5 Peran Leader dalam Mengatasi Gap Generation di Tempat Kerja

Seorang leader wajib untuk memahami keunikan dan karakteristik yang berbeda dari setiap generasi. Leader harus mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan setiap generasi dan hal-hal apa saja yang menjadi preferensi dan dibutuhkan oleh setiap generasi dalam bekerja.

Sebagai contoh, generasi yang lebih muda memiliki kelebihan terhadap pemahaman teknologi yang baik namun belum memiliki cukup pengalaman dalam bekerja. Sebaliknya, generasi yang lebih tua mungkin tidak begitu mendalam ketika memahami teknologi, namun pengalaman dan pemahaman yang mendalam dalam dunia kerja menjadi kelebihanya.

Setelah menyadari adanya perbedaan dan karakteristik tiap generasi, maka peran leader selanjutnya adalah membantu proses adaptasi karyawan antar generasi. Seorang leader dapat memberikan edukasi tentang adanya perbedaan antar generasi. Perbedaan tersebut meliputi gaya komunikasi, gaya kerja, nilai hidup hingga perbedaan sudut pandang.

Pemahaman tentang adanya perbedaan karakteristik antar generasi diharapkan akan menumbuhkan sikap saling menghormati antar generasi. Mereka menyadari akan adanya perbedaan sehingga masing-masing generasi dapat saling beradaptasi dengan perbedaan tersebut.

Adanya perbedaan gaya komunikasi antar generasi dapat menimbulkan hambatan dalam berkomunikasi yang menyebabkan kesalahpahaman antar generasi. Peran leader adalah sebagai fasilitator antar generasi untuk melakukan komunikasi yang efektif dan terbuka dengan semua generasi di tempat kerja. 

Agar komunikasi antar generasi lebih lancar, leader dapat memperbanyak aktivitas berbagi pengetahuan antar generasi. Dengarkan pendapat dan sudut pandang dari masing-masing generasi dan jembatani setiap potensi kesalahpahaman yang bisa terjadi.

Kolaborasi antar tim dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Meskipun memiliki karakteristik dan perspektif yang berbeda, namun kolaborasi antar generasi tetap dibutuhkan agar dapat membawa manfaat yang signifikan dalam bekerja.

Seorang leader harus bisa mengajak setiap generasi untuk terlibat dalam semua pekerjaan yang sedang dikerjakan. Setiap generasi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang dapat saling melengkapi. Kolaborasi memungkinkan penggabungan berbagai keterampilan serta kelebihan dan kekurangan setiap generasi untuk menghasilkan tim yang kuat. 

Jika tidak diatasi dengan baik, adanya gap generation dapat menimbulkan hilangnya bakat, penurunan motivasi kerja hingga kesulitan mengembangkan karyawan. Akibatnya bisa terjadi kesenjangan keterampilan kerja antar generasi.

Seorang leader dapat menginisiasi program mentoring antar generasi. Generasi karyawan yang lebih tua dapat membagikan pengetahuan dan pengalaman pada generasi yang lebih muda. Sementara, generasi yang lebih muda dapat membantu memberikan pemahaman tentang teknologi dan informasi pada generasi yang lebih tua sesuai dengan keahlianya.

Gap generation dapat membentuk budaya kerja yang tidak seimbang dan menimbulkan perasaan tidak adil dan tidak dihargai antar generasi. Peran leader dalam menghadapi gap generation dibutuhkan untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi setiap generasi demi tercapainya tujuan perusahaan.