Contoh Laporan Neraca, Cara Membuat, dan Komponennya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi kamu yang pekerjaannya berkaitan dengan finansial, tentu sudah gak asing dengan laporan neraca. Apa itu? Adalah jenis laporan keuangan yang sangat penting bagi perusahan, sebab bisa mengetahui kondisi keuangan demi kelangsungan bisnis.
Bagi kamu yang sedang belajar mengenai laporan neraca keuangan, kali ini IDN Times akan mencoba membahasnya secara lengkap. Yuk, simak cara membuat hingga contoh laporan neraca keuangan!
1. Pengertian laporan neraca
Sedikit sudah disinggung di atas, secara umum neraca keuangan adalah istilah akuntansi yang menjadi bagian dari pelaporan keuangan. Dari laporan ini, kita bisa melihat nilai suatu perusahaan melalui kondisi keuangannya.
Biasanya isinya berupa ringkasan bisnis pada periode tertentu. Selanjutnya, apa yang ada dalam laporan tersebut akan ditinjau secara internal maupun eksternal.
Proses ini akan dilakukan oleh pimpinan bisnis, pemangku kepentingan utama hingga staf akuntan yang membuat laporan tersebut. Sedangkan peninjauan eksternal, dilakukan calon investor yang tertarik untuk menanam modal.
2. Komponen di dalam laporan neraca keuangan
Secara umum, format laporan neraca dibagi menjadi dua sisi, kanan dan kiri. Bagian kiri berisi aset dan sisi kanan berisi data kewajiban dan ekuitas. Biar lebih jelas yuk simak penjelasan masing-masing komponen.
Aset atau aktiva
Aset merupakan nilai kekayaan perusahaan yang biasa digunakan untuk kebutuhan operasional. Aset ini ada dua jenis, yaitu aset lancar dengan umur atau kegunaan jangka pendek, dan aset tetap yang dengan umur kegunaan jangka panjang.
Kewajiban
Bagian ini adalah utang perusahaan yang harus dibayarkan dalam jangka pendek atau panjang. Kewajiban ini punya dua jenis, yaitu kewajiban atau utang lancar dengan jangka jatuh tempo satu tahun, dan kewajiban atau utang jangka panjang dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Ekuitas atau modal
Elemen ini mencerminkan kepemilikan perusahaan. Hal ini juga bisa diartikan sebagai selisih dari aset dan kewajiban perusahaan. Ekuitas dibagi menjadi dua, yaitu saham atau jumlah kas yang disetorkan oleh pemegang saham ke perusahaan, dan laba ditahan merupakan laba perusahaan yang tidak dibagikan ke pemegang saham.
Baca Juga: Rupiah Menguat Sore Ini Berkat Surplus Neraca Pembayaran Indonesia
Editor’s picks
3. Cara membuat laporan neraca keuangan
Membuat laporan neraca keuangan harus dibuat secara seimbang dan pastikan benar dalam memasukkan data. Ketika membuatnya, ada rumus yang harus kamu perhatikan. Seperti apa rumusnya?
- Aktiva = kewajiban + modal
- Ekuitas = aset – kewajiban
- Kewajiban = aset – ekuitas
Aset harus seimbang atau jumlahnya sama dengan kewajiban dan ekuitas. Lalu ekuitas jumlahnya harus sama dengan aset dikurangi kewajiban. Rumus ini sangat penting dalam pembuatan laporan keuangan.
Jika ada kesalahan, kamu bisa mengecek saat kemasukkan data. Apakah salah input, hilang, atau ada kesalahan teknis.
4. Contoh laporan neraca keuangan
Setelah tahu cara membuatnya, biar lebih paham kamu juga harus tahu seperti apa contohnya. Laporan neraca yang sudah umum digunakan ada dua jenis, yaitu neraca scontro dan staffel. Kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhan perusahan. Berikut contoh keduanya!
Contoh laporan neraca scontro
Jenis laporan ini menyajikan data dalam dua sisi, yaitu ada harta atau aktiva di sebelah kiri, dan utang atau pasiva ada di sebelah kanan.
Contoh laporan neraca staffel
Jenis ini menyajikan data secara berurutan yang disusun dari atas ke bawah. Bagian atas adalah aset perusahaan atau aktiva, dan bagian bawah adalah utang dan modal milik perusahaan.
Itulah tadi pembahasan lengkap mengenai contoh laporan neraca keuangan hingga cara membuatnya. Semoga artikel ini membantu kamu dalam membuat laporan keuangan perusahaan, ya.
Baca Juga: Neraca Dagang hingga Aliran Modal Asing Picu NPI Kuartal IV Surplus