Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pekerja kantoran (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bekerja sebagai pegawai korporat memberikan banyak keuntungan dan kenyamanan. Meski begitu, tak sedikit orang yang jenuh dan ingin mencoba hal baru. Di zaman sekarang, banyak pekerja korporat yang beralih karier dan lebih memilih menjadi freelancer.

Keputusan untuk switch career ini bukanlah hal yang mudah. Apalagi harus meninggalkan pekerjaan sebelumnya yang lebih stabil dan pasti. Untuk itu, bagi kamu yang ingin melakukan perubahan besar ini, persiapkan dirimu dengan baik. Berikut ini 5 persiapan yang perlu kamu ketahui sebelum berpindah karier dari korporat ke dunia freelance.

1. Jadikan freelance sebagai sampingan terlebih dahulu, jangan langsung resign

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Christina Morillo)

Saat muncul niat ingin fokus ke dunia freelance, jangan buru-buru resign. Kamu bisa memulainya secara bertahap. Pertama, jadikan pekerjaan freelance sebagai sampingan terlebih dahulu. Manfaatkan waktu sepulang kantor, akhir pekan, atau hari libur untuk mengambil pekerjaan freelance.

Cara tersebut bertujuan untuk menguji kemampuan kamu bekerja sebagai freelancer. Selain itu, menjadikan freelance sebagai sampingan terlebih dahulu bisa menghindarkan kamu dari krisis finansial. Jika kamu belum mendapat pekerjaan freelance yang tetap, kamu tetap punya penghasilan dari pekerjaan utama kamu di dunia korporat. Kamu bisa melakukannya bersamaan sembari menabung sebelum fokus menjadi freelancer penuh waktu.

2. Bangun personal branding dan portofolio

ilustrasi LinkedIn (pexels.com/Airam Dato-on)

Sembari bekerja penuh waktu, kamu bisa mulai menyicil persiapan untuk bekerja sebagai freelancer. Salah satunya adalah dengan membangun personal branding dan membuat portofolio. Jika kamu mempunyai profil yang bagus, maka hal itu bisa menarik calon klien untuk menggunakan jasamu.

Membangun personal branding bisa lewat situs web profesional, portofolio, dan CV yang menarik. Manfaatkan platform seperti LinkedIn, Fiverr, Upwork, dan situs lain yang sering digunakan freelancer. Kamu gak harus membuatnya sempurna. Cukup tonjolkan skill dan keterampilan yang menjadi kelebihan kamu. Tawarkan juga tools yang kamu kuasai sebagai poin lebih untuk menambah nilai jual kamu di mata klien.

3. Siapkan tabungan sebelum resign

ilustrasi perempuan (pexels.com/Thirdman)

Salah satu hal penting yang perlu kamu lakukan sebelum switch career adalah menyiapkan tabungan. Pastikan keuangan kamu aman sebelum resign. Siapkan dana untuk biaya hidup setidaknya hingga 3-6 bulan ke depan. Jangan sampai kamu keburu resign, namun tabunganmu belum cukup untuk membiayai kehidupan setelah resign.

Berbeda dengan korporat, pekerjaan freelance tidak bisa memberikan jaminan untuk jangka panjang. Kamu akan mendapat bayaran dari setiap proyek atau pekerjaan yang diberikan klien. Lalu, bagaimana jika kamu kesulitan mendapat proyek dan tawaran dari klien? Untuk itu, perlu menyiapkan dana cadangan sebagai tabungan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.

4. Manfaatkan skill yang sudah ada untuk bekerja freelance

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Ada banyak bidang pekerjaan freelance yang bisa dikerjakan. Kamu gak harus mempelajari skill baru untuk terjun di dunia freelance. Menggunakan skill dan keterampilan yang sudah kamu kuasai sudah cukup untuk memulai.

Kamu bebas menawarkan jasa dan keterampilan yang kamu punya kepada klien. Misalnya skill menulis, editing, mendesain, menganalisis data, pemasaran, dan lainnya. Hampir semua bidang pekerjaan di dunia korporat bisa tetap digunakan untuk bekerja freelance. Selain bisa menghemat waktu karena tidak perlu belajar skill baru, kamu juga bisa menjadikan keterampilan tersebut sebagai bukti pengalaman dan menambah portofolio.

5. Gunakan relasi yang kamu punya untuk berjejaring

ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/Helena Lopes)

Relasi sangat penting dalam dunia kerja, termasuk di dunia freelancer. Jika kamu khawatir sulit membangun relasi, maka manfaatkan koneksi yang kamu punya saat ini terlebih dahulu. Misalnya, mantan kolega, vendor, atau rekan sesama industri. Mereka bisa saja menjadi klien pertama yang menggunakan jasamu.

Lakukan cara ini dengan profesional, terlebih jika kamu masih berstatus sebagai pegawai aktif. Manfaatkan grup alumni, LinkedIn, komunitas, hingga kontak pribadi untuk menjangkau banyak orang. Pendekatan ini bisa berpotensi menghadirkan klien lebih cepat saat bekerja freelance.

Perpindahan karier dari korporat ke freelance bukan sesuatu yang mudah. Namun, dengan persiapan yang tepat, kamu bisa menjalani pekerjaan impianmu sebagai freelancer dengan aman dan nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team