Chauvinisme: Pengertian, Asal-usul, Ciri hingga Dampaknya!

Paham yang dinilai berlebihan

Secara umum chauvinism Adalah paham yang ekstrimis terhadap keyakinan tertentu. Hal ini merupakan bentuk fanatisme dengan idealisme tertentu. Pada masa perang zaman dahulu, banyak tentara yang memiliki sikap seperti ini.

Lalu sebenarnya seperti apa sih chauvinisme itu? Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak penjelasannya sampai selesai!

1. Pengertian chauvinisme

Chauvinisme: Pengertian, Asal-usul, Ciri hingga Dampaknya!Ilustrasi fanatisme fans Timnas Argentina (pexels.com/Alvaro Camacho)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, chauvinisme adalah cinta tanah air secara berlebihan. Sedangkan mengutip laman Kemdikbud, chauvinisme adalah ajaran atau paham mengenai cinta, bangga, fanatisme, dan loyalitas yang tinggi terhadap tanah air dan bangsa tanpa melihat serta mempertimbangkan pandangan orang lain.

Dalam buku Pendidikan Karakter karya Aat Agustini, SKM., M.KM dan Wawan Kurniawan, SKM., M.Kes, dijelaskan paham chauvinisme menjadi penyebab terjadinya penjajahan dari suatu bangsa ke bangsa lainnya. Itulah kenapa, sikap seperti ini sangat dihindari oleh banyak negara, termasuk Indonesia karena bisa menimbulkan gesekan-gesekan di tengah masyarakat.

2. Awal mula chauvinisme

Chauvinisme: Pengertian, Asal-usul, Ciri hingga Dampaknya!Ilustrasi tentara perang (unsplash.com/Stijn Swinnen)

Melansir laman Britannica, istilah chauvinisme diambil dari nama seorang tentara Prancis, yaitu Nicholas Chauvin. Pada masa itu, dia sangat fanatik kepada Napoleon Bonaparte dengan pengabdiannya.

Namun semakin lama, sikap Chauvin menjadi sangat berlebihan. Kemudian sosoknya melambangkan kultus pemuliaan dalam hal militer yang populer setelah tahun 1815 di antara para veteran tentara Napoleon.

Istilah chauvinisme juga dapat menggambarkan sikap superioritas terhadap lawan jenis. Beberapa pembela hak hewan telah menggunakan istilah tersebut untuk menunjukkan sikap serupa di pihak manusia terhadap spesies lain, seperti dalam "chauvinisme spesies".

3. Ciri-ciri chauvinisme

Chauvinisme: Pengertian, Asal-usul, Ciri hingga Dampaknya!Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, tampil dalam parade militer Korea Utara. (Twitter.com/JosephHDempsey)

Sikap chauvinisme akan menganggap bangsa sendiri yang paling unggul. Paham ini ternyata juga memiliki ciri-ciri tertentu di dalamnya. Untuk lebih jelasnya, berikut di antaranya:

  • Cenderung menganggap rendah bangsa lain.
  • Memiliki sikap fanatisme yang berlebihan.
  • Pemimpin negara yang revolusionis dan diktatoris.
  • Memperlakukan golongan atau bangsa lain dengan tidak menyenangkan.
  • Dipergunakan dalam melancarkan tujuan tertentu.
dm-player

Baca Juga: Apa Arti Pancasila sebagai Ideologi Terbuka? Ini Penjelasannya!

4. Dampak dari chauvinisme

Chauvinisme: Pengertian, Asal-usul, Ciri hingga Dampaknya!Adolf Hitler sedang duduk di atas meja kerjanya yang ada di vacation house miliknya di Obersalzberg , Berghof (Deutsches Bundesarchiv/Heinrich Hoffmann via commons.wikimedia.org)

Saat ini paham chauvinisme sangat dihindari. Pasalnya bisa menimbulkan dampak kurang baik di masyarakat. Namun selain negatif, ternyata paham ini juga memberi pengaruh yang positif. Berikut penjabaran masing-masing.

Dampak positif

  • Warga negara lebih bersatu dan tunduk pada pemerintahan.
  • Daya juang masyarakat tinggi untuk membela bangsa dan negaranya.
  • Pemerintah menjadi lebih mudah untuk mengarahkan arah gerak negara.
  • Membuat warga negara punya tujuan yang satu, baik itu untuk mengalahkan negara lain atau melampauinya.

Dampak negatif

  • Menimbulkan peperangan dan pertikaian antarbangsa dan negara jika tidak ada persamaan.
  • Memperkeruh atau merusak perdamaian dunia, karena tertutup terhadap negara lain karena tidak menerima saran.
  • Makin tertutup dan sulit bersosialisasi.
  • Membuat seseorang malas menjalin tali persahabatan dengan bangsa lain.

5. Contoh chauvinisme

Chauvinisme: Pengertian, Asal-usul, Ciri hingga Dampaknya!Ilustrasi tentara perang (pexels.com/Pixabay)

Setelah mengetahui dampak baik dan buruknya, kamu juga perlu tahu contoh dari chauvinisme. Pasalnya, pada zaman penjajahan dulu beberapa pemimpin ada yang menerapkan paham ini terhadap negaranya.

Mengutip e-modul Nasionalisme Bahan Ajar Latsar Gol. III Angkatan ke-37 oleh Utama Andri A. ST. MT, chauvinisme adalah rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain, seperti yang dilakukan Adolf Hitler.

Dia memiliki kalimat Deutschland Uber Alles in der Welt (Jerman di atas segala-galanya dalam dunia). Slogan ini kadang masih dipakai di Jerman untuk memberi semangat pada atlet dalam bertanding. Inggris juga punya slogan Right or Wrong is My County (benar atau salah, ini negaraku). Demikian pula Jepang yang menganggap bangsanya merupakan keturunan Dewa Matahari.

Itulah tadi pembahasan lengkap mengenai chauvinisme. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan baru untuk kamu ya.

Baca Juga: Ideologi adalah Pandangan Hidup, Ini Penjelasan dan Contohnya

Topik:

  • Pinka Wima
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya