Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dari Sikapnya, 5 Orang Ini Sebaiknya Tak Perlu Kamu Pikirkan

ilustrasi menenangkan diri (pexels.com/dayvison-de-oliveira-silva-3840390)

Setiap hari, kamu bersinggungan dengan begitu banyak orang. Tidak menutup kemungkinan, beberapa di antaranya kerap bersikap kurang baik padamu.

Kamu sebenarnya juga gak minta banyak dari mereka. Kamu cuma ingin dihargai dan jangan diganggu lantaran kamu pun tak pernah secara sengaja mengusik mereka.

Jika kamu berharap mereka berubah, sepertinya akan sulit. Ketimbang mengharapkan sesuatu yang tak pasti, lebih baik kamu saja yang belajar lebih cuek.

Orang-orang dengan sikap seperti di bawah ini gak usah dikasih tempat dalam pikiranmu. Bikin stres aja! Seperti apa contohnya?

1. Kamu miskin, diejek; kamu kaya juga dicela

ilustrasi menikmati hidup (pexels.com/vikaemerson)

Bisa ditebak, orang yang bersikap begini padamu hanya tidak ingin kamu merasa tenang. Sebab orang dengan akal sehat dan hati yang bersih tak akan bersikap anti pada kemiskinan orang lain.

Tidak perlu selalu menghubungkan kemiskinan dengan kemalasan apalagi menjadikannya ejekan. Kalau mampu, silakan membantu. Jika belum dapat mengulurkan tangan, paling tidak jangan menyakiti hati.

Sikap meremehkannya ketika kamu miskin pun tak berubah menjadi kekaguman setelah kamu kaya. Bukannya mengapresiasi usahamu dalam mengubah nasib, dia justru menuduh sumber kekayaanmu gak halal atau mencela sekecil apa pun perubahan gaya hidupmu.

2. Suka mentertawakan gaya hidupmu yang sederhana

ilustrasi kesederhanaan (unsplash.com/duonguyen)

Ini setali tiga uang dengan poin pertama. Sedikit banyak gaya hidupmu berubah sebagai akibat dari kesejahteraan yang terus meningkat, kamu auto dicap suka bermewah-mewah.

Namun bila kamu mempertahankan gaya hidup sederhana meski aset-asetmu terus beranak pinak, kamu malah ditertawakan. Bahkan kamu disebut terlalu pelit atau gak tahu cara menikmati hidup.

Kamu yang suka bergaya hidup sederhana, dia yang risi dan repot sendiri seakan-akan kamu hendak memintanya untuk mengikutimu. Padahal, gaya hidup itu perihal kenyamanan setiap orang saja dan yang penting tak melebihi kemampuan diri.

3. Seperti selalu ingin mematahkan semangatmu dalam berjuang

ilustrasi bersepeda (unsplash.com/viktorkeri)

Kamu harus amat mewaspadai orang dengan sikap seperti ini. Bukan tidak mungkin dia juga memiliki sifat licik. Semangatmu dalam berjuang terus coba dipatahkannya dengan beragam cara, dari cara kasar sampai halus.

Cara kasar untuk mematahkan semangatmu misalnya dengan langsung menyebutmu bodoh atau karyamu buruk sekali. Sedang cara halus contohnya mengajakmu untuk lebih bersantai yang lama-kelamaan membuatmu malas.

Nanti setelah kamu kehilangan semangat, mimpimu tak teraih, dan hidupmu sengsara; dia merayakan kemenangannya atas dirimu. Dia yang semula tampak seperti teman seketika berubah mengolok-olok semua kegagalanmu.

4. Tidak bisa menghargai apa pun yang kamu lakukan

ilustrasi bekerja (unsplash.com/heftiba)

Kamu rajin bekerja di kantor sampai terpilih menjadi karyawan teladan bukannya diberi ucapan selamat, malah dibilang mau-maunya menjadi budak korporat. Kamu membuat berbagai kerajinan tangan, dibilang semua itu gak ada nilai jualnya.

Begitu juga ketika kamu menulis karya sastra, kamu disebut gak lebih dari tukang berkhayal. Percuma kalau kamu ingin meningkatkan penilaiannya atas dirimu. Sudah paling benar kamu mengabaikannya dan fokus pada apa pun yang menjadi panggilan hidupmu.

5. Meyakini kamu tidak bahagia hanya karena gak punya pasangan

ilustrasi bersantai (unsplash.com/tannnpro)

Mungkin dia cuma terlalu menggantungkan kebahagiaan dalam hidupnya pada pasangannya. Oleh karena itu, tanpa pasangan, dunia serasa kiamat baginya.

Namun tentu saja, semua orang boleh dan bisa berbahagia dengan cara masing-masing. Kamu gak perlu insecure dengan status single-mu. Kamu bisa mencari pasangan jika memang kamu mau, tidak pun bukan masalah.

Soal kebahagiaan atau kesedihan, itu lumrah dialami oleh siapa pun, kok. Mau single atau sudah punya pasangan, semua orang tak lepas dari permasalahan yang dapat membuatnya bersedih.

 

Terlihat kan, betapa sikap mereka padamu sebenarnya hanya menunjukkan kedangkalan diri sendiri dalam memandang apa pun? Makanya, kamu jangan sampai terpengaruh, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Albin Sayyid Agnar
EditorAlbin Sayyid Agnar
Follow Us