Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kelebihan Jadi Kreator UGC Ketimbang Influencer, Minim Beban

ilustrasi kreator konten (pexels.com/Mikael Blomkvist)
Intinya sih...
  • Semua orang bisa menjadi kreator UGC dengan ponsel dan sedikit editing.
  • Kreator UGC tidak perlu memiliki banyak pengikut seperti influencer, cukup membuat portofolio dengan 3-5 contoh konten buatan.
  • Kreator UGC dibayar oleh brand tanpa harus menunggu konten viral, beban yang dimiliki juga lebih ringan daripada influencer.

Istilah UGC atau User-Generated Content menjadi tren beberapa tahun belakangan. User-Generated Content adalah jenis konten yang dibuat oleh orang biasa berupa testimoni, ulasan, dan komentar dari suatu produk atau layanan yang mereka gunakan. Pembuat konten UGC disebut dengan kreator UGC.

Kreator UGC berbeda dengan influencer. Sebab, konten yang dibuat oleh kreator UGC tidak dipublikasikan di akun pribadi kreator, melainkan di media sosial brand yang dituju. Brand membutuhkan konten UGC untuk mempromosikan produk mereka dengan memperlihatkan testimoni jujur, alami, dan terpercaya dari orang awam, bukan influencer. Konten UGC diperlukan untuk menarik minat pembeli terhadap suatu produk.

Meningkatnya tren konten UGC membuat banyak orang tertarik untuk menekuni profesi ini. Ada beberapa kelebihan jadi kreator UGC ketimbang influencer. Kelebihan tersebut bisa kamu temui pada artikel berikut ini.

1. Lebih mudah untuk mulai dilakukan

ilustrasi kreator konten (pexels.com/Kampus Production)

Semua orang bisa menjadi kreator UGC. Kamu cuma perlu niat dan usaha untuk memulainya. Cukup dengan ponsel, kamu sudah bisa membuat konten UGC dengan menggunakan produk yang ada. Lakukan sedikit editing, dan konten UGC pun sudah siap digunakan.

Hal ini berbeda dengan influencer yang butuh waktu lumayan lama agar mulai dipercaya oleh brand. Influencer harus rajin mengunggah konten, membuat konten yang estetis dan bagus, punya jumlah pengikut yang banyak, hingga memperhatikan algoritma. Dengan menjadi kreator UGC, kamu sudah dapat membuat portofolio menggunakan 3-5 contoh konten buatanmu. Nantinya, kontenmu akan digunakan oleh brand dan diunggah di platform brand tersebut. 

2. Tidak membutuhkan banyak followers

ilustrasi telepon genggam (pexels.com/Cottonbro Studio)

Salah satu keuntungan menjadi kreator UGC adalah kamu tidak perlu mempunyai banyak pengikut. Gak usah takut dengan jumlah audiens yang akan melihat kontenmu, karena konten yang dibuat ditujukan untuk brand, bukan audiens pribadi. Sehingga, kamu bisa menjadi kreator UGC tanpa perlu dikenal atau mempunyai banyak pengikut di media sosial pribadi.

Sedangkan, seorang influencer harus mempunyai basis pengikut yang banyak terlebih dahulu untuk bisa dikenal. Semakin eksis influencer tersebut, maka semakin mudah ia mendapat proyek kerja sama dengan brand, misalnya dengan endorsement. Influencer juga harus kreatif untuk mempertahankan pengikut dan menjaga engagement agar tetap berada di tren positif. 

3. Bisa meraup uang tanpa harus viral terlebih dahulu

ilustrasi memotret (pexels.com/Plann)

Saat menjadi kreator UGC, kamu tidak perlu menunggu momen viral untuk bisa mendapat pundi-pundi uang. Sebab, pasar dari konten buatanmu adalah brand, bukan khalayak umum. Kamu akan dibayar oleh brand atau perusahaan yang menggunakan kontenmu untuk mempromosikan produk mereka. Sehingga, kamu tetap bisa mendapat penghasilan tanpa bersusah payah memviralkan konten.

Biasanya, influencer akan mendapat exposure tambahan jika kontennya viral. Semakin terkenal konten buatannya, maka semakin besar pula kesempatan meraih banyak cuan. Tetapi, gak semua konten bisa viral. Ada kalanya konten yang dibuat gagal mencapai target yang diinginkan. Sehingga, influencer harus berusaha lebih ekstra untuk memikirkan ide konten yang berpotensi viral.

4. Tidak harus menunjukkan identitas diri

ilustrasi kreator konten (pexels.com/George Milton)

Mayoritas influencer menjadikan kehidupan pribadinya sebagai ide konten. Mulai dari membuat konten kegiatan harian, hubungan asmara, ataupun keluarga mereka. Hal ini bisa membuat warganet jadi tahu setiap detail kehidupan mereka. Konsekuensinya, influencer bisa kehilangan privasi.

Jika kamu menjadi kreator UGC, kamu tetap dapat menjaga privasi sembari membuat konten. Profesi ini sangat cocok bagi kaum introver. Ada banyak pilihan niche dan ide konten yang bisa dibuat tanpa menunjukkan identitas pribadimu. Jadi, kamu tetap bisa mendapat uang tanpa harus mengekspos kehidupan personal. 

5. Minim beban dan lebih fleksibel

ilustrasi kreator konten (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Influencer seringkali dibebani dengan target tertentu. Misalnya, harus mencapai jutaan penonton, like dan share yang banyak, hingga target engagement yang tinggi. Hal ini tentunya menambah tekanan ke influencer untuk selalu berusaha menghasilkan konten yang berkualitas tinggi. Belum lagi reaksi, komentar, dan kritikan dari warganet, yang bisa mempengaruhi mental seseorang.

Keuntungan menjadi kreator UGC adalah beban yang diberikan tidak seberat influencer. Tujuan utama dari kreator adalah membuat konten yang bagus dan diminati oleh brand atau perusahaan, sehingga tidak perlu memikirkan output dari netizen. Pekerjaan ini juga bisa lebih fleksibel karena tidak ada target untuk selalu aktif dan memantau perkembangan konten yang telah diunggah.

Ada banyak kelebihan jadi kreator UGC ketimbang influencer. Selain gak harus terkenal, beban yang dimiliki juga lebih ringan. Jadi, pilihannya ada di kamu, apakah ingin menjadi kreator UGC atau influencer. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us