5 Rahasia yang Selalu Ditutup Rapat oleh Penulis, Sudah Tahu?

- Writer's block bukanlah dongeng, seringkali penulis harus berhenti sejenak dalam menggarap karyanya karena ide mandek.
- Penulis tidak selalu menulis tentang hal yang dikuasai, mereka juga keluar dari zona nyaman dan melakukan riset habis-habisan.
- Ide penulis kadang datang dari hal paling absurd, seperti saat duduk di angkot atau sedang nyeruput kopi di kafe.
Menjadi penulis itu tidak sekadar merangkai kata hingga jadi kalimat. Tidak pula hanya menyematkan diksi-diksi indah untuk membius pembaca, sampai memaksa mereka untuk terpesona.
Lebih dari itu, ada rahasia kecil yang enggan diceritakan oleh para penulis. Siap-siap terkejut dan jangan ribut, karena kita akan membahasnya lewat artikel ini. Yuk, tengok bersama!
1. Writer's block itu bukan dongeng

Writer's block itu bukan dongeng belaka. la nyata untuk menghantui para penulis. Bahkan dari mereka ada yang secara berat hati untuk berhenti sejenak dalam menggarap karyanya. Karena serangan writer's block ini.
Tapi, penulis sama sekali tidak pernah gembar-gembor soal ini. Padahal kadang tulisan mereka mandek, idenya mentok, alhasil goresan penanya tidak berlanjut. Tapi mereka tutupi perihal itu. Agar mereka disangka sebagai kesatria oleh para pembaca setia. Salah satunya kamu. lya kamu, yang tengah baca tulisan ini sambil senyum-senyum sendiri.
2. Apa yang mereka tulis tidak selalu hal yang dikuasai

Sejalan dengan poin nomor satu, penulis tidak hanya membahas apa yang sudah dikuasainya. Tidak jarang ada yang berani keluar dari zona nyaman. Untuk bertaruh dengan perasaannya sendiri. Apakah ia dapat menaklukkan ketakutannya atau harus mengaku kalah pada kekhawatirannya.
Dari sinilah lahir penulis-penulis yang melakukan riset habis-habisan. Demi menampilkan karya yang sepantasnya. Sampai-sampai ada kasus yang sangat unik, yaitu seorang jomlo yang hobi menulis tentang tips menjaga hubungan agar tetap harmonis. Terlihat tidak nyambung? Tapi itulah faktanya!
3. Ide kadang datang dari hal paling absurd

Ide itu memang tidak pernah bisa ditebak kapan datangnya. Seperti terbitnya tulisan. Kadang tengah duduk anteng di angkot, gagasan jenius melintas. Kadang lagi nyeruput kopi di kafe, eh ada bisikan untuk bikin tulisan yang temanya sangat nendang.
Lebih absurdnya lagi, mimpi yang dialami semalam bisa dikemas sedemikian rupa untuk diceritakan kembali kepada para pembaca. Begitulah penulis, pada diri mereka seolah melekat radar misterius yang menangkap ide yang tidak pernah terbesit oleh orang lain.
4. Bukan kemustahilan mereka menaruh keraguan

Biasanya ini hanya dipahami oleh sesama penulis sih. Karena sering kali terjadi, saat tengah mengerjakan naskahnya, seorang penulis sejenak terhentak, kemudian jeli membaca ulang barisan aksaranya.
lya, benar sekali. Timbul keraguan di sana. Sehingg tanpa sadar bergumam "kok ada yang mengganjal ya?". Kalau sudah begitu, penulis jadi bingung sendiri. Antara memilih memulai dari awal lagi atau menulis tema yang lain. Tapi pada akhirnya, mereka berusaha agar di hari itu tetap berhasil mengirimkan sebuah naskah.
5. Karya yang terbit itu tidak sekali jadi

Selamat. Kita masuk pada segmen yang paling menyentuh. Sebab ini yang senantiasa disembunyikan oleh para penulis. Yaitu proses ditempanya karya yang berkualitas, mengalir deras, serta renyah untuk dibaca dan dinikmati oleh pemirsa.
Bahkan membentuk satu paragraf yang "klop" bukanlah pekerjaan yang mudah. Penulis rela berkali-kali merombaknya. Demi dedikasi dan totalitas tanpa batas. Agar pembaca benar-benar puas.
Demikian penjelasan dari beberapa rahasia yang dipendam oleh para penulis. Berangkat dari situ, kita jadi tahu kalau mereka adalah insan yang tangguh. Yuk, ucapkan terima kasih dan berikan apresiasi untuk mereka!