Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sedang melakukan personal branding (freepik.com/h9images)

Intinya sih...

  • Personal brand penting di dunia kerja, bukan hanya di media sosial
  • Konsistensi dan kontribusi nyata membangun personal brand yang kuat
  • Hindari drama, jaga profesionalisme, dan fokus pada kontribusi tulus

Di era sekarang, personal brand gak cuma penting buat influencer di media sosial, di dunia kerja pun punya pengaruh besar. Cara kamu dikenal di kantor bisa ngaruh ke banyak hal, peluang promosi, dipercaya ngerjain proyek besar, bahkan dinilai layak jadi pemimpin.

Membangun personal brand di kantor tanpa terlihat sok populer bisa kamu lakukan, kok. Terpenting, kamu konsisten, punya nilai diri, dan tetap rendah hati. Berikut car-cara yang bisa kamu lakukan jika ingin membangun citra diri di kantor tanpa harus terlihat berlebihan.

1. Konsisten dengan gaya kerja dan hasil yang bisa diandalkan

ilustrasi kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gak ada personal brand yang kuat tanpa konsistensi. Kalau kamu dikenal sebagai orang yang selalu bisa diandalkan, deadline tepat waktu, dan kerjaan rapi, itu udah jadi branding yang powerful. Orang akan lebih percaya sama kamu kalau mereka tahu kamu bukan orang yang berubah-ubah tergantung mood. Mau terlihat berkelas? Biarin hasil kerja kamu yang bicara.

2. Aktif memberikan ide, bukan aktif ngomong doang

ilustrasi sedang berdiskusi dengan teman kerja (pexels.com/Artem Podrez)

Terlibat dalam diskusi dan berani menyuarakan ide bisa bikin kamu dikenal sebagai pribadi yang punya inisiatif. Bedakan antara banyak bicara dan punya kontribusi nyata, tim pasti bisa ngerasain bedanya. Biar gak dianggap sok tahu, pastikan kamu ngomong dengan data atau pengalaman yang relevan. Suara yang berbobot lebih nempel daripada suara yang sekadar nyaring.

3. Bangun relasi lintas divisi dengan cara yang alami

ilustrasi suasana tempat kerja (pexels.com/fauxels)

Kamu gak harus jadi orang paling populer atau paling heboh buat dikenal banyak orang. Mulailah dari ngobrol santai, bantuin hal kecil, atau sekadar sapa duluan. Relasi yang tulus lebih kuat daripada basa-basi yang dipaksain. Personal brand juga dibentuk dari bagaimana kamu memperlakukan orang lain, bukan cuma dari pencapaian pribadi. Kesan ramah dan bisa diajak kerja bareng itu nilai plus yang sering dilupakan.

4. Aktif di proyek non-formal tanpa mencuri spotlight

ilustrasi bekerja dengan team (pexels.com/Kampus Production)

Kalau ada kegiatan kantor seperti CSR, volunteer, atau panitia internal, ikutlah dengan niat bantu, bukan cari panggung. Keikutsertaanmu nunjukin kamu peduli sama hal di luar jobdesc, dan itu bikin kamu lebih menonjol secara positif. Branding yang baik justru muncul dari kontribusi tulus, bukan dari cari spotlight. Orang akan ingat kamu sebagai sosok suportif, bukan kompetitif.

5. Jaga integritas dan jangan ikut drama kantor

ilustrasi profesional kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu bisa dikenal dengan cara yang baik, bisa juga lewat gosip, pilih yang mana? Cara membangun personal brand di kantor tanpa terlihat sok populer adalah tetap menjaga sikap profesional, hindari ngomongin orang di belakang, dan jangan ikutan drama kecil yang bisa ganggu reputasi. Sekali kamu dikenal sebagai biang gosip atau tukang cari muka, susah buat bangun ulang citra diri. Personal brand yang kuat dibangun dari kepercayaan, bukan sekadar pencitraan.

Personal brand yang kuat itu soal nilai dan konsistensi, bukan soal gaya dan popularitas. Gak usah khawatir dibilang sok kalau kamu memang punya kontribusi nyata. Terpenting, tetap jadi diri sendiri dan biarkan reputasi tumbuh lewat tindakan, bukan omongan. Ingat, personal brand yang tahan lama selalu datang dari karakter, bukan sekadar citra.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team