa Photo Verified Writer Nisa Meisa

Carpe Diem

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya