Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Gen Z sedang produktif (pexels.com/Anete Lusina)

Intinya sih...

  • Buat jadwal secara realistis, hindari overplanning untuk mengatur energi dengan lebih bijak.

  • Definisikan arti produktif sendiri, sesuaikan dengan kemampuan dan jangan terlalu memenuhi ekspektasi orang lain.

  • Batasi konsumsi konten motivasi berlebihan, fokus pada diri sendiri tanpa membandingkan dengan pencapaian orang lain.

Pernah gak kamu melihat orang yang begitu produktif setiap harinya sedangkan dirimu masih stuck di satu tempat? Mungkin kamu sering berpikir "Kok bisa produktif banget ya, harusnya aku juga bisa kayak dia." Sekilas hal seperti ini memang terlihat memotivasi, namun tanpa sadar kamu mulai memaksakan diri untuk mengikuti ritme orang lain.

Padahal, tidak semua hal yang kamu ikuti itu cocok untuk diterapkan. Jangan sampai hanya karena takut ketinggalan, secara tidak sadar kamu mengejar target yang sebenarnya bukan milikmu. Akibatnya kamu terjebak hustle culture–gaya hidup yang selalu mengagungkan produktivitas setiap saat sampai menganggap istirahat adalah dosa besar. Agar tidak terjebak hustle culture, enam cara ini bisa kamu praktikkan untuk tetap produktif tanpa merasa bersalah. Let's scrolling!

1. Buat jadwal secara realistis bukan overplan

ilustrasi seseorang sedang membuat jadwal (pexels.com/cottonbro studio)

Daripada sibuk menyiapkan banyak rencana, cobalah untuk atur ulang jadwalmu dengan baik. Buatlah serealistis mungkin, jangan memaksakan jika memang kamu tidak sanggup. Jadwal yang terlalu padat justru akan membuatmu tidak maksimal dalam melakukannya.

Lebih baik menyelesaikan satu sampai dua tugas perhari namun hasilnya maksimal, daripada melakukan semuanya. Cobalah untuk mulai mengatur jadwal dengan lebih masuk akal. Tetapkan target harian, transisi antar kegiatannya, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan. Dengan perencanaan yang jelas seperti ini, maka tidak akan membuatmu tersiksa dan mudah mengatur energi lebih bijak.

2. Definisikan arti produktif untuk dirimu sendiri

ilustrasi wanita sedang bekerja (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Setiap orang pasti memiliki resolusi produktif yang berbeda. Apa yang kita lihat indah dalam kehidupan orang lain, ternyata belum tentu cocok jika diterapkan untuk diri sendiri. Oleh karena itu, cukuplah untuk menjalankan hidup berdasarkan standar yang kamu mampu.

Jika kita sadari, produktif tidak selalu harus menghasilkan uang ataupun mempunyai proyek yang besar. Sesederhana bisa menyelesaikan tugas tepat waktu, menyelesaikan satu bab yang sempat tertunda, bahkan beberes kamar adalah bagian dari produktif yang sudah kamu usahakan. Cobalah untuk temukan definisi produktif secara tepat agar kamu tidak sekadar memenuhi ekspektasi orang lain, namun dapat berkembang menjadi diri yang lebih baik.

3. Batasi konsumsi konten motivasi yang berlebihan

ilustrasi seorang pria sedang scrolling sosial media (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Motivasi memang menjadi hal yang penting agar kita lebih bersemangat dalam menjalani hidup. Namun, terlalu banyak mengonsumsi konten motivasi juga akan membuatmu tidak pernah merasa cukup. Jika tidak mampu mengikuti standar tersebut, maka kamu akan merasa menjadi orang yang gagal sepanjang waktu.

Mulai sekarang cobalah untuk memilih konten yang lebih sehat dan relevan. Sesekali, kamu butuh detox konten terlebih dahulu jika dirasa apa yang sering kali dilihat membuatmu merasa insecure atau tertekan. Fokus saja pada dirimu sekarang untuk menjadi versi terbaik tanpa membandingkan dengan pencapaian orang lain.

4. Jangan merasa bersalah hanya karena memilih beristirahat

ilustrasi seseorang wanita sedang beristirahat (pexels.com/Artem Podrez)

Berada di lingkungan yang begitu mengagungkan kesibukan sering kali membuatmu merasa bersalah jika memilih istirahat. Istirahat bahkan dianggap sebagai kemalasan. Padahal, bukankah tubuh manusia membutuhkan jeda untuk beristirahat?

Belajarlah untuk menghargai momen-momen istirahat yang kamu miliki, karena justru kesempatan ini dapat membuatmu kembali fokus dan bersemangat. Sesekali cobalah tidur siang jika kamu sempat, menonton film kesukaan, atau sekadar duduk di teras sambil menikmati camilan favorit. Kamu tidak harus mengukur dirimu dari seberapa banyak hal yang bisa dilakukan hari ini, tapi cobalah untuk lebih tenang dan menikmati apa yang sedang dijalani saat ini.

5. Tidak perlu mengikuti tren produktivitas yang tidak cocok denganmu

ilustrasi wanita merasa banyak tekanan (pexels.com/Yan Krukau)

Setiap orang tentu punya cara untuk produktif yang berbeda. Perlu diingat bahwa kamu tidak perlu mengikuti tren yang hanya akan membuatmu tertekan. Terkadang gagal yang dialami bukan karena kamu salah, namun bisa jadi karena metodenya yang kurang cocok.

Explore sesuatu yang ingin kamu coba dan amati apakah sesuatu tersebut dapat membuatmu lebih berkembang atau justru terikat. Produktivitas yang sehat akan memberimu ruang untuk menyesuaikan diri bukan memaksakan pola tertentu. Temukan sesuatu yang membuatmu nyaman, karena produktif bukan sekadar tren namun keberanian untuk memulai dan menjalankannya dengan konsisten.

6. Fokuslah mengerjakan satu hal, jangan multitasking terus menerus

ilustrasi wanita sibuk menyelesaikan pekerjaannya (pexels.com/kaaboompict

Sebagian orang berpikir bahwa dengan multitasking dapat membantu pekerjaan selesai dengan cepat. Namun, faktanya multitasking justru membuat fokus menjadi terbagi sehingga hasil kurang maksimal. Otakmu akan lelah jika terus-menerus dipaksa untuk mengerjakan sesuatu secara bersama.

Cobalah untuk fokus mengerjakan satu hal terlebih dahulu. Sebab, dengan seperti ini kamu juga akan lebih fokus dan terhindar dari stres yang berlebihan. Bukankah satu yang selesai akan lebih baik dibandingkan melakukan banyak tapi tidak satu pun yang benar-benar terselesaikan?

Menjadi produktif bukan tentang seberapa cepat, namun tentang bagaimana kamu melangkah dengan konsisten sesuai dengan tujuan. Tidak harus sibuk setiap saat, namun kamu harus tetap bisa bertumbuh tanpa kehilangan diri sendiri. Jadi, yuk mulai sekarang bekerjalah secara sadar dengan ritme yang tepat, agar kamu bisa hidup lebih tenang meskipun banyak tuntutan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team